Kejuaraan Atletik Afrika 2020, Tunggu Kesiapan Aljazair
Rabu, 13 Mei 2020 - 12:30 WIB
DAKAR - Kejuaraan Atletik Afrika 2021 dipastikan digelar sebelum Olimpiade Tokyo 2020. Namun, Konfederasi Atletik Afrika (CAA) masih menyusun jadwal untuk memastikan ajang tersebut tidak memengaruhi performa atlet yang akan berpartisipasi pada ajang olahraga empat tahunan setelah ditunda akibat pandemi virus corona.
Presiden CAA Hamad Kalkaba Malboum menyatakan Kejuaraan Atletik Afrika 2021 akan berlangsung antara 40 hari atau sebulan sebelum Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung. Multievent terbesar di dunia itu dijadwalkan pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Menurutnya, itu menjadi waktu yang tepat sebelum para atlet Benua Hitam bertanding di Tokyo.
Malboum, yang juga menjabat Wakil Presiden Atletik Dunia, menjelaskan penyelenggara lokal bertanggung jawab untuk mengonfirmasi jadwal baru kejuaraan tersebut. Dia juga membenarkan bahwa Algiers, Aljazair, yang rencananya menyelenggarakan kejuaraan pada 24-28 Juni ini sebelum kompetisi ditunda karena krisis virus korona akan mempertahankan hak sebagai tuan rumah.
Selain itu, pria asal Kamerun tersebut juga mengingatkan jika kejuaraan ini memiliki arti lebih bagi para atlet. Pasalnya, ajang ini sekaligus menjadi salah satu agenda kualifikasi untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade 2020. Namun, Malboum masih harus menunggu kesiapan tuan rumah untuk menggelar acara tersebut.
“Tanggal yang akan diambil oleh otoritas Aljazair akan memungkinkan beberapa atlet kami untuk mencari kualifikasi untuk Olimpiade dan akan memungkinkan beberapa yang lain mendapat manfaat dari kompetisi tambahan. Algiers mempertahankan organisasi Kejuaraan Bangsa-Bangsa Afrika yang akan berfungsi sebagai kualifikasi untuk Olimpiade. Sekarang, dunia atletik telah mendorong batas waktu kualifikasi untuk pertandingan Tokyo hingga 29 Juni tahun depan," kata Malboum, dilansir insidethegames.
Kualifikasi Olimpiade untuk atletik telah ditangguhkan hingga awal Desember sebagai tanggapan terhadap pandemi virus korona yang sudah menjangkit lebih dari 200 negara tersebut. Dengan kondisi itu, ada wacana jika setiap hasil yang sudah dicapai para atlet dari sekarang dan nanti tidak akan diperhitungkan di peringkat Tokyo 2020 atau peringkat dunia.
Namun, pernyataan itu mendapatkan kritik dari sejumlah atlet top di Afrika. Mereka menilai kebijakan itu kurang adil dan merugikan bagi atlet yang sudah berjuang keras meraih tiket ke Olimpiade sebelum pandemi virus korona muncul. Bahkan, mereka juga sangat mendukung kelompok Euromeetings, yang mewakili pertemuan satu hari di Eropa dengan memiliki harapan agar Kejuaraan Dunia Atletik menjadi salah satu ajang kualifikasi untuk Olimpiade. (Raikhul Amar)
Presiden CAA Hamad Kalkaba Malboum menyatakan Kejuaraan Atletik Afrika 2021 akan berlangsung antara 40 hari atau sebulan sebelum Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung. Multievent terbesar di dunia itu dijadwalkan pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Menurutnya, itu menjadi waktu yang tepat sebelum para atlet Benua Hitam bertanding di Tokyo.
Malboum, yang juga menjabat Wakil Presiden Atletik Dunia, menjelaskan penyelenggara lokal bertanggung jawab untuk mengonfirmasi jadwal baru kejuaraan tersebut. Dia juga membenarkan bahwa Algiers, Aljazair, yang rencananya menyelenggarakan kejuaraan pada 24-28 Juni ini sebelum kompetisi ditunda karena krisis virus korona akan mempertahankan hak sebagai tuan rumah.
Selain itu, pria asal Kamerun tersebut juga mengingatkan jika kejuaraan ini memiliki arti lebih bagi para atlet. Pasalnya, ajang ini sekaligus menjadi salah satu agenda kualifikasi untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade 2020. Namun, Malboum masih harus menunggu kesiapan tuan rumah untuk menggelar acara tersebut.
“Tanggal yang akan diambil oleh otoritas Aljazair akan memungkinkan beberapa atlet kami untuk mencari kualifikasi untuk Olimpiade dan akan memungkinkan beberapa yang lain mendapat manfaat dari kompetisi tambahan. Algiers mempertahankan organisasi Kejuaraan Bangsa-Bangsa Afrika yang akan berfungsi sebagai kualifikasi untuk Olimpiade. Sekarang, dunia atletik telah mendorong batas waktu kualifikasi untuk pertandingan Tokyo hingga 29 Juni tahun depan," kata Malboum, dilansir insidethegames.
Kualifikasi Olimpiade untuk atletik telah ditangguhkan hingga awal Desember sebagai tanggapan terhadap pandemi virus korona yang sudah menjangkit lebih dari 200 negara tersebut. Dengan kondisi itu, ada wacana jika setiap hasil yang sudah dicapai para atlet dari sekarang dan nanti tidak akan diperhitungkan di peringkat Tokyo 2020 atau peringkat dunia.
Namun, pernyataan itu mendapatkan kritik dari sejumlah atlet top di Afrika. Mereka menilai kebijakan itu kurang adil dan merugikan bagi atlet yang sudah berjuang keras meraih tiket ke Olimpiade sebelum pandemi virus korona muncul. Bahkan, mereka juga sangat mendukung kelompok Euromeetings, yang mewakili pertemuan satu hari di Eropa dengan memiliki harapan agar Kejuaraan Dunia Atletik menjadi salah satu ajang kualifikasi untuk Olimpiade. (Raikhul Amar)
(ysw)
tulis komentar anda