Lewis Hamilton Bisa Kehilangan Rp280 Miliar Jika Gaji Dibatasi

Sabtu, 06 Februari 2021 - 21:30 WIB
Lewis Hamilton memiliki gaji tertinggi di Formula 1./foto/formula1


LONDON – Kabar beredar jikatim F1 ingin membatasi gaji pembalap menjadi USD30 juta (Rp340 miliar) per tim. Selain itu, pemberitaan media tersebut juga melaporkan bahwa Hamilton menghasilkan sekitar USD50 juta (Rp700 miliar) pada 2020, atau tahun terakhir kontraknya bersama Mercedes. Jika ini diberlakukan,Hamilton bisakehilangan sekitar USD20 juta atau sekitar Rp280 miliar dari gaji.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan gaji rekan setimnya Valtteri Bottas yang hanya mendapatkan sekitar USD9 juta (Rp126 miliar). Namun saat ini, Hamilton belum juga memperpanjang kontraknya untuk F1 2021. Kabarnya, masalah gaji besar menjadi penyebab alotnya kelanjutan kerja sama dengan Mercedes. Meski, kabar itu sempatdibantahbos F1 Stefani Domenicallimenjelaskan jikaHamilton dan Mercedes masih mendiskusikan tentang prospek jangka panjang dan bukan uang.



Hanya saja, persoalan finansial memang sedang melanda F1. Ini terlihat dari pertemuan yang diikuti semua tim di Portimao, Portugal, bulan lalu. Salah satu materi pertemuanmembahas mengenai masalah batas gaji untuk pembalap dan sudah dilaporkan kepada Dewan Olahraga Motor Dunia (FIA).Kepala tim Haas Gunther Steiner mengungkapkan bahwa laporan mengenai batas anggaran untuk tim Formula 1 juga menjadi pembicaraan.

Semua tim meminta untuk membatasi anggaran operasional menjadi sebesar USD145 juta (Rp2 triliun) pada 2021. Namun, batas anggaran itu belum termasuk dari gaji pembalap. “Jika Anda ingin menghabiskan banyak uang untuk pembalap maka Anda tidak bisa melakukan hal lain,” kata Steiner.



Hamilton menjadi pembalap dengan gaji bayaran tertinggi 50 juta euro, diikuti driver Red Bull Racing Max Verstappen 40 juta euro, Daniel Riccciardo dari McLaren 16 juta euro, Fernando Alonso (Alpine) senilai 15 juta euro.Sedangkan Sebastian vettel (Aston Martin) 13 juta euro. “Itu seharusnya lebih menyamakan kedudukan dan saya pikir gaji akan menyesuaikan dengan sendirinya dan berakhir lebih rendah dari yang sekarang,” tandasnya.
(ruf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More