Mantan Pelatih Ngeri Golovkin Akan Babak Belur Lawan Canelo
Sabtu, 18 April 2020 - 04:31 WIB
LAS VEGAS - Mantan Pelatih Gennadiy ‘GGG’ Golovkin, Abel Sanchez, khawatir bekas anak didiknya akan berakhir dengan terluka jika kembali melawan Canelo Alvarez dalam pertarungan trilogi mereka tahun ini. Sanchez memandang Canelo saat ini sedang berada di puncak kariernya di usia 29 tahun.
Yang membuat Sanchez terkesan, Canelo berhasil meng-KO juara kelas berat ringan WBO, Sergey Kovalev, November 2019 lalu. Kovalev adalah talenta yang luar biasa, meski dia berada di sisi yang buruk kariernya sejak 2017.
Canelo vs Golovkin dijadwalkan bertemu untuk ketiga kalinya September ini, dan Sanchez berpikir bahwa Golovkin yang berusia 38 tahun (40-1-1, 35 KO) bisa tersingkir kali ini oleh bintang terkenal asal Meksiko, Canelo (53- 1-2, 36 KO).
Sanchez bekerja dengan Golovkin untuk dua kontes melawan Canelo Alvarez pada 2017 dan 2018. Pertarungan pertama menuai hasil imbang 12 ronde yang kontroversial. Sedangkan pertandingan kedua, para hakim memenangkan Canelo dengan keputusan mayoritas 12 ronde. Golovkin kehilangan gelar kelas menengah WBA (Super), WBC, dan IBO dari kekalahan itu.
Sejumlah penggemar tinju menyebut GGG layak menang di pertarungan pertama dan bertarung cukup baik untuk mendapat hasil imbang di pertandingan kedua.
Setelah Golovkin kalah dari Canelo pada tahun 2018, dia menggantikan Sanchez dengan pelatih Johnathon Banks, dan sejak itu Golovkin memenangkan dua pertarungan terakhirnya melawan Steve Rolls dan Sergiy Derevyanchenko. GGG memiliki masalah besar mengalahkan Derevyanchenko dengan unanimous decision 12 ronde.
“Duel ini mungkin akan menyakitkan. Bukan karena saya tidak bersama dia lagi, tetapi (bisa) menyakitkan karena dia bisa terluka,” kata Sanchez tentang Golovkin dalam sebuah wawancara di The Pug and Copp Boxing Show untuk Athletic.
“Itu yang paling berbahaya karena Anda berbicara tentang seorang pria (Canelo Alvarez) yang sekarang berada di puncak kariernya dan percaya bahwa dia dapat melakukan hal yang sama kepada Gennadiy, seperti apa yang dia lakukan pada Kovalev. (Canelo) akan menyerang dan menunggu saat yang tepat, dan dia sangat merusak,” imbuh Sanchez.
"Saya benci melihat Gennady jika terlibat dalam pertandingan itu, atau saya lebih suka tidak melihat pertarungannya daripada melihat Gennadiy menyerah pada duel seperti itu, tidak dipersiapkan secara fisik dan mental," ujar Sanchez.
Canelo tidak dapat meng-KO Daniel Jacobs dalam pertarungan mereka pada tahun 2019. Canelo menang keputusan bulat 12 ronde, dan itu adalah terakhir kalinya dia bertarung dengan petarung berkualitas. Selain itu, satu-satunya orang yang Canelo tersingkir dalam empat tahun sebelumnya adalah orang-orang biasa-biasa saja atau shot figther.
Lawan yang dikalahkan Canelo sejak 2016 adalah Liam Smith, Amir Khan, Sergey Kovalev, dan Rocky Fielding. Mereka bukan petarung yang terbaik, atau setidaknya mereka bukan dalam performa terbaik ketika Canelo melawannya. Kovalev adalah talenta yang luar biasa, tetapi ia berada di sisi buruk kariernya sejak 2017. Rekor Canelo saat ini adalah 53-1-2 dengan 36 KO.
Yang membuat Sanchez terkesan, Canelo berhasil meng-KO juara kelas berat ringan WBO, Sergey Kovalev, November 2019 lalu. Kovalev adalah talenta yang luar biasa, meski dia berada di sisi yang buruk kariernya sejak 2017.
Canelo vs Golovkin dijadwalkan bertemu untuk ketiga kalinya September ini, dan Sanchez berpikir bahwa Golovkin yang berusia 38 tahun (40-1-1, 35 KO) bisa tersingkir kali ini oleh bintang terkenal asal Meksiko, Canelo (53- 1-2, 36 KO).
Sanchez bekerja dengan Golovkin untuk dua kontes melawan Canelo Alvarez pada 2017 dan 2018. Pertarungan pertama menuai hasil imbang 12 ronde yang kontroversial. Sedangkan pertandingan kedua, para hakim memenangkan Canelo dengan keputusan mayoritas 12 ronde. Golovkin kehilangan gelar kelas menengah WBA (Super), WBC, dan IBO dari kekalahan itu.
Sejumlah penggemar tinju menyebut GGG layak menang di pertarungan pertama dan bertarung cukup baik untuk mendapat hasil imbang di pertandingan kedua.
Setelah Golovkin kalah dari Canelo pada tahun 2018, dia menggantikan Sanchez dengan pelatih Johnathon Banks, dan sejak itu Golovkin memenangkan dua pertarungan terakhirnya melawan Steve Rolls dan Sergiy Derevyanchenko. GGG memiliki masalah besar mengalahkan Derevyanchenko dengan unanimous decision 12 ronde.
“Duel ini mungkin akan menyakitkan. Bukan karena saya tidak bersama dia lagi, tetapi (bisa) menyakitkan karena dia bisa terluka,” kata Sanchez tentang Golovkin dalam sebuah wawancara di The Pug and Copp Boxing Show untuk Athletic.
“Itu yang paling berbahaya karena Anda berbicara tentang seorang pria (Canelo Alvarez) yang sekarang berada di puncak kariernya dan percaya bahwa dia dapat melakukan hal yang sama kepada Gennadiy, seperti apa yang dia lakukan pada Kovalev. (Canelo) akan menyerang dan menunggu saat yang tepat, dan dia sangat merusak,” imbuh Sanchez.
"Saya benci melihat Gennady jika terlibat dalam pertandingan itu, atau saya lebih suka tidak melihat pertarungannya daripada melihat Gennadiy menyerah pada duel seperti itu, tidak dipersiapkan secara fisik dan mental," ujar Sanchez.
Canelo tidak dapat meng-KO Daniel Jacobs dalam pertarungan mereka pada tahun 2019. Canelo menang keputusan bulat 12 ronde, dan itu adalah terakhir kalinya dia bertarung dengan petarung berkualitas. Selain itu, satu-satunya orang yang Canelo tersingkir dalam empat tahun sebelumnya adalah orang-orang biasa-biasa saja atau shot figther.
Lawan yang dikalahkan Canelo sejak 2016 adalah Liam Smith, Amir Khan, Sergey Kovalev, dan Rocky Fielding. Mereka bukan petarung yang terbaik, atau setidaknya mereka bukan dalam performa terbaik ketika Canelo melawannya. Kovalev adalah talenta yang luar biasa, tetapi ia berada di sisi buruk kariernya sejak 2017. Rekor Canelo saat ini adalah 53-1-2 dengan 36 KO.
(sha)
tulis komentar anda