MotoGP Dianggap Bukan untuk Orang Tua, Rossi Disarankan Pensiun
Sabtu, 24 April 2021 - 08:30 WIB
Desakan agar Valentino Rossi untuk pensiun dari MotoGP terus mengalir. Kali ini datang dari salah satu legenda, yakni Giacomo Agostini. Foto: twitter
TAVULLIA - Desakan agar Valentino Rossi untuk pensiun dari MotoGP terus mengalir. Kali ini datang dari salah satu legenda, yakni Giacomo Agostini. Dia menyebut kalau The Doctor sudah tidak pantas lagi adu cepat di lintasan.
Agostini memberi saran kepada Rossi soal kariernya di dunia balap motor. Karena sudah terlalu tua, dia menilai ikon asal Italia itu sudah seharusnya memutuskan utuk pensiun. Sebab, ajang MotoGP hanya diperuntukkan untuk pembalap muda.
Sampai saat ini Rossi masih terus melanjutkan kariernya di MotoGP. Alhasil, dia menyandang status sebagai pembalap tertua di MotoGP lantaran sudah 42 tahun. Sementara mayoritas peserta lainnya rata-rata berusia di bawah 30 tahun.
Rossi harus bersaing dengan pembalap yang sebagian besar usianya terpaut hingga setengahnya. Hanya ada sedikit pembalap yang juga tergolong veteran, diantaranya ada Aleix Espargaro yang kini berumur 31 tahun.
Mungkin karena faktor usia, Rossi tampak kewalahan bersaing dengan para pembalap muda yang punya tenaga dan kinerja begitu luar biasa. Kondisinya berbanding terbalik ketika masa jayanya dulu, yakni semakin melambat.
Ini membuat Rossi kerap kali menelan pil pahit dalam penampilannya di MotoGP. Termasuk pada musim 2021, dia gagal menyelesaikan balapan di posisi yang baik dalam tiga seri beruntun, selalu tercecer dari 10 besar.
Melihat hal tersebut, Agostini menyarankan Rossi untuk mempertimbangkan opsi pensiun. Juara dunia sembilan kali itu dinilai seharusnya sudah menyerahkan tempatnya kepada pembalap yang lebih muda.
“Saya tidak ingin menjadi pemberi pelajaran kepada siapa pun. Semua orang memutuskan dengan pandangannya sendiri. Ketika saya mulai finis ketiga dan keempat, saya memutuskan untuk memberi jalan kepada para pembalap muda,” ujar Agostini, dikutip dari Paddock GP.
“Tahun-tahun berlalu dan olahraga kita adalah olahraga bagi kaum muda. Dia senang untuk melanjutkan, meskipun saya tidak tahu untuk berapa lama karena dia tidak akan bisa memberikan kegembiraan kepada penggemarnya seperti biasanya,” lanjutnya.
Agostini memberi saran kepada Rossi soal kariernya di dunia balap motor. Karena sudah terlalu tua, dia menilai ikon asal Italia itu sudah seharusnya memutuskan utuk pensiun. Sebab, ajang MotoGP hanya diperuntukkan untuk pembalap muda.
Sampai saat ini Rossi masih terus melanjutkan kariernya di MotoGP. Alhasil, dia menyandang status sebagai pembalap tertua di MotoGP lantaran sudah 42 tahun. Sementara mayoritas peserta lainnya rata-rata berusia di bawah 30 tahun.
Rossi harus bersaing dengan pembalap yang sebagian besar usianya terpaut hingga setengahnya. Hanya ada sedikit pembalap yang juga tergolong veteran, diantaranya ada Aleix Espargaro yang kini berumur 31 tahun.
Mungkin karena faktor usia, Rossi tampak kewalahan bersaing dengan para pembalap muda yang punya tenaga dan kinerja begitu luar biasa. Kondisinya berbanding terbalik ketika masa jayanya dulu, yakni semakin melambat.
Ini membuat Rossi kerap kali menelan pil pahit dalam penampilannya di MotoGP. Termasuk pada musim 2021, dia gagal menyelesaikan balapan di posisi yang baik dalam tiga seri beruntun, selalu tercecer dari 10 besar.
Melihat hal tersebut, Agostini menyarankan Rossi untuk mempertimbangkan opsi pensiun. Juara dunia sembilan kali itu dinilai seharusnya sudah menyerahkan tempatnya kepada pembalap yang lebih muda.
“Saya tidak ingin menjadi pemberi pelajaran kepada siapa pun. Semua orang memutuskan dengan pandangannya sendiri. Ketika saya mulai finis ketiga dan keempat, saya memutuskan untuk memberi jalan kepada para pembalap muda,” ujar Agostini, dikutip dari Paddock GP.
“Tahun-tahun berlalu dan olahraga kita adalah olahraga bagi kaum muda. Dia senang untuk melanjutkan, meskipun saya tidak tahu untuk berapa lama karena dia tidak akan bisa memberikan kegembiraan kepada penggemarnya seperti biasanya,” lanjutnya.
(mirz)
tulis komentar anda