Pengorbanan Tuchel Tinggalkan Keluarga Berbuah Manis
Kamis, 06 Mei 2021 - 09:01 WIB
LONDON - Pengorbanan Thomas Tuchel meninggalkan keluarganya dengan memilih bergabung bersama Chelsea pada Januari tahun ini berbuah manis. Ini tak lepas dari hasil positif yang diraih The Blues saat mengalahkan Real Madrid dengan skor 2-0 pada laga leg kedua semifinal Liga Champions di Stamford Bridge, Kamis (6/5) dini hari WIB.
Chelsea pun memastikan lolos ke final Liga Champions dengan kemenangan agregat 3-1. Klub asal London Barat itu pun bakal terbang ke Istanbul menantang Manchester City untuk menjalani laga pemungkas pada 29 Mei mendatang.
Ini merupakan ketiga kalinya dalam sejarah klub, Chelsea melaju ke final Liga Champions. Prestasi mengilau ini muncul berkat racikan strategi Tuchel.
BACA JUGA: Disebut Punya Bakat Brilian ke Final Dua Musim Beruntun: Tuchel Cuma Tertawa
Sejak Tuchel tiba di Stamford Bridge pada 26 Januari lalu, perubahan permainan Chelsea begitu terasa. Pelatih berusia 47 itu tahun itu hanya merasakan dua kali kekalahan dalam 24 pertandingan bersama The Blues (16 menang dan enam seri).
Satu kemenangan Tuchel bersama Chelsea di antaranya datang, dini hari tadi. Tuchel tercatat sebagai pelatih pertama yang lolos ke final Liga Champions dua kali beruntun bersama dua klub berbeda.
Tak hanya menorehkan rekor unik saja. Tuchel juga menjadi pelatih pertama yang sukses memertahankan catatan tak terkalahkan melawan Zinedine Zidane dalam lima pertemuan terakhirnya.
BACA JUGA: Tantang Man City di Final, Begini Reaksi Kapten Chelsea
Tuchel merasa pengorbanan meninggalkan keluarga terbayar lunas. Dan, ia mengklaim ketika menerima tawaran menggantikan peran Frank Lampard sebagai pelatih Chelsea, dirinya sudah merasa betah.
"Itu sepadan setiap hari sejauh ini. Saya adalah bagian dari klub yang luar biasa sejak hari pertama, saya merasakan dukungan besar sejak hari pertama. Saya sangat bersyukur berada di pinggir tim ini," ungkap Tuchel dikutip dari akun Twitter resmi klub.
Chelsea pun memastikan lolos ke final Liga Champions dengan kemenangan agregat 3-1. Klub asal London Barat itu pun bakal terbang ke Istanbul menantang Manchester City untuk menjalani laga pemungkas pada 29 Mei mendatang.
Ini merupakan ketiga kalinya dalam sejarah klub, Chelsea melaju ke final Liga Champions. Prestasi mengilau ini muncul berkat racikan strategi Tuchel.
BACA JUGA: Disebut Punya Bakat Brilian ke Final Dua Musim Beruntun: Tuchel Cuma Tertawa
Sejak Tuchel tiba di Stamford Bridge pada 26 Januari lalu, perubahan permainan Chelsea begitu terasa. Pelatih berusia 47 itu tahun itu hanya merasakan dua kali kekalahan dalam 24 pertandingan bersama The Blues (16 menang dan enam seri).
Satu kemenangan Tuchel bersama Chelsea di antaranya datang, dini hari tadi. Tuchel tercatat sebagai pelatih pertama yang lolos ke final Liga Champions dua kali beruntun bersama dua klub berbeda.
Tak hanya menorehkan rekor unik saja. Tuchel juga menjadi pelatih pertama yang sukses memertahankan catatan tak terkalahkan melawan Zinedine Zidane dalam lima pertemuan terakhirnya.
BACA JUGA: Tantang Man City di Final, Begini Reaksi Kapten Chelsea
Tuchel merasa pengorbanan meninggalkan keluarga terbayar lunas. Dan, ia mengklaim ketika menerima tawaran menggantikan peran Frank Lampard sebagai pelatih Chelsea, dirinya sudah merasa betah.
"Itu sepadan setiap hari sejauh ini. Saya adalah bagian dari klub yang luar biasa sejak hari pertama, saya merasakan dukungan besar sejak hari pertama. Saya sangat bersyukur berada di pinggir tim ini," ungkap Tuchel dikutip dari akun Twitter resmi klub.
(mirz)
tulis komentar anda