Presiden PSG Tak Mau Lepas Neymar Hijrah ke Barcelona

Selasa, 08 Juni 2021 - 10:34 WIB
Bintang Paris Saint-Germain (PSG) Neymar. Foto: Istimewa
PARIS - Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi tak akan melepas pemain andalannya yakni Neymar Jr ke Barcelona pada bursa transfer musim ini.

Meski Barcelona selalu menginginkan untuk memboyong kembali mantan bintangnya, ke Camp Nou namun ditolak oleh sang pemilik klub.





Les Parisiens -julukan PSG - mendaratkan Neymar di Parc des Princes pada musim panas 2017 dengan harga 222 juta euro atau setara Rp3,8 triliun. Neymar pun berupaya keras membayar tuntas uang besar yang dikeluarkan PSG.

Bersama PSG, Neymar tampil tajam. Dari 116 pertandingan di semua kompetisi, mantan pemain Santos itu mengoleksi 87 gol dan 52 assist. Untuk trofi, Neymar Jr telah menghadikan 10 gelar bagi publik Stade Parc des Princes. Performa apik di atas itulah yang membuat Barcelona tertarik memulangkan Neymar. Sayangnya, selalu ditolak Al-Khelaifi.

“Barcelona selalu ingin membawa Neymar kembali, itu bukan rahasia lagi. Tapi apakah Neymar ingin pergi? Tidak. Memang saat itu adaptasinya ke Paris dan Prancis masih belum sempurna,” kata Al-Khelaifi, dikutip dari Barca Blaugranes, Senin (7/6/2021).

“Saya tidak pernah ragu. Bahkan jika klub yang Anda sebutkan itu adalah Barcelona dan mencoba merekrut Neymar sampai akhir. Jelas, kami menolak,” lanjut Al-Khelaifi.



Hal sebaliknya, PSG justru ingin mendatangkan megabintang Barcelona, Lionel Messi. Al-Khelaifi sudah terang-terangan kepada presiden Barcelona, Joan Laporta, ingin membawa Lionel Messi yang kontraknya berakhir pada 30 Juni 2021.

“Saya mengatakan kepada Presiden Barcelona (Joan Laporta), Messi berada di akhir kontraknya. Semua klub memiliki hak untuk berdiskusi. Apa lagi yang bisa saya katakan, bahwa semua pemain hebat ingin datang ke PSG,” tutup Al-Khelaifi.
(agn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More