Rencana Besar DBON Tembus 10 Besar Olimpiade
Rabu, 01 September 2021 - 22:35 WIB
Deputi IV Bidang Olahraga Prestasi Kemenpora, Chandra Bhakti, menyampaikan bahwa mimpi besar olahraga Indonesia untuk bisa masuk 10 besar Olimpiade pada 100 Tahun Indonesia Merdeka pada Olimpiade 2045 mendatang / Foto: Polygon
JAKARTA - Deputi IV Bidang Olahraga Prestasi Kemenpora, Chandra Bhakti, menyampaikan bahwa mimpi besar olahraga Indonesia untuk bisa masuk 10 besar Olimpiade pada 100 Tahun Indonesia Merdeka pada Olimpiade 2045 mendatang. Itu disampaikannya saat menjadi pembicara pada webinar Sosialisasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), Rabu (1/9/2021).
"Kita ingin bertepatan 100 tahun Indonesia Merdeka bisa masuk 10 besar pada Olimpiade 2045. Untuk itu dari sekarang kita mengusahakan cita-cita besar itu dengan membuat Desain Besar Olahraga Nasional ini. Dengan waktu 24 tahun, kita akan persiapkan sebaik mungkin atlet kita dengan Desain Besar Olahraga Nasional demi cita-cita besar tersebut," kata Chandra.
webinar Sosialisasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) ini terlaksana atas kerjasama yang apik antara Kemenpora dan Persatuan Wartawan Indonsia (PWI) Pusat. Acara ini berlangsung jelang peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-38 pada 9 September mendatang.
BACA JUGA: Kemenpora Gandeng PWI Gaungkan DBON dan Perubahan Paradigma Olahraga Indonesia
Turut hadir dalam sosialisasi DBON ini Menpora Zainudin Amali, Ketua Umum PWI Atal S Depari, Profesor Asmawi sebagai Dewan Pakar DBON, Del Asri selaku akademisi olahraga dan Deputi pembudayaan Olahraga Raden Isnanta.
Dalam pemaparan Chandra Bhakti disampaikan bahwa DBON telah memutuskan 14 cabang olahraga yang masuk sebagai prioritas didasarkan prestasi yang raih atlet di event internasional. Ada pun 14 cabang olahraga yang dimaksud tersebut yakni bulu tangkis, angkat besi, panahan, panjat tebing, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistik dan pencak silat.
"Memutuskan 14 Cabor prioritas ini berdasar masukan akademisi, asosiasi profesor olahraga, wartawan olahraga dan stakeholder olahraga agar nantinya kita bisa fokus dalam membina dan melahirkan prestasi tingkat dunia," terang Chandra.
BACA JUGA: Sir Alex Sosok Kunci Kembalinya Ronaldo ke Old Trafford
"Kepada 14 Cabor prioritas itu tidak otomatis akan tetap aman karena kita memberlakukan promosi dan degradasi berdasar prestasi," sambungnya.
"Kita ingin bertepatan 100 tahun Indonesia Merdeka bisa masuk 10 besar pada Olimpiade 2045. Untuk itu dari sekarang kita mengusahakan cita-cita besar itu dengan membuat Desain Besar Olahraga Nasional ini. Dengan waktu 24 tahun, kita akan persiapkan sebaik mungkin atlet kita dengan Desain Besar Olahraga Nasional demi cita-cita besar tersebut," kata Chandra.
webinar Sosialisasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) ini terlaksana atas kerjasama yang apik antara Kemenpora dan Persatuan Wartawan Indonsia (PWI) Pusat. Acara ini berlangsung jelang peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-38 pada 9 September mendatang.
BACA JUGA: Kemenpora Gandeng PWI Gaungkan DBON dan Perubahan Paradigma Olahraga Indonesia
Turut hadir dalam sosialisasi DBON ini Menpora Zainudin Amali, Ketua Umum PWI Atal S Depari, Profesor Asmawi sebagai Dewan Pakar DBON, Del Asri selaku akademisi olahraga dan Deputi pembudayaan Olahraga Raden Isnanta.
Dalam pemaparan Chandra Bhakti disampaikan bahwa DBON telah memutuskan 14 cabang olahraga yang masuk sebagai prioritas didasarkan prestasi yang raih atlet di event internasional. Ada pun 14 cabang olahraga yang dimaksud tersebut yakni bulu tangkis, angkat besi, panahan, panjat tebing, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistik dan pencak silat.
"Memutuskan 14 Cabor prioritas ini berdasar masukan akademisi, asosiasi profesor olahraga, wartawan olahraga dan stakeholder olahraga agar nantinya kita bisa fokus dalam membina dan melahirkan prestasi tingkat dunia," terang Chandra.
BACA JUGA: Sir Alex Sosok Kunci Kembalinya Ronaldo ke Old Trafford
"Kepada 14 Cabor prioritas itu tidak otomatis akan tetap aman karena kita memberlakukan promosi dan degradasi berdasar prestasi," sambungnya.
tulis komentar anda