Romelu Lukaku Benci Disebut sebagai Pencuri Gol

BRUSSEL - Penyerang Chelsea , Romelu Lukaku sangat membenci disebut goal pocher atau pencuri gol yang berarti ia hanya bertugas sebagai penyelesai akhir dalam sebuah serangan. Tak hanya sekadar mencetak gol, Lukaku menjelaskan bahwa ia mempunyai kelebihan dalam teknik bermainnya.

Seperti diketahui, Lukaku merupakan salah satu penyerang paling subur saat ini. Tercatat, ia berhasil membukukan empat gol dari sembilan penampilannya bersama The Blues -julukan Chelsea- di semua kompetisi pada musim 2021-2022.



Menjelang pertandingan Tim Nasional (Timnas) Belgia melawan Timnas Prancis di semifinal Liga Negara pada Jumat (8/10/2021), Lukaku yang juga berposisi sebagai penyerang Timnas Belgia mengatakan tak senang disebut sebagai pencuri gol. Menurutnya, ada teknik tertentu untuk mencapai hasil tersebut.

“Cara saya membangun, saya cukup besar dan semua orang berpikir saya semacam target man: hanya memegang bola dan menjadi pemburu gol. Tapi saya tidak pernah bermain seperti itu dan saya membencinya,” kata Lukaku dilansir dari Goal Internasional, Senin (4/10/2021).



“Kekuatan terbesar saya adalah saya berbahaya ketika menghadap ke gawang, karena saat itulah saya jarang membuat pilihan yang salah,” sambungnya.

“Setelah saya mengoper bola, saya tahu di mana saya harus memposisikan diri di dalam kotak. Saya bisa melakukan sedikit segalanya dan di beberapa pertandingan ketika saya tahu ada banyak ruang di belakang pertahanan, saya bermain secara berbeda,” jelasnya.

“Alasan saya sangat produktif (di depan gawang) adalah karena saya bisa melakukan sedikit dari segalanya,” tambahnya.

Sementara itu, ia juga berkomentar menjelang penampilannya bersama Timnas Belgia . Selain itu, The Big Rome -julukan Lukaku-mengatakan membutuhkan waktu untuk mencetak gol bagi Timnas Belgia, namun begitu itu bukan masalah besar baginya.

“Saya tidak benar-benar mulai mencetak gol langsung untuk tim nasional. Butuh beberapa waktu,” katanya

“Tapi begitu saya sudah terbiasa, saya tahu saya akan memiliki peluang untuk mencetak gol dan pemain lain akan memungkinkan saya untuk melakukannya. Dan semua orang mulai mencetak gol juga, bukan hanya saya: Eden (Hazard), Kevin (De Bruyne), Dries (Mertens),” tutupnya.