Tenis AS Terbuka, Simona Halep Ogah Bermain Tanpa Penonton
Kamis, 23 April 2020 - 12:15 WIB
CONSTANTA - Ajang Amerika Serikat (AS) Terbuka 2020 sepertinya akan sepi dari petenis papan atas dunia jika dipaksakan digelar tanpa penonton. Salah satunya Simona Halep yang mempertimbangkan keikutsertaan pada Turnamen Grand Slam tersebut. Alasannya, kehadiran penggemar sangat berpengaruh pada permainan para petenis di atas lapangan.
Pertandingan tertutup di AS Terbuka ini memang menjadi salah satu hal paling dibicarakan menyusul pandemi virus corona yang sudah menyebar ke berbagai negara di dunia. Kondisi itu membuat banyak negara memberlakukan pelarangan kegiatan yang melibatkan banyak orang.
Tidak hanya itu, pelarangan bepergian dan penguncian wilayah juga diterapkan. Imbasnya, sejumlah ajang olahraga, tidak terkecuali turnamen tenis, turut ditangguhkan. Salah satu yang terancam batal digelar adalah Grand Slam AS Terbuka yang biasanya menjadi penutup musim.
Belakangan muncul wacana menggelar turnamen tanpa penonton untuk memastikan AS Terbuka tidak dibatalkan. Tapi, bermain tanpa penonton tampaknya kurang menarik minat petenis. Seperti Halep yang tidak bisa membayangkan jika Grand Slam yang rencananya berlangsung pada 24 Agustus-14 September nanti digelar tanpa penonton. Jika itu terjadi, atmosfer pertandingan dipastikan akan sangat berbeda. Dengan begitu, dia yakin ajang tersebut dipastikan menjadi kurang menarik.
“Saya pikir itu tidak akan berhasil. Suasana akan sangat berbeda. Kami semua suka bermain di panggung besar dan penuh dengan penggemar yang bersemangat. Tanpa mereka, tenis menjadi olahraga yang berbeda," kata Halep, dilansir tennisworld.
Selain itu, Halep juga tidak yakin dirinya akan bisa bermain pada tahun ini. Karena, dia menilai wabah virus yang biasa Covid-19 itu belum ada tanda-tanda akan segera berakhir. Apalagi, ada lebih dari 200 negara sudah terjangkit virus tersebut. Bahkan, AS menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia, yakni 800 ribuan kasus dan telah mengakibatkan 45 ribuan orang meninggal dunia.
Kondisi ini membuat Halep semakin ragu AS Terbuka bisa terlaksana sesuai jadwal. Apalagi, USTA Billie Jean King National Tennis Center, venue AS Terbuka, sedang digunakan sebagai rumah sakit sementara untuk menampung para korban virus korona. Jadi, dia merasa bisa kembali bermain ke lapangan kemungkinan terjadi saat musim gugur tiba.
“Namun, setiap pertandingan yang akan kami mainkan selama periode ini akan menjadi bonus. Saya akan senang jika saya akan memukul bola di turnamen tahun ini. Jika kami bermain di September, saya akan sangat senang," ucap Halep.
Senada, Kepala Eksekutif USTA Mike Dowse menyatakan sepakat dengan pendapat Halep. Meski beberapa petenis putra top dunia seperti Rafael Nadal dan Novak Djokovic siap bermain tanpa penonton, pihaknya justru kurang setuju dengan wacana yang sedang ramai tersebut. Menurutnya, itu merupakan hal paling mustahil menggelar salah satu turnamen besar tanpa adanya penggemar di sisi lapangan.
"Itu (tanpa penonton) tidak mungkin. Kami belum mengambil keputusan apa pun. Tapi, saya pikir itu sangat tidak mungkin. Itu benar-benar bukan semangat acara tenis dan itu juga kembali ke kesehatan serta kesejahteraan para pemain kami dan staf pendukung yang membantu menjalankan turnamen. Kecuali jika para ahli medis memberikan solusi yang benar-benar aman, kami tidak melihat itu sebagai pilihan," paparnya.
Karena itu, Dowse mengatakan kepada semua pihak untuk menunggu hingga Juni mendatang buat melihat keputusan akhir AS Terbuka apakah akan terjadi atau tidak dan dalam situasi apa bisa digelar Grand Slam tersebut. (Raikhul Aamar)
Pertandingan tertutup di AS Terbuka ini memang menjadi salah satu hal paling dibicarakan menyusul pandemi virus corona yang sudah menyebar ke berbagai negara di dunia. Kondisi itu membuat banyak negara memberlakukan pelarangan kegiatan yang melibatkan banyak orang.
Tidak hanya itu, pelarangan bepergian dan penguncian wilayah juga diterapkan. Imbasnya, sejumlah ajang olahraga, tidak terkecuali turnamen tenis, turut ditangguhkan. Salah satu yang terancam batal digelar adalah Grand Slam AS Terbuka yang biasanya menjadi penutup musim.
Belakangan muncul wacana menggelar turnamen tanpa penonton untuk memastikan AS Terbuka tidak dibatalkan. Tapi, bermain tanpa penonton tampaknya kurang menarik minat petenis. Seperti Halep yang tidak bisa membayangkan jika Grand Slam yang rencananya berlangsung pada 24 Agustus-14 September nanti digelar tanpa penonton. Jika itu terjadi, atmosfer pertandingan dipastikan akan sangat berbeda. Dengan begitu, dia yakin ajang tersebut dipastikan menjadi kurang menarik.
“Saya pikir itu tidak akan berhasil. Suasana akan sangat berbeda. Kami semua suka bermain di panggung besar dan penuh dengan penggemar yang bersemangat. Tanpa mereka, tenis menjadi olahraga yang berbeda," kata Halep, dilansir tennisworld.
Selain itu, Halep juga tidak yakin dirinya akan bisa bermain pada tahun ini. Karena, dia menilai wabah virus yang biasa Covid-19 itu belum ada tanda-tanda akan segera berakhir. Apalagi, ada lebih dari 200 negara sudah terjangkit virus tersebut. Bahkan, AS menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia, yakni 800 ribuan kasus dan telah mengakibatkan 45 ribuan orang meninggal dunia.
Kondisi ini membuat Halep semakin ragu AS Terbuka bisa terlaksana sesuai jadwal. Apalagi, USTA Billie Jean King National Tennis Center, venue AS Terbuka, sedang digunakan sebagai rumah sakit sementara untuk menampung para korban virus korona. Jadi, dia merasa bisa kembali bermain ke lapangan kemungkinan terjadi saat musim gugur tiba.
“Namun, setiap pertandingan yang akan kami mainkan selama periode ini akan menjadi bonus. Saya akan senang jika saya akan memukul bola di turnamen tahun ini. Jika kami bermain di September, saya akan sangat senang," ucap Halep.
Senada, Kepala Eksekutif USTA Mike Dowse menyatakan sepakat dengan pendapat Halep. Meski beberapa petenis putra top dunia seperti Rafael Nadal dan Novak Djokovic siap bermain tanpa penonton, pihaknya justru kurang setuju dengan wacana yang sedang ramai tersebut. Menurutnya, itu merupakan hal paling mustahil menggelar salah satu turnamen besar tanpa adanya penggemar di sisi lapangan.
"Itu (tanpa penonton) tidak mungkin. Kami belum mengambil keputusan apa pun. Tapi, saya pikir itu sangat tidak mungkin. Itu benar-benar bukan semangat acara tenis dan itu juga kembali ke kesehatan serta kesejahteraan para pemain kami dan staf pendukung yang membantu menjalankan turnamen. Kecuali jika para ahli medis memberikan solusi yang benar-benar aman, kami tidak melihat itu sebagai pilihan," paparnya.
Karena itu, Dowse mengatakan kepada semua pihak untuk menunggu hingga Juni mendatang buat melihat keputusan akhir AS Terbuka apakah akan terjadi atau tidak dan dalam situasi apa bisa digelar Grand Slam tersebut. (Raikhul Aamar)
(ysw)
tulis komentar anda