Siapa Kontestan Liga Champions Musim Depan Jika Liga Dihentikan?
Kamis, 23 April 2020 - 07:36 WIB
LONDON - Pembahasan terkait kelanjutan kompetisi sepak bola di tengah pandemi virus Corona masih belum tuntas. Hal ini juga terjadi pada Liga Champions, yang harus menentukan siapa kontestannya dimusim depan.
Jika keadaan normal, tentu saja masing-masing liga di Eropa bisa menempatkan wakil sesuai jumlah slot yang ditetapkan. Namun, jika liga dihentikan sebelum waktunya, penempatan wakil di Liga Champions bisa menjadi polemik.
Menurut laporan media di Eropa, kepala asosiasi sepak bola negara-negara di Benua Biru telah didesak untuk menyelesaikan dengan menggunakan skor koefisien UEFA. Skor koefisien digunakan untuk memutuskan tim mana yang berhak tampil di Liga Champions.
Meski terdengar sebagai gagasan menggelikan, metode penggunaan skor koefisien nyatanya terus dibahas. Dan, menurut laporan The Sun, metode ini akan menguntungkan beberapa tim, seperti Arsenal di Liga Inggris.
"Arsenal bisa meraih tempat di Liga Champions dengan cara menakjubkan jika musim ini dibatalkan. Mereka (Arsenal, red) bisa meskipun berada di posisi kesembilan," tulis The Sun dalam laporannya.
Presiden UEFA, Aleksander Caferin, diyakini tidak sependapat dengan penggunaan poin koefisien semacam itu. Saat menggelar video conference bersama 55 ketua asosiasi sepak bola negara-negara di Eropa akhir pekan lalu, Aleksander Caferin menekankan agar kompetisi bisa dilanjutkan meski tanpa penonton.
UEFA juga menjadwalkan agenda sidang komite eksekutif pada Kamis (23/4/2020), tentunya melalui skema video conference- untuk menentukan pedoman menentukan tiket Liga Champions jika liga domestik benar-benar tidak bisa berlanjut musim ini.
Tabel Koefisien Liga Inggris
Lihat Juga: Dari La Liga hingga UEFA Champions League, Streaming Olahraga Favorit beIN Sports di Vision+
Jika keadaan normal, tentu saja masing-masing liga di Eropa bisa menempatkan wakil sesuai jumlah slot yang ditetapkan. Namun, jika liga dihentikan sebelum waktunya, penempatan wakil di Liga Champions bisa menjadi polemik.
Menurut laporan media di Eropa, kepala asosiasi sepak bola negara-negara di Benua Biru telah didesak untuk menyelesaikan dengan menggunakan skor koefisien UEFA. Skor koefisien digunakan untuk memutuskan tim mana yang berhak tampil di Liga Champions.
Meski terdengar sebagai gagasan menggelikan, metode penggunaan skor koefisien nyatanya terus dibahas. Dan, menurut laporan The Sun, metode ini akan menguntungkan beberapa tim, seperti Arsenal di Liga Inggris.
"Arsenal bisa meraih tempat di Liga Champions dengan cara menakjubkan jika musim ini dibatalkan. Mereka (Arsenal, red) bisa meskipun berada di posisi kesembilan," tulis The Sun dalam laporannya.
Presiden UEFA, Aleksander Caferin, diyakini tidak sependapat dengan penggunaan poin koefisien semacam itu. Saat menggelar video conference bersama 55 ketua asosiasi sepak bola negara-negara di Eropa akhir pekan lalu, Aleksander Caferin menekankan agar kompetisi bisa dilanjutkan meski tanpa penonton.
UEFA juga menjadwalkan agenda sidang komite eksekutif pada Kamis (23/4/2020), tentunya melalui skema video conference- untuk menentukan pedoman menentukan tiket Liga Champions jika liga domestik benar-benar tidak bisa berlanjut musim ini.
Tabel Koefisien Liga Inggris
Pos | Klub | Poin_Koefisien |
1 | Manchester City | 112 |
2 | Liverpool | 99 |
3 | Manchester United | 92 |
4 | Arsenal | 91 |
5 | Tottenham Hotspur | 85 |
6 | Chelsea | 83 |
Lihat Juga: Dari La Liga hingga UEFA Champions League, Streaming Olahraga Favorit beIN Sports di Vision+
(eyt)
tulis komentar anda