Link Live Streaming Perempat Final All England 2022: Dukung Merah Putih Jaga Asa Juara
Jum'at, 18 Maret 2022 - 16:00 WIB
BIRMINGHAM - All England seperti kurang bersahabat bagi Indonesia selama lebih dari 25 tahun. Sepanjang periode itu, lagu Indonesia Raya sangat jarang berkumandang. Publik Tanah Air hanya bisa melihat China merajalela.
Indonesia pernah mencatat sukses besar di All England pada edisi 1994. Saat itu tiga gelar berhasil diraih melalui Hariyanto Arbi (tunggal putra), Susi Susanti (tunggal putri) dan Rudy Gunawan/Bambang Suprianto (ganda putra).
Namun, setelah itu prestasi Indonesia malah merosot dan mulai kesulitan meraih trofi disetiap edisi. Tim Merah Putih harus rela berulang kali hampa gelar.
Sekalipun bisa juara, biasanya hanya satu gelar. Nyatanya, terakhir kali Indonesia bisa meraih dua titel di All England pada 2014 melalui pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra) dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).
Sedangkan pada All England tahun lalu, Indonesia mendapat kenyataan pahit dipaksa mundur meski ada beberapa wakil yang sempat bertanding. Itu karena mereka berada satu penerbangan dengan penumpang yang positif Covid-19.
Prestasi terburuk terjadi di sektor tunggal. Sejak sukses Hariyanto dan Susi pada 1994, tidak ada lagi tunggal putra dan tunggal putri yang mampu jadi juara.
Untuk tunggal putri, kutukan itu dipastikan berlanjut karena tidak ada lagi wakil tersisa. Tapi, tunggal putra masih ada peluang untuk meraih gelar melalui Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
Ginting dan Jonatan berhasil melaju ke perempat final. Keduanya akan kembali bertanding hari ini, Jumat (18/3/2022) di Arena Birmingham.
Baca Juga
Indonesia pernah mencatat sukses besar di All England pada edisi 1994. Saat itu tiga gelar berhasil diraih melalui Hariyanto Arbi (tunggal putra), Susi Susanti (tunggal putri) dan Rudy Gunawan/Bambang Suprianto (ganda putra).
Namun, setelah itu prestasi Indonesia malah merosot dan mulai kesulitan meraih trofi disetiap edisi. Tim Merah Putih harus rela berulang kali hampa gelar.
Sekalipun bisa juara, biasanya hanya satu gelar. Nyatanya, terakhir kali Indonesia bisa meraih dua titel di All England pada 2014 melalui pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra) dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).
Sedangkan pada All England tahun lalu, Indonesia mendapat kenyataan pahit dipaksa mundur meski ada beberapa wakil yang sempat bertanding. Itu karena mereka berada satu penerbangan dengan penumpang yang positif Covid-19.
Prestasi terburuk terjadi di sektor tunggal. Sejak sukses Hariyanto dan Susi pada 1994, tidak ada lagi tunggal putra dan tunggal putri yang mampu jadi juara.
Untuk tunggal putri, kutukan itu dipastikan berlanjut karena tidak ada lagi wakil tersisa. Tapi, tunggal putra masih ada peluang untuk meraih gelar melalui Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
Ginting dan Jonatan berhasil melaju ke perempat final. Keduanya akan kembali bertanding hari ini, Jumat (18/3/2022) di Arena Birmingham.
tulis komentar anda