Profil Alisher Usmanov: Raja Tambang yang Sempat Miliki 30 Persen Saham di Arsenal

Selasa, 29 Maret 2022 - 22:02 WIB
Tim tersebut memulihkan saham pengendali Rusia di perusahaan dan merebut kembali aset yang telah didivestasikan oleh tim manajemen sebelumnya. Usmanov membangun kerajaan pertambangan dan logamnya dengan akuisisi / Foto: BBC
LONDON - Beberapa negara telah mengumumkan sanksi terhadap beberapa elit kaya yang berada di dalam lingkaran Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal ini merupakan imbas dari invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Salah satu negara yang telah mengumumkan sanksi tersebut adalah Inggris. Inggris memberikan sanksi terhadap dua oligarki Rusia, salah satu adalah Alisher Usmanov.

Alisher Ushmanov lahir di Chust, Uzbekistan pada 1953. Ia merupakan seorang Muslim, namun menikahi perempuan Yahudi yang juga berasal dari Uzbekistan. Usmanov menyelesaikan studinya di Institut Hubungan Internasional Negara Moskow.

BACA JUGA: Telanjur Sakit Hati, Joan Laporta Malas Pulangkan Lionel Messi ke Barcelona

Setelah lulus pada 1976 dengan gelar di bidang hukum internasional, Ushmanov bekerja di berbagai lembaga pemerintah Uzbekistan. Ia memproduksi kantong plastik di pabrik di luar Moskow serta memperdagangkan tembakau grosir. Pada 1998, setelah lima tahun di perusahaan investasi Moskow, Usmanov diangkat sebagai wakil CEO pertama hingga menjadi CEO Gazprom Investholding.



Diketahui Gazprom Investholding merupakan unit manajemen aset Gazprom, produsen dan pengekspor gas terbesar di dunia. Saat memimpin, Usmanov bekerja erat dengan tim manajemen baru perusahaan, yang berkuasa di bawah Presiden Vladimir Putin saat itu.

Tim tersebut memulihkan saham pengendali Rusia di perusahaan dan merebut kembali aset yang telah didivestasikan oleh tim manajemen sebelumnya. Usmanov membangun kerajaan pertambangan dan logamnya dengan akuisisi.

BACA JUGA: Roman Abramovich Diduga Keracunan Senjata Kimia, Mata Memerah dan Kulit Mengelupas

Pada 2005, ia dan mitranya menguasai Lebedinsky GOK, produsen bijih besi terbesar ketiga di Rusia serta beberapa pabrik peleburan. Selain itu, ia bekerja sama dengan pengusaha Vasily Anisimov dan mengambil alih Mikhailovsky GOK, produsen bijih besi terbesar kedua di Rusia. Kemudian aset tersebut dikonsolidasikan ke dalam Metalloinvest, yang menjadikannya produsen bijih besi terbesar di Rusia.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More