Gaji Moise Kean Rp1,9 Miliar Kemungkinan Hangus Gara-gara Pesta Saat Lockdown

Senin, 27 April 2020 - 08:05 WIB
Everton mengaku terkejut setelah sejumlah gambar muncul di media yang menunjukkan striker Italia Moise Kean melanggar aturan lockdown/Foto/transfermarkt
LIVERPOOL - Everton mengaku terkejut setelah sejumlah gambar muncul di media yang menunjukkan striker Italia Moise Kean melanggar aturan lockdown (penguncian) pemerintah Inggris dengan menggelar pesta di apartemennya. The Toffees -julukan Everton- dikabarkan akan mendenda Kean dengan tidak membayarkan gaji selama dua pekan senilai 100.000 poundsterling (Rp1,9 miliar).

Pemain berusia 20 tahun, yang bergabung dari Juventus musim panas lalu, memposting video ke grup Snapchat pribadi, tengah berpesta bersama para tamu di apartemen Cheshire-nya. Video tersebut kemudian bocor, dan dilaporkan oleh sejumlah media Inggris.

Menurut surat kabar The Star, Everton akan menindak keras Kean dan membayar denda dengan tidak membayarkan gajinya selama dua pekan, yang dalam hal ini nilainya sekitar 160.000 poundsterling atau sekitar Rp3 miliar.

"Klub Sepak Bola Everton terkejut mengetahui insiden di mana seorang pemain tim pertama mengabaikan pedoman Pemerintah dan kebijakan klub sehubungan dengan krisis virus corona," kata klub Liga Primer tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters.



“Klub telah dengan tegas menyatakan kekecewaannya kepada pemain dan menjelaskan bahwa tindakan seperti itu sama sekali tidak dapat diterima."

"Everton secara teratur menekankan pentingnya mengikuti semua pedoman Pemerintah -termasuk aturan dan anjuran untuk tetap di dalam rumah- melalui serangkaian komunikasi resmi kepada semua anggota staf, termasuk para pemain."

Sepak bola Inggris telah ditangguhkan sejak pertengahan Maret karena pandemi Covid-19 yang telah menewaskan sedikitnya 20.000 orang di negara itu. Kembalinya liga masih belum pasti, namun ada skenario untuk mulai kembali pada pertengahan Juni.

Sepak bola telah menjadi sorotan dengan klub dan pemain yang mendapat sorotan tentang respons mereka. Tottenham Hotspur dan Liverpool sama-sama dikecam karena merumahkan staf yang tidak bermain, keputusan mereka kemudian ditarik.

Kean bukan satu-satunya pemain yang melanggar aturan saat penguncian. Kyle Walker dari Manchester City mendapat sorotan setelah media Inggris melaporkan bahwa dia melanggar aturan penguncian dengan mengadakan pesta yang melibatkan dua pekerja seks.

Walker meminta maaf atas tindakannya dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa dia telah mengecewakan keluarganya, teman, klub, pendukung, dan publik.

Serge Aurier dan Moussa Sissoko dari Tottenham Hotspur meminta maaf setelah sebuah foto muncul dari mereka berlatih bersama sementara manajer Tottenham Jose Mourinho mengakui tindakannya tidak sesuai dengan protokol setelah mengadakan sesi latihan satu-satu di taman umum bersama gelandang Tanguy Ndombele.

Pemain dan klub telah menawarkan dukungan sepanjang krisis. Para pemain Liga Primer bergabung untuk memulai inisiatif #PlayersTogether untuk mengumpulkan uang bagi Layanan Kesehatan Nasional Inggris.
(sha)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More