Profil Demetrious Johnson, Jawara MMA yang Dibesarkan Ibu Tuna Rungu
Selasa, 09 Agustus 2022 - 03:03 WIB
JAKARTA - Dalam dunia Mix Artial Art ( MMA ) Siapa yang tidak kenal Demetrious Johnson. Petarung yang biasa disapa DJ ini tercatat sebagai pemilik rekor pertahanan gelar beruntun terbanyak di UFC (11) yang diraih sepanjang 2012 hingga 2018. Hingga kini, catatan tersebut belum berhasil disamai oleh atlet mana pun. Namun, perjuangannya itu ternyata dicapai dengan tidak mudah.
DJ terlahir di Kentucky, Amerika Serikat, pada 13 Agustus 1986 sebelum berpindah ke Washington beberapa tahun kemudian. Bersama saudara kandungnya, dia dibesarkan seorang diri oleh seorang Ibu tuna rungu.
Namun, gangguan pendengaran yang sang ibu derita tidak menjadi penghambat bagi komunikasi keluarga. Sang ibu bahkan mencoba merahasiakan hal tersebut dari anak-anaknya agar kehidupan mereka berjalan normal. Meskipun lambat laun mereka menyadari jika sang ibu tak bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka ucapkan.
Tumbuh di keluarga sederhana dengan berbagai kekurangan, Johnson harus terbiasa dengan berbagai keterbatasan. Saat sang ibu memutuskan untuk menikah kembali, dia justru mengalami penderitaan lain. Sang ayah tiri melakukan tindakan kekerasan pada keluarga.
Johnson mengaku tidak menaruh dendam, dan hanya mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. Hal itu membuatnya terus berusaha untuk menjadi ayah terbaik bagi ketiga anaknya.
“Saya menikmati masa kecil saya. Bagaimanapun, seperti itulah kehidupan yang kita jalani. Saat ini, saya tidak ingin mengingat hal-hal buruk tentang ayah tiri saya. Itu adalah kehidupan dan keputusan yang ia jalani. Kejadian itu memberi saya pelajaran ketika saat ini saya menjadi seorang ayah," ucap Dj.
Meski tumbuh dalam keluarga berpenghasilan rendah, sang ibu selalu mendukung anak-anaknya untuk mengejar prestasi dalam bidang akademik. Johnson sendiri lebih berprestasi dalam olahraga.
“Saya selalu menyukai olahraga, saya mulai bermain sepakbola [Amerika]. Saya kemudian masuk ke tim lari cepat dan lintas alam. Namun, yang terutama adalah gulat, karena musimnya sangat cepat. Ibu saya selalu mempercayai saya dan mendukung apa pun yang ingin saya kejar. Ia membesarkan anak-anaknya dengan baik. Dia adalah wanita yang sangat bahagia, sangat baik dan sangat manis," kenang Johnson.
DJ terlahir di Kentucky, Amerika Serikat, pada 13 Agustus 1986 sebelum berpindah ke Washington beberapa tahun kemudian. Bersama saudara kandungnya, dia dibesarkan seorang diri oleh seorang Ibu tuna rungu.
Namun, gangguan pendengaran yang sang ibu derita tidak menjadi penghambat bagi komunikasi keluarga. Sang ibu bahkan mencoba merahasiakan hal tersebut dari anak-anaknya agar kehidupan mereka berjalan normal. Meskipun lambat laun mereka menyadari jika sang ibu tak bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka ucapkan.
Tumbuh di keluarga sederhana dengan berbagai kekurangan, Johnson harus terbiasa dengan berbagai keterbatasan. Saat sang ibu memutuskan untuk menikah kembali, dia justru mengalami penderitaan lain. Sang ayah tiri melakukan tindakan kekerasan pada keluarga.
Johnson mengaku tidak menaruh dendam, dan hanya mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. Hal itu membuatnya terus berusaha untuk menjadi ayah terbaik bagi ketiga anaknya.
“Saya menikmati masa kecil saya. Bagaimanapun, seperti itulah kehidupan yang kita jalani. Saat ini, saya tidak ingin mengingat hal-hal buruk tentang ayah tiri saya. Itu adalah kehidupan dan keputusan yang ia jalani. Kejadian itu memberi saya pelajaran ketika saat ini saya menjadi seorang ayah," ucap Dj.
Meski tumbuh dalam keluarga berpenghasilan rendah, sang ibu selalu mendukung anak-anaknya untuk mengejar prestasi dalam bidang akademik. Johnson sendiri lebih berprestasi dalam olahraga.
“Saya selalu menyukai olahraga, saya mulai bermain sepakbola [Amerika]. Saya kemudian masuk ke tim lari cepat dan lintas alam. Namun, yang terutama adalah gulat, karena musimnya sangat cepat. Ibu saya selalu mempercayai saya dan mendukung apa pun yang ingin saya kejar. Ia membesarkan anak-anaknya dengan baik. Dia adalah wanita yang sangat bahagia, sangat baik dan sangat manis," kenang Johnson.
tulis komentar anda