Sukses Tangani Corona, Korsel Gelar Kembali K League 8 Mei 2020
Senin, 27 April 2020 - 13:26 WIB
Liga sepak bola Korea Selatan kembali bergulir bulan depan. Foto/Inside The Games
SEOUL - Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) bersama Dewan dan Perwakilan Klub sepakat untuk menggelar kembali dua kasta teratas liga sepak bola di Korea Selatan (Korsel), yaitu K League dan K League 2 pada 8 Mei 2020.
“Pertandingan akan digelar tanpa penonton, belum jelas kapan suporter bisa kembali ke stadion,” demikian kutipan pernyataan KFA dikutip Inside The Games, Senin (27/4/2020). (Baca juga; Otoritas Kesehatan Spanyol Tak Berani Jamin La Liga Kembali Bergulir )
Di Korea Selatan terdapat lebih dari 10.000 kasus COVID-19 yang menyebabkan lebih dari 240 kematian. Namun, pemerintah Korea Selatan sukses menekan angka persebaran virus Corona dengan melakukan tes besar-besaran, serta pelacakan kontak dari para pasien secara agresif.
Negara pimpinan Presiden Moon Jae-in itu menyediakan tempat-tempat pengetesan corona gratis di area publik. Kemudian memanfaatkan data dari transaksi kartu belanja dan ponsel untuk menentukan siapa saja yang perlu dicek. (Baca juga; Gaji Moise Kean Rp1,9 Miliar Kemungkinan Hangus Gara-gara Pesta Saat Lockdown )
Warga negara asing yang datang ke negeri Ginseng itu juga dipaksa menjalani karantina 14 hari. Jika menolak, mereka akan dideportasi. Kesuksesan Korea Selatan dalam mengendalikan angka penyebaran virus Corona tidak lepas dari budaya disiplin warganya, tingginya angka pengguna ponsel, serta banyaknya CCTV di negara tersebut.
“Pertandingan akan digelar tanpa penonton, belum jelas kapan suporter bisa kembali ke stadion,” demikian kutipan pernyataan KFA dikutip Inside The Games, Senin (27/4/2020). (Baca juga; Otoritas Kesehatan Spanyol Tak Berani Jamin La Liga Kembali Bergulir )
Di Korea Selatan terdapat lebih dari 10.000 kasus COVID-19 yang menyebabkan lebih dari 240 kematian. Namun, pemerintah Korea Selatan sukses menekan angka persebaran virus Corona dengan melakukan tes besar-besaran, serta pelacakan kontak dari para pasien secara agresif.
Negara pimpinan Presiden Moon Jae-in itu menyediakan tempat-tempat pengetesan corona gratis di area publik. Kemudian memanfaatkan data dari transaksi kartu belanja dan ponsel untuk menentukan siapa saja yang perlu dicek. (Baca juga; Gaji Moise Kean Rp1,9 Miliar Kemungkinan Hangus Gara-gara Pesta Saat Lockdown )
Warga negara asing yang datang ke negeri Ginseng itu juga dipaksa menjalani karantina 14 hari. Jika menolak, mereka akan dideportasi. Kesuksesan Korea Selatan dalam mengendalikan angka penyebaran virus Corona tidak lepas dari budaya disiplin warganya, tingginya angka pengguna ponsel, serta banyaknya CCTV di negara tersebut.
(wib)
tulis komentar anda