Netizen Singgung Blunder PSSI Pecat Nugroho Setiawan, Orang Indonesia Berlisensi FIFA Security Officer
Senin, 03 Oktober 2022 - 19:00 WIB
JAKARTA - Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya masih menyisakan duka mendalam. Publik meminta agar petaka ini diusut tuntas untuk mengetahui siapa pihak yang bertanggung jawab.
Musibah ini terjadi setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya pada lanjutan Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Menurut sejumlah analisa, penyebab insiden yang menewaskan setidaknya 129 orang ini diakibatkan kepanikan penonton. Mereka terinjak-injak dan kehabisan napas akibat berdesak-desakan saat mencoba menyelamatkan diri setelah ditembak gas air mata oleh pihak kepolisian.
Padahal, penembakan gas air mata sebenarnya melanggar regulasi FIFA pasal 19 b yang menyatakan "Tidak ada senjata api atau gas pengendali massa (gas air mata) yang boleh dibawa atau digunakan”.
Pelanggaran itu rupanya menjadi pembahasan vilar di media sosial. Banyak yang bertanya apakah pihak kepolisian tidak diberitahu oleh panitia pelaksana atau PSSI mengenai regulasi itu.
Ini membuat PSSI ikut terkena dampaknya. Organisasi pimpinan Mochamad Iriawan itu dinilai kecolongan karena tidak bisa menggelar pertandingan dengan aman.
Sebab, PSSI dulu punya Nugroho Setiawan. Dia adalah satu-satunya warga Indonesia pemilik lisensi FIFA Security Officer dan mengerti safety dan security.
Sosok Nugroho Setiawan mencuat karena disebut akun @veeola di Twitter oleh. Disebutkan, Nugroho dulunya sering membekali pihak polisi soal SOP keamanan pertandingan sepak bola.
Baca Juga
Musibah ini terjadi setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya pada lanjutan Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Menurut sejumlah analisa, penyebab insiden yang menewaskan setidaknya 129 orang ini diakibatkan kepanikan penonton. Mereka terinjak-injak dan kehabisan napas akibat berdesak-desakan saat mencoba menyelamatkan diri setelah ditembak gas air mata oleh pihak kepolisian.
Padahal, penembakan gas air mata sebenarnya melanggar regulasi FIFA pasal 19 b yang menyatakan "Tidak ada senjata api atau gas pengendali massa (gas air mata) yang boleh dibawa atau digunakan”.
Pelanggaran itu rupanya menjadi pembahasan vilar di media sosial. Banyak yang bertanya apakah pihak kepolisian tidak diberitahu oleh panitia pelaksana atau PSSI mengenai regulasi itu.
Ini membuat PSSI ikut terkena dampaknya. Organisasi pimpinan Mochamad Iriawan itu dinilai kecolongan karena tidak bisa menggelar pertandingan dengan aman.
Sebab, PSSI dulu punya Nugroho Setiawan. Dia adalah satu-satunya warga Indonesia pemilik lisensi FIFA Security Officer dan mengerti safety dan security.
Sosok Nugroho Setiawan mencuat karena disebut akun @veeola di Twitter oleh. Disebutkan, Nugroho dulunya sering membekali pihak polisi soal SOP keamanan pertandingan sepak bola.
tulis komentar anda