Pebulu Tangkis Indonesia Tak Siap Perubahan Lawan, Piala Suhandinata 2022 Gagal Dipertahankan
Sabtu, 22 Oktober 2022 - 23:57 WIB
SANTANDER - Indonesia gagal mempertahankan gelar Piala Suhandinata atau Kejuaraan Dunia Junior Beregu Campuran 2022 usai ditaklukkan Taiwan di babak semifinal. Tim Merah Putih menyerah 2-3 di Palacio de Deportes de Santander, Santander, Jumat (21/10/2022) malam waktu lokal atau Sabtu (22/10/2022) dini hari WIB.
Indonesia sempat tertinggal 0-2 setelah ganda campuran Zaidan Arrafi Nabawi/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu dikalahkan Ting Yen-Chen/Yang Chu Yun dengan skor 21-15, 11-21, dan 19-21.
Di partai kedua tunggal putra, Indonesia kembali kalah. Muhammad Reza Al Fajri tak mampu mengatasi permainan Kuo Kuan Lin dan menyerah 21-18, 12-21, dan 18-21.
Tunggal putri Mutiara Ayu Puspitasari membuka harapan dengan mengalahkan Ruo Hsuan Ko 15-21, 21-15, dan 21-13, dan menyamakan kedudukan setelah ganda putra Muh Putra Erwiansyah/Muhammad Rayhan Nur Fadillah menang atas Huang Jui-Hsuan/Tsai Fu Cheng dengan skor 21-14 dan 21-13.
Namun, di partai terakhir Indonesia kalah. Ganda putri Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari dikalahkan Nicole Gonzales Chan/Yang Chu Yun 21-13, 16-21, 13-21. Hasil itu membuat Indonesia akhirnya menyerah 2-3.
Pelatih ganda putri Indonesia, Enroe Suryanto, menyebut faktor tekanan membuat Indonesia gagal melangkah ke babak final. Enroe merasa Rachel/Trias telah menunjukan permainan yang baik di gim pertama. Namun di gim kedua mereka tertekan setelah pasangan Taiwan melakukan beberapa perubahan.
"Di gim pertama sebetulnya Rachel/Trias sudah bagus dan benar mainnya. Baik secara pola maupun mental," kata Enroe dilansir dari rilis PBSI, Sabtu (22/10/2022).
"Di gim kedua, lawan mengubah pola dan mereka tidak siap dengan perubahan itu," tambahan.
Rachel/Trias pun tidak juga berhasil keluar dari tekanan di gim ketiga walaupun lebih diunggulkan untuk merebut kemenangan. Dengan kekalahan tersebut, mimpi Indonesia untuk mempertahankan Piala Suhandinata pun berakhir.
"Di gim ketiga lawan semakin percaya diri dan rapat permainannya, sementara Rachel/Trias tidak bisa keluar dari tekanan. Bermain terlalu terburu-buru," pungkasnya.
Indonesia sempat tertinggal 0-2 setelah ganda campuran Zaidan Arrafi Nabawi/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu dikalahkan Ting Yen-Chen/Yang Chu Yun dengan skor 21-15, 11-21, dan 19-21.
Baca Juga
Di partai kedua tunggal putra, Indonesia kembali kalah. Muhammad Reza Al Fajri tak mampu mengatasi permainan Kuo Kuan Lin dan menyerah 21-18, 12-21, dan 18-21.
Tunggal putri Mutiara Ayu Puspitasari membuka harapan dengan mengalahkan Ruo Hsuan Ko 15-21, 21-15, dan 21-13, dan menyamakan kedudukan setelah ganda putra Muh Putra Erwiansyah/Muhammad Rayhan Nur Fadillah menang atas Huang Jui-Hsuan/Tsai Fu Cheng dengan skor 21-14 dan 21-13.
Namun, di partai terakhir Indonesia kalah. Ganda putri Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari dikalahkan Nicole Gonzales Chan/Yang Chu Yun 21-13, 16-21, 13-21. Hasil itu membuat Indonesia akhirnya menyerah 2-3.
Pelatih ganda putri Indonesia, Enroe Suryanto, menyebut faktor tekanan membuat Indonesia gagal melangkah ke babak final. Enroe merasa Rachel/Trias telah menunjukan permainan yang baik di gim pertama. Namun di gim kedua mereka tertekan setelah pasangan Taiwan melakukan beberapa perubahan.
"Di gim pertama sebetulnya Rachel/Trias sudah bagus dan benar mainnya. Baik secara pola maupun mental," kata Enroe dilansir dari rilis PBSI, Sabtu (22/10/2022).
"Di gim kedua, lawan mengubah pola dan mereka tidak siap dengan perubahan itu," tambahan.
Rachel/Trias pun tidak juga berhasil keluar dari tekanan di gim ketiga walaupun lebih diunggulkan untuk merebut kemenangan. Dengan kekalahan tersebut, mimpi Indonesia untuk mempertahankan Piala Suhandinata pun berakhir.
"Di gim ketiga lawan semakin percaya diri dan rapat permainannya, sementara Rachel/Trias tidak bisa keluar dari tekanan. Bermain terlalu terburu-buru," pungkasnya.
(sha)
tulis komentar anda