Presiden La Liga Geram CAS Batalkan Sanksi Manchester City

Senin, 13 Juli 2020 - 22:04 WIB
Presiden La Liga Javier Tebas mengkritik keputusan pembatalan sanksi dua musim Manchester City dari sepak bola Eropa/foto/fcbarcelonanoticias.com
MADRID - Presiden La Liga Javier Tebas mengkritik keputusan pembatalan sanksi dua musim Manchester City dari sepak bola Eropa. Man terbebas dari hukuman tersebut setelah Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) mengabulkan banding mereka, Senin (13/7/2020).

CAS menyebut Man City bebas dari tuduhan tela memanipulasi dana ekuitas sebagai kontribusi sponsor, dengan demikian klub juara Liga Primer musim lalu itu diizinkan tampil di kompetisi Eropa seperti biasa. Namun, Man City tetap membayar denda 10 juta euro (Rp163 miliar) karena gagal bekerja sama dengan UEFA. ( ).

Sebelumnya, pada Februari 2020 Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) menjatuhkan sanksi kepada The Citizens dilarang tampil di Liga Champions selama dua tahun karena dugaan pelanggaran lisensi klub dan peraturan Financial Fair Play(FFP).



"Kami harus menilai kembali apakah CAS adalah badan yang tepat untuk mengajukan banding atas keputusan institusional dalam sepak bola," kata Tebas pada Senin (13/7/2020), seperti dikutip BBC Sport Simon Stone, dilansir football-espana. ( ).

"Swiss adalah negara dengan sejarah arbitrase yang hebat, CAS tidak memenuhi standar."

Dalam beberapa tahun terakhir Tebas keras terhadap kepemilikan Manchester City dan dia menyambut antusias keputusan UEFA melarang klub Liga Primer itu tampil di kompetisi Eropa selama dua musim, setelah menuduh mereka 'doping keuangan'.

"UEFA akhirnya mengambil tindakan tegas," tulis Tebas di akun Twitter-nya saat itu. “Menegakkan aturan main finansial yang adil dan menghukum doping finansial sangat penting bagi masa depan sepak bola." ( ).

“Kami telah menyerukan tindakan keras terhadap Manchester City dan Paris Saint-Germain selama bertahun-tahun. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali."

Tebas yang blak-blakan telah menjadi pengkritik jangka panjang baik bagi juara Man City dan Prancis, Paris Saint-Germain, yang masing-masing dimiliki oleh individu yang memiliki kekuasaan di Uni Emirat Arab dan Qatar.

Tebas sangat percaya bahwa model bisnis seperti ini merusak sepak bola secara umum dan juga untuk klub-klub di papan atas Spanyol.

Tebas kerap memunculkan kontroversi dan jarang menarik diri dalam komentarnya. Dia berada di belakang upaya liga bermain di Amerika Serikat dan telah lama berseteru dengan FA Spanyol mengenai masalah itu dan beberapa hal lainnya, termasuk jadwal pertandingan.
(sha)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More