La Nyalla Pasang Badan jika Pengaturan Skor Benar Adanya

Rabu, 17 Juni 2015 - 04:29 WIB
La Nyalla Pasang Badan jika Pengaturan Skor Benar Adanya
La Nyalla Pasang Badan jika Pengaturan Skor Benar Adanya
A A A
JAKARTA - Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti memberikan tanggapan terkait dugaan pengaturan skor yang membawa-bawa nama Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015. Dia meminta tuduhan tim advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) agar segera dibuktikan supaya tidak menimbulkan fitnah. Bahkan ia siap dijadikan 'bemper' alias pasang badan jika match fixing benar adanya.

"Kalau berani, buktikan jangan cuma asal ngomong saja. Silakan lapor polisi. Jangan cuma asal fitnah. Silakan buktikan, yang jelas untuk apa kita menjual pertandingan?" tegas Nyalla, seperti dikutip situs resmi PSSI, Rabu (17/6/2015).

Saat ke Bareskrim tim advokasi LBH membawa BS, seseorang yang berusaha mengungkap mafia sepak bola di Indonesia. BS sendiri merupakan mantan pemain sepak bola profesional di Indonesia. Ia juga mantan pelatih yang kini mengaku berprofesi sebagai wiraswasta.

Keberadaan BS ditujukan untuk memberikan penjelasan ke hadapan penegak hukum. Dalam konfrensi pers, Selasa (16/6/2015), LBH juga memutar rekaman percakapan berdurasi kurang dari dua menit antara BS dengan salah seorang berlogat Melayu.

Rekaman percakapan tersebut terbagi ke dalam dua bagian. Rekaman suara pertama membahas laga Indonesia kontra Thailand di semifinal SEA Games. Lalu rekaman yang kedua menyinggung hasil pertandingan Indonesia melawan Vietnam di partai perebutan medali perunggu. (Baca juga BS Tokoh di Belakang Dugaan Pengaturan Skor Timnas U-23)

Menanggapi rekaman itu, La Nyalla menyebut jika rekaman yang dibeberkan BS bisa dibuat oleh siapa saja. Sehingga pria berdarah Bugis yang besar dan menghabiskan waktunya di Surabaya ini menegaskan untuk tidak asal menuduh dan memperkeruh situasi sepak bola nasional yang tengah menjadi sorotan dunia.

"Soal rekaman, semua orang juga bisa buat rekaman. Saya juga bisa. Terus rekaman itu jadi alat bukti, bisa kok. Jadi jangan sembarangan menuduh."

La Nyalla menilai, kekalahan Timnas U-23 terjadi murni lantaran Indonesia sudah tertinggal jauh dari negara-negara lainnya. Jadi, menurutnya, tidak ada gunanya juga melakukan match fixing. La Nyalla menambahkan bahwa PSSI tidak akan tinggal diam terkait tuduhan match fixing tersebut.

PSSI disebut, kata La Nyalla, akan menempuh jalur hukum. "Tidak mungkin ada match fixing, anak-anak sudah berjuang maksimal. Apanya yang mau dijual (pertandingannya)? Memang kita kalah kelas dari mereka. Kita kalah dari Vietnam, kita kalah dari Myanmar, kita juga kalah sama Thailand. Yang jelas PSSI tidak tinggal diam, karena sudah memfitnah. Kami akan siapkan tim hukum, siapa pun yang bicara match fixing, buktikan. Kami akan siapkan data-data semua, biar kuasa hukum PSSI yang menangani itu."

"Kasihan mental pemain sudah down, sekarang ditambah pemberitaan seperti itu. Kasihan mereka. Coba cek pemain siapa yang terlibat match fixing buktikan. Jadi, buktikan. Kalau terbukti ada match fixing, La Nyalla siap bertanggung jawab. Catat itu,” tutupnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2111 seconds (0.1#10.140)