Raphael Varane seperti Tercekik Jadwal, Alasan Pensiun dari Timnas Prancis

MANCHESTER - Raphael Varane mengungkapkan alasannya pensiun dari Timnas Prancis. Bek Manchester United itu merasa seperti tercekik jadwal padat sehingga memutuskan berhenti dari tugas negara.

Mantan bintang Real Madrid itu mengumumkan pengunduran dirinya dari Les Bleus –julukan Timnas Prancis- pada Kamis (2/2/2023). Dalam pesannya lewat Instagram, Varane mengatakan saat ini adalah waktu yang tepat bagi para pemain muda untuk menggantikannya.



Kabar itu cukup mengejutkan mengingat Varane masih berusia 29 tahun dan masih sangat mumpuni untuk berada di skuad besutan Didier Deschamps itu. Buktinya, dalam Piala Dunia 2022 yang berlangsung akhir tahun lalu, dia masih menjadi pilihan utama di lini belakang Prancis dan sukses mengantarkan negaranya ke partai final.

Namun ternyata, Varane mengungkapkan bahwa dirinya memutuskan pensiun karena padatnya jadwal pertandingan yang ada saat ini. Menurutnya, itu membuatnya seperti tercekik karena harus selalu bermain tanpa jeda yang lama.



"Saya memberikan segalanya, secara fisik dan mental. Tapi bermain di level paling tinggi seperti mesin cuci, Anda bermain sepanjang waktu dan tidak pernah berhenti,” kata Varane dilansir dari ESPN, Sabtu (4/2/2023).

"Kami memiliki jadwal yang padat dan bermain tanpa henti. Saat ini, saya merasa seperti tercekik,” tambahnya.

Bek berpostur 191 cm itu sendiri menjadi pemain kunci Timnas Prancis sejak melakukan debutnya pada 2013 silam. Dia akhirnya pensiun setelah memainkan 91 pertandingan untuk negaranya dengan sumbangan lima gol dan tiga assist.

Prestasi terbaiknya tentu saja mempersembahkan trofi Piala Dunia 2018 untuk Les Bleus. Sayangnya, pada final edisi 2022 lalu, dia gagal membantu negaranya mempertahankan gelar juara usai kalah di partai final oleh Argentina lewat adu penalti.

Mantan rekan setimnya di Madrid, Thibaut Courtois, pada 2021 silam juga memberikan kritik pada Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) karena jadwal pertandingan yang sangat padat. Menurutnya, para pemain saat ini diperlakukan seperti robot sebab jadwal laga di level timnas dan juga klub yang seakan tak punya jeda yang lama.