Jadon Sancho Akhiri Paceklik Gol, Erik ten Hag Belum Jamin Masa Depannya di Manchester United
loading...
A
A
A
MANCHESTER - Pelatih Manchester United Erik ten Hag belum menjamin masa depan Jadon Sancho . Tak ada garansi Sancho dipertahankan meski sudah menemukan kembali ketajamannya saat Man United bermain imbang 2-2 melawan Leeds United dalam lanjutan Liga Primer inggris 2022/2023 di Old Trafford, Kamis (9/2/2023) dini hari WIB.
Ten Hag mengatakan masa depan penyerang Sancho ada di tangannya sendiri. Pelatih asal Belanda itu senang Sancho menemukan kembali jalannya dan dia berharap mantan pemain Borussia Dortmund bisa menjaga momentumnya.
Sancho menjalani periode sulit sebelum kembali mencetak gol melawan Leeds United. Dia menjadi penyelamat hasil imbang The Red Devils lewat gol yang dikemas pada menit ke-70', menggenapi gol Marcus Rashford menit ke-62'. Sebelumnya, Man United tertinggal 0-2 akibat gol cepat Degnand Wilfried Gnonto (1') serta gol bunuh diri Raphael Varane (48').
Itu menjadi gol pertama Sancho sejak September. Pemain berusia 22 tahun itu hanya bermain kedua kalinya setelah absen lama karena kesehatan fisik dan mentalnya. Tapi, kini pemain internasional Inggris itu membuktikan dia belum habis dan masih bisa memainkan peran besar musim ini dengan penyama kedudukan yang krusial.
"Saya sangat senang dia (menuju) ke arah yang benar," kata Ten Hag dilansir Reuters. "Saya berharap dia bisa menjaga momentumnya dan saya yakin itu akan memperkuat dia dan memotivasi dia lebih besar lagi. Dia pesepak bola brilian dan jika dia bisa berinvestasi di level yang tepat dia bisa menjadi luar biasa."
"Kami sekarang memiliki tim yang bisa bermain di area lawan, dia suka itu, dia bisa bermain di area sempit. Itu ada di tangannya sendiri dan jadi jika dia mau, dia bisa melakukannya, dan di tim ini, itu hebat."
"Jelas dia menjalani periode yang sulit, tapi saya senang dan bangga dia mengatasinya jadi saya akan mendukung dia, pelatih, dan tim, tapi akhirnya dia harus melakukannya sendiri."
Namun Ten Hag merasa frustrasi karena timnya tidak dapat memperpanjang rekor kemenangan kandang mereka menjadi 14 pertandingan di semua kompetisi.
"Saya memiliki perasaan campur aduk," tambahnya. "Jika Anda tertinggal 0-2, kecewa mungkin salah, tetapi di sisi lain Anda harus memenangkan pertandingan ini ketika Anda melihat di lapangan kedua tim dan jika Anda menciptakan begitu banyak peluang."
"Tapi, jika Anda memulai setiap babak seperti yang kami lakukan, itu tidak bisa diterima."
Ten Hag mengatakan masa depan penyerang Sancho ada di tangannya sendiri. Pelatih asal Belanda itu senang Sancho menemukan kembali jalannya dan dia berharap mantan pemain Borussia Dortmund bisa menjaga momentumnya.
Baca Juga
Sancho menjalani periode sulit sebelum kembali mencetak gol melawan Leeds United. Dia menjadi penyelamat hasil imbang The Red Devils lewat gol yang dikemas pada menit ke-70', menggenapi gol Marcus Rashford menit ke-62'. Sebelumnya, Man United tertinggal 0-2 akibat gol cepat Degnand Wilfried Gnonto (1') serta gol bunuh diri Raphael Varane (48').
Itu menjadi gol pertama Sancho sejak September. Pemain berusia 22 tahun itu hanya bermain kedua kalinya setelah absen lama karena kesehatan fisik dan mentalnya. Tapi, kini pemain internasional Inggris itu membuktikan dia belum habis dan masih bisa memainkan peran besar musim ini dengan penyama kedudukan yang krusial.
"Saya sangat senang dia (menuju) ke arah yang benar," kata Ten Hag dilansir Reuters. "Saya berharap dia bisa menjaga momentumnya dan saya yakin itu akan memperkuat dia dan memotivasi dia lebih besar lagi. Dia pesepak bola brilian dan jika dia bisa berinvestasi di level yang tepat dia bisa menjadi luar biasa."
"Kami sekarang memiliki tim yang bisa bermain di area lawan, dia suka itu, dia bisa bermain di area sempit. Itu ada di tangannya sendiri dan jadi jika dia mau, dia bisa melakukannya, dan di tim ini, itu hebat."
"Jelas dia menjalani periode yang sulit, tapi saya senang dan bangga dia mengatasinya jadi saya akan mendukung dia, pelatih, dan tim, tapi akhirnya dia harus melakukannya sendiri."
Namun Ten Hag merasa frustrasi karena timnya tidak dapat memperpanjang rekor kemenangan kandang mereka menjadi 14 pertandingan di semua kompetisi.
"Saya memiliki perasaan campur aduk," tambahnya. "Jika Anda tertinggal 0-2, kecewa mungkin salah, tetapi di sisi lain Anda harus memenangkan pertandingan ini ketika Anda melihat di lapangan kedua tim dan jika Anda menciptakan begitu banyak peluang."
"Tapi, jika Anda memulai setiap babak seperti yang kami lakukan, itu tidak bisa diterima."
(sha)