LaNyalla Janjikan Subsidi kepada Voter, Pengamat: Itu Ide Cerdas!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah kritikan terus dilontarkan sejumlah pihak kepada calon Ketua Umum (Ketum) PSSI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Ini terjadi menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023.
Salah satu program LaNyalla yang mendapat sorotan yakni soal komitmen memberikan dana pembinaan youth development dan kompetisi di tingkatan provinsi kepada Asprov PSSI sebesar Rp1 miliar per tahun. Program tersebut dianggap sebagai politik uang oleh sejumlah pihak.
Namun pendapat itu dibantah pengamat sepak bola Erwin Dwi Budiawan. Pria yang juga pernah menjadi pengurus PSSI itu menyebut program yang bakal diterapkan LaNyalla tak melanggar aturan apapun dan bukan politik uang.
"Apa yang ingin dilakukan Pak Nyalla nanti sah-sah saja, itu bukan-lah politik uang. Pak Nyalla ingin program tersebut bejalan dengan baik, mengingat seluruh program yang diterapkan membutuhkan dana, jika tidak ada dana, bagaimana program tersebut berjalan," ucapnya.
"Ini justru ide cerdas membantu rakyat sepak bola. Hal ini juga pernah dilakukan oleh Ketua FIFA saat pencalonannya. Jadi janji subsidi ini adalah janji hebat. Janji cinta pada rakyat," lanjut Erwin.
Menelusuri dari berbagai sumber, Presiden FIFA, Gianni Infantino pernah melakukan hal serupa. Kala itu, Gianni Infantino masih menjabat sebagai Sekjen UEFA dan ingin maju sebagai Presiden FIFA di tahun 2016.
Hingga akhirnya terpilih sebagai Presiden FIFA selama Kongres Luar Biasa FIFA 2016 pada Februari 2016. Dia terpilih kembali sebagai Presiden FIFA pada Juni 2019.
"Pertanyaan saya kepada Anda semua, jika FIFA menghasilkan uang 5 Miliar, apakah normal jika 1,2 Miliar tidak didistribusikan untuk Anda dan dikembalikan untuk investasi sepak bola. Yang harus dilakukan FIFA dengan uang tersebut adalah kembali berinvestasi dalam sepak bola," sebut Infantino
Saya menawarkan kepada Anda dari 5 Miliar uang tersebut, 1,2 Miliar harus diinvestasikan kembali untuk mendapatkan 25 persen keuntungan yang bisa didistribusikan. Jika ada yang mengatakan pendistribusian 25 persen tersebut sulit, saya rasa tidak."
Salah satu program LaNyalla yang mendapat sorotan yakni soal komitmen memberikan dana pembinaan youth development dan kompetisi di tingkatan provinsi kepada Asprov PSSI sebesar Rp1 miliar per tahun. Program tersebut dianggap sebagai politik uang oleh sejumlah pihak.
Namun pendapat itu dibantah pengamat sepak bola Erwin Dwi Budiawan. Pria yang juga pernah menjadi pengurus PSSI itu menyebut program yang bakal diterapkan LaNyalla tak melanggar aturan apapun dan bukan politik uang.
"Apa yang ingin dilakukan Pak Nyalla nanti sah-sah saja, itu bukan-lah politik uang. Pak Nyalla ingin program tersebut bejalan dengan baik, mengingat seluruh program yang diterapkan membutuhkan dana, jika tidak ada dana, bagaimana program tersebut berjalan," ucapnya.
"Ini justru ide cerdas membantu rakyat sepak bola. Hal ini juga pernah dilakukan oleh Ketua FIFA saat pencalonannya. Jadi janji subsidi ini adalah janji hebat. Janji cinta pada rakyat," lanjut Erwin.
Menelusuri dari berbagai sumber, Presiden FIFA, Gianni Infantino pernah melakukan hal serupa. Kala itu, Gianni Infantino masih menjabat sebagai Sekjen UEFA dan ingin maju sebagai Presiden FIFA di tahun 2016.
Hingga akhirnya terpilih sebagai Presiden FIFA selama Kongres Luar Biasa FIFA 2016 pada Februari 2016. Dia terpilih kembali sebagai Presiden FIFA pada Juni 2019.
"Pertanyaan saya kepada Anda semua, jika FIFA menghasilkan uang 5 Miliar, apakah normal jika 1,2 Miliar tidak didistribusikan untuk Anda dan dikembalikan untuk investasi sepak bola. Yang harus dilakukan FIFA dengan uang tersebut adalah kembali berinvestasi dalam sepak bola," sebut Infantino
Saya menawarkan kepada Anda dari 5 Miliar uang tersebut, 1,2 Miliar harus diinvestasikan kembali untuk mendapatkan 25 persen keuntungan yang bisa didistribusikan. Jika ada yang mengatakan pendistribusian 25 persen tersebut sulit, saya rasa tidak."