3 Perbedaan Piala Dunia U-20 di Indonesia dan Korea Selatan

Jum'at, 24 Februari 2023 - 12:01 WIB
loading...
3 Perbedaan Piala Dunia U-20 di Indonesia dan Korea Selatan
Pelatih Timnas U-20 Shin Tae-yong (kanan) berfoto bersama maskot Piala Dunia U-20 2023 Indonesia Bacuya dalam acara 100 Hari Menuju Piala Dunia U-20 Indonesia 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (9/2/2023). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/
A A A
JAKARTA - Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 , 20 Mei -11 Juni 2023. Sejak sepuluh tahun terakhir, Indonesia menjadi negara Asia kedua setelah Korea Selatan yang dipercaya menggelar kejuaraan sepak bola remaja dua tahunan tersebut.

Sebagai tuan rumah, Indonesia diharapkan menjadi penyelenggara yang baik. Apalagi, kejuaraan dua tahunan ini harus mundur dari rencana awal. Indonesia seharusnya menjadi tuan rumah edisi 2021, namun karena ada COVID-19 diundur menjadi 2023.



Berdasarkan data yang diterima media di Jakarta, Kamis (23/2/2023), terdapat sejumlah pembeda jika dibandingkan dengan pelaksanaan Piala Dunia U-20 terutama dengan Korea Selatan tahun 2017.

1. Lokasi Stadion yang Berjauhan

Di Korea Selatan, Piala Dunia U-20 digelar di stadion dengan jarak relatif dekat. Dari 6 stadion, hanya Stadion Jeju yang berada di pulau lain, sementara 5 Stadion memiliki jarak berdekatan. Misalnya Stadion Incheon dan Stadion Suwon hanya berjarak kurang dari 40 KM.

Sedangkan di Piala Dunia U-20 Indonesia, pertandingan digelar di enam kota berbeda yang tersebar di tiga pulau. Di Pulau Jawa, stadion yang digunakan adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo) dan , Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya).

Sementara di Pulau Sumatera juga digunakan Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang). Kemudian yang terakhir di Pulau Bali digunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Kondisi tersebut tentu akan lebih menarik untuk para penonton yang berasal dari dalam negeri dan mancanegara. Mereka bisa menonton pertandingan sambil menikmati keindahan Bali maupun kuliner di Solo, Palembang dan kota lain.

2. Opening Ceremony Permintaan Khusus Presiden


Pembeda yang kedua adalah adanya pembukaan dan penutupan. Piala Dunia U-20 di Indonesia merupakan yang pertama kali menggelar upacara pembukaan atau opening ceremony, sesuatu yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.

Permintaan opening ceremony ini berasal dari Presiden Joko Widodo dan telah direstui oleh Presiden FIFA Gianni Infantino. Pemerintah pun telah menunjuk mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio untuk mengkomandoi Opening Ceremony Piala Dunia U-20.

Wishnutama sebelumnya memimpin Opening dan Closing Ceremony di Asian Games 2018 yang memukau ratusan ribu penonton dan atlet yang hadir. Wishnutama juga berhasil memukau puluhan pemimpin negara saat menggelar pertunjukan pada Gala Dinner G20 Summit di Bali, November 2022 lalu.

3. Rekor Jumlah Penonton

Berikutnya soal penonton. Pada Piala Dunia U-20 di Korea Selatan tercatat ada 410.795 fan sepak bola yang menonton di total 52 pertandingan. Rata-rata penonton di setiap pertandingan sekitar 7.899 orang. Bahkan pertandingan semifinal antara Italia dan Inggris hanya dihadiri oleh 5.329 penonton dengan kapasitas stadion 42.477 penonton.

Pada Piala Dunia U-20 2017, penonton yang ramai hanya terdapat pada pertandingan yang menghadirkan tuan rumah dan babak final antara Venezuela melawan Inggris dengan 30.346 penonton.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1586 seconds (0.1#10.140)