Liga 1 dan 2 Ganti Nama, PSSI Optimistis Jadi Kompetisi Terbaik Asia Tenggara Kalahkan Thailand dan Vietnam
loading...
A
A
A
SURABAYA - PSSI akan mengubah nama kompetisi Liga 1 dan 2 musim depan atau 2023/2024. Rencana itu sudah disepakati dalam sarasehan antara perwakilan klub dan PSSI di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (4/3/2023).
Pertemuan PSSI dan perwakilan klub Liga 1 dan 2 di Surabaya menghasilkan banyak poin kesepakatan, yang salah satunya perubahan nama kompetisi Liga 1 dan 2 untuk musim depan.
Liga 1 akan berubah nama menjadi Liga Indonesia, sedangkan Liga 2 bernama Liga Nusantara. Kalender pertandingan kedua kompetisi juga akan beririsan karena nantinya kemungkinan besar akan bertemu di Piala Presiden.
"Semuanya, apakah itu Liga 1 dan Liga 2 akan memperebutkan trofi Piala Presiden. Jadwal kapan Liga 1 dan 2 mulai juga sudah kami tetapkan,” kata Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha, dilansir dari laman resmi PSSI, Minggu (5/3/2023).
Dengan sejumlah perubahan dan kesepakatan dari sarasehan itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir meyakini kompetisi sepak bola Indonesia ini akan menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Erick meyakini perbaikan kompetisi ini akan sangat berguna untuk menyehatkan finansial klub.
"Apakah kita (PSSI) mampu? Saya optimistis mampu mengalahkan Thailand dan Vietnam terkait dengan kompetisi," ujar Erick.
"Banyak yang hal dibicarakan di sarasehan. Kita bicara bisnis, kompetisi yang ideal dan bagus, dan ujung-ujungnya tujuannya adalah menyehatkan klub," imbuh Erick.
"Kalau pemilik klub harus bakar duit terus, ya klub itu pasti tidak akan sehat. Kita sepakat semua ingin maju, ingin klub sehat, dan tentu ujungnya tim nasional yang tangguh."
Erick memberikan contoh sejumlah kompetisi olahraga seperti NBA, Liga Inggris, dan Liga Spanyol, yang meraup keuntungan bahkan sebelum kompetisi dimulai. Erick menambahkan, akan banyak lagi perbaikan dan inovasi untuk sepak bola Indonesia ke depan.
"Mereka sebelum bertanding saja sudah untung. Jadi, ke depan kita ingin seperti itu. Apakah bisa? Bisa. Saya yakin."
"Ke depan akan ada sarasehan dengan Liga 3, Asosiasi Provinsi (Asprov), jambore suporter dan kita juga bicara bisnis. Liga sepak bola itu bukan komunitas yang eksklusif. Kita bersaing dengan negara lain. Jadi banyak hal yang akan kita lakukan,” pungkasnya.
Lihat Juga: Bukan Wasit Qatar, Laga Timnas Indonesia vs Jepang Dipimpin Wasit Iran Bonyadifard Mooud
Pertemuan PSSI dan perwakilan klub Liga 1 dan 2 di Surabaya menghasilkan banyak poin kesepakatan, yang salah satunya perubahan nama kompetisi Liga 1 dan 2 untuk musim depan.
Liga 1 akan berubah nama menjadi Liga Indonesia, sedangkan Liga 2 bernama Liga Nusantara. Kalender pertandingan kedua kompetisi juga akan beririsan karena nantinya kemungkinan besar akan bertemu di Piala Presiden.
"Semuanya, apakah itu Liga 1 dan Liga 2 akan memperebutkan trofi Piala Presiden. Jadwal kapan Liga 1 dan 2 mulai juga sudah kami tetapkan,” kata Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha, dilansir dari laman resmi PSSI, Minggu (5/3/2023).
Dengan sejumlah perubahan dan kesepakatan dari sarasehan itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir meyakini kompetisi sepak bola Indonesia ini akan menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Erick meyakini perbaikan kompetisi ini akan sangat berguna untuk menyehatkan finansial klub.
"Apakah kita (PSSI) mampu? Saya optimistis mampu mengalahkan Thailand dan Vietnam terkait dengan kompetisi," ujar Erick.
"Banyak yang hal dibicarakan di sarasehan. Kita bicara bisnis, kompetisi yang ideal dan bagus, dan ujung-ujungnya tujuannya adalah menyehatkan klub," imbuh Erick.
"Kalau pemilik klub harus bakar duit terus, ya klub itu pasti tidak akan sehat. Kita sepakat semua ingin maju, ingin klub sehat, dan tentu ujungnya tim nasional yang tangguh."
Erick memberikan contoh sejumlah kompetisi olahraga seperti NBA, Liga Inggris, dan Liga Spanyol, yang meraup keuntungan bahkan sebelum kompetisi dimulai. Erick menambahkan, akan banyak lagi perbaikan dan inovasi untuk sepak bola Indonesia ke depan.
"Mereka sebelum bertanding saja sudah untung. Jadi, ke depan kita ingin seperti itu. Apakah bisa? Bisa. Saya yakin."
"Ke depan akan ada sarasehan dengan Liga 3, Asosiasi Provinsi (Asprov), jambore suporter dan kita juga bicara bisnis. Liga sepak bola itu bukan komunitas yang eksklusif. Kita bersaing dengan negara lain. Jadi banyak hal yang akan kita lakukan,” pungkasnya.
Lihat Juga: Bukan Wasit Qatar, Laga Timnas Indonesia vs Jepang Dipimpin Wasit Iran Bonyadifard Mooud
(sha)