7 Petinju Masuk Daftar Atlet dengan Bayaran Tertinggi Sepanjang Masa

Inilah 7 petinju yang masuk daftar atlet dengan bayaran tertinggi sepanjang masa dengan menempatkan Floyd Mayweather Jr yang meraup USD1,11 miliar atau sekitar Rp16,9 triliun. Sportico, sebuah perusahaan media bisnis olahraga milik Penske, merilis daftar atlet dengan bayaran tertinggi sepanjang masa.

Dari 50 atlet peringkat teratas, tujuh petinju menempati posisi yang didambakan. Yang menduduki peringkat pertama dalam daftar yang mewakili tinju ini adalah Floyd Mayweather Jr, yang menduduki peringkat ke-8 dengan pendapatan yang disesuaikan dengan inflasi sebesar USD1,41 miliar dan pendapatan yang tidak disesuaikan dengan inflasi sebesar USD1,11 miliar.



Ikon bola basket Michael Jordan menduduki peringkat pertama dalam daftar ini dengan pendapatan yang disesuaikan dengan inflasi sebesar USD3,3 miliar. Ikon tinju berikut ini juga termasuk dalam daftar - jumlah pertama adalah pendapatan yang disesuaikan dengan inflasi, dan jumlah kedua adalah pendapatan yang tidak disesuaikan dengan inflasi.

No. 16: Mike Tyson: USD875 juta; USD455 juta
No. 21: Manny Pacquiao: USD725 juta; USD560 juta
No. 24: George Foreman: USD680 juta; USD355 juta
No. 27: Oscar De La Hoya: USD665 juta; USD410,3 juta
No. 38: Evander Holyfield: USD600 juta; USD310,2 juta
No. 48: Saul Canelo Alvarez: USD525 juta; USD460 juta



Berikut ini adalah penjelasan Sportico mengenai metodologinya: "Perkiraan pendapatan kami didasarkan pada percakapan dengan orang dalam industri, penelitian Sportico, dan perkiraan historis di media, seperti Forbes dan Sports Illustrated.'

"Penghasilan termasuk gaji, bonus, hadiah uang, dompet, dukungan, lisensi, royalti, memorabilia, kesepakatan buku, media, penampilan, dan biaya desain lapangan golf. Kami memasukkan uang tunai yang diperoleh dari saham ekuitas di perusahaan sponsor, seperti saham LeBron James di Beats Electronics, saham Kevin Durant di Postmates, dan saham James Harden di BodyArmor. Kami tidak memperhitungkan pendapatan investasi tradisional.

"Sportico memasukkan pendapatan selama karier bermain dan masa pensiun hingga 2022 dan menyesuaikannya dengan inflasi. Penghasilan dihitung hingga saat kematian Arnold Palmer dan Kobe Bryant. Semua pendapatan sebelum pajak dan sebelum biaya untuk agen dan pengacara."