Morning Whistle Tempati Posisi Peringkat Pertama di Liga Tenis Meja Indonesia Seri Pertama
loading...
A
A
A
Penampilan Nando, panggilan akrab Fernando yang turun di tunggal kedua memang luar biasa. Meski sempat tertinggal 0-2, dia mampu menyelesaikannya dengan skor 3-2 (6-11,
7-11, 11-8, 11-9, dan 11-9). Begitu juga dengan Gusti, panggilan akrab Gusti Syaiful yang turun di tunggal keempat mengulang sukses Nando dengan skor 3-1 (11-8, 7-11, 12-10, dan 11-8).
"Saya sempat tertinggal 0-2 karena Jeong memang pemain berkualitas yang punya jam terbang lebih banyak. Kunci kemenangan saya adalah kesabaran. Dan, saya senang bisa mengalahkannya," kata Nando.
"Saya senang bisa mengalahkan petenis meja Korea Selatan. Ini kemenangan pertama saya melawan pemain dari luar negeri. Liga ini telah memberikan kesempatan bagi saya untuk menunjukkan kemampuan dan menambah pengalaman bertanding," timpal Gusti.
Meski liga yang dipelopori pecinta tenis meja Singgih Yehezkiel baru menyelesaikan putaran pertama tetapi atlet dan pelatih sudah merasakan adanya persaingan ketat dalam meraih tempat terbaik. Makanya, mereka berharap liga ini bisa terus dipertahankan.
"Persaingan di liga ini cukup ketat. Saya yakin jika liga ini terus digelar bisa mengembalikan kejayaan tenis meja Indonesia. Kerinduan anak-anak dengan kompetisi berkualitas sudah terobati sehingga mereka bisa terus menjalankan program latihan untuk menghadapi laga selanjutnya," kata pelatih PTM Best Jawa Timur, Hariyono.
"Dulu, kita punya Sirkuit Laga Tenis Meja Utama (Silatama) yang memunculkan pemain legenda yang bukan hanya merajai SEA Games tetapi juga mampu menembus Olimpiade. Ada Anton Seseno, Lingling Agustin, Ismu Harianto. Kini, kita punya Liga Tenis Meja yang dirancang pak Singgih Yehezkiel dengan mengacu pada sistem pertandingan Olimpiade. Saya rasa wajar banyak yang menyebut pak Singgih disebut Bapak Tenis Meja Indonesia atas perannya dalam membangun prestasi tenis meja Indonesia," timpal Frangky, pelatih PTM Sukun.
Keberadaan Liga yang diikuti 8 PTM putra dan 7 PTM putri plus Asian Stars putra dan putri ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jawa Barat, Drs H Asep Sukmana. "Kompetisi yang berkualitas pasti akan melahirkan atlet-atlet berkualitas juga. Makanya, Liga ini patut didukung. Saya rindu dengan legenda tenis meja yang kebetulan dari Jawa Barat seperti Anton Suseno dan Rossy Syekh Abubakar yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara. Mudah-mudahan dari liga ini lahir pengganti mereka yang mampu menembus Olimpiade," kata Asep Sukmana yang membuka LTMPTI 2023-2024 mewakili Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Pada Jumat, 10 Maret 2023, akan dipertandingkan Inter Master dengan peserta masing-masing 2 atlet mewakili PTM serta 10 pemain asing yang hadir di Liga.
1. PTM Morning Whistle
7-11, 11-8, 11-9, dan 11-9). Begitu juga dengan Gusti, panggilan akrab Gusti Syaiful yang turun di tunggal keempat mengulang sukses Nando dengan skor 3-1 (11-8, 7-11, 12-10, dan 11-8).
"Saya sempat tertinggal 0-2 karena Jeong memang pemain berkualitas yang punya jam terbang lebih banyak. Kunci kemenangan saya adalah kesabaran. Dan, saya senang bisa mengalahkannya," kata Nando.
"Saya senang bisa mengalahkan petenis meja Korea Selatan. Ini kemenangan pertama saya melawan pemain dari luar negeri. Liga ini telah memberikan kesempatan bagi saya untuk menunjukkan kemampuan dan menambah pengalaman bertanding," timpal Gusti.
Meski liga yang dipelopori pecinta tenis meja Singgih Yehezkiel baru menyelesaikan putaran pertama tetapi atlet dan pelatih sudah merasakan adanya persaingan ketat dalam meraih tempat terbaik. Makanya, mereka berharap liga ini bisa terus dipertahankan.
"Persaingan di liga ini cukup ketat. Saya yakin jika liga ini terus digelar bisa mengembalikan kejayaan tenis meja Indonesia. Kerinduan anak-anak dengan kompetisi berkualitas sudah terobati sehingga mereka bisa terus menjalankan program latihan untuk menghadapi laga selanjutnya," kata pelatih PTM Best Jawa Timur, Hariyono.
"Dulu, kita punya Sirkuit Laga Tenis Meja Utama (Silatama) yang memunculkan pemain legenda yang bukan hanya merajai SEA Games tetapi juga mampu menembus Olimpiade. Ada Anton Seseno, Lingling Agustin, Ismu Harianto. Kini, kita punya Liga Tenis Meja yang dirancang pak Singgih Yehezkiel dengan mengacu pada sistem pertandingan Olimpiade. Saya rasa wajar banyak yang menyebut pak Singgih disebut Bapak Tenis Meja Indonesia atas perannya dalam membangun prestasi tenis meja Indonesia," timpal Frangky, pelatih PTM Sukun.
Keberadaan Liga yang diikuti 8 PTM putra dan 7 PTM putri plus Asian Stars putra dan putri ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jawa Barat, Drs H Asep Sukmana. "Kompetisi yang berkualitas pasti akan melahirkan atlet-atlet berkualitas juga. Makanya, Liga ini patut didukung. Saya rindu dengan legenda tenis meja yang kebetulan dari Jawa Barat seperti Anton Suseno dan Rossy Syekh Abubakar yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara. Mudah-mudahan dari liga ini lahir pengganti mereka yang mampu menembus Olimpiade," kata Asep Sukmana yang membuka LTMPTI 2023-2024 mewakili Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Pada Jumat, 10 Maret 2023, akan dipertandingkan Inter Master dengan peserta masing-masing 2 atlet mewakili PTM serta 10 pemain asing yang hadir di Liga.
Hasil Akhir Liga Tenis Meja Indonesia 2023/2024 Seri Pertama:
Putra :
1. PTM Morning Whistle