Syabda Perkasa Belawa Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan, PBSI: Dia Atlet yang Tangguh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) begitu kehilangan Syabda Perkasa Belawa . Sebab, tunggal putra berusia 21 tahun itu meninggal dunia dalam kecelakaan di jalan tol Pemalang (Jawa Tengah), Senin (20/3/2023) dini hari.
Kabar duka ini sontak mengejutkan dunia bulu tangkis Indonesia. PBSI tidak terkecuali yang merasa sangat kehilangan.
Sebab, Syabda sangat santun selama bergabung di Pelatnas Cipayung pada awal 2018. Almarhum juga punya daya juang, disiplin tinggi, tangguh, semangat besar dan berprestasi.
Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna mengatakan tidak menyangka kehilangan Syabda dengan secepat ini. Pasalnya, almarhum memiliki potensi cukup besar dimasa depan.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Kami keluarga besar PP PBSI, insan bulutangkis, dan para pecinta bulu tangkis tentu merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Syabda, pemain yang memiliki talenta besar dan tangguh," ucap Agung dalam keterangan yang MNC Portal Indonesia (MPI) peroleh, Senin (20/3/2023).
Agung mengatakan PBSI turut berduka cita atas meninggalnya Syabda. Pihaknya mendoakan keluarga yang masih dirawat akibat kecelakaan itu bisa segera membaik.
"Kami mengucapkan turut berduka cita yang mendalam. Untuk keluarga yang masih dirawat, semoga segera diberi kesembuhan dan kesehatan kembali seperti sedia kala," ucapnya.
Pemain kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001 ini meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di jalan tol Pemalang. Ini setelah kendaraan yang dikemudikan ayahnya, Muanis Hadi Sutamto menabrak kendaraan lain dari belakang.
Akibatnya, Syabda dan ibunda, Anik Sulistyowati (49) meninggal dunia. Sementara, Muanis dalam kondisi kritis.
Sedangkan Diana Sakti Anistyawati dan adiknya, Tahta Bathari Cahyaloka mengalami luka-luka. Mereka saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Islam Al Ikhlas, Pemalang.
Syabda bersama keluarga sejatinya dalam perjalanan darat dari Bekasi menuju Sragen (Jawa Tengah) pada Minggu (19/3) malam.
Perjalanan itu untuk menghadiri acara pemakaman nenek dari sang ibu yang meninggal dunia pada Minggu (19/3/2023) malam.
Kabar duka ini sontak mengejutkan dunia bulu tangkis Indonesia. PBSI tidak terkecuali yang merasa sangat kehilangan.
Sebab, Syabda sangat santun selama bergabung di Pelatnas Cipayung pada awal 2018. Almarhum juga punya daya juang, disiplin tinggi, tangguh, semangat besar dan berprestasi.
Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna mengatakan tidak menyangka kehilangan Syabda dengan secepat ini. Pasalnya, almarhum memiliki potensi cukup besar dimasa depan.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Kami keluarga besar PP PBSI, insan bulutangkis, dan para pecinta bulu tangkis tentu merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Syabda, pemain yang memiliki talenta besar dan tangguh," ucap Agung dalam keterangan yang MNC Portal Indonesia (MPI) peroleh, Senin (20/3/2023).
Agung mengatakan PBSI turut berduka cita atas meninggalnya Syabda. Pihaknya mendoakan keluarga yang masih dirawat akibat kecelakaan itu bisa segera membaik.
"Kami mengucapkan turut berduka cita yang mendalam. Untuk keluarga yang masih dirawat, semoga segera diberi kesembuhan dan kesehatan kembali seperti sedia kala," ucapnya.
Pemain kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001 ini meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di jalan tol Pemalang. Ini setelah kendaraan yang dikemudikan ayahnya, Muanis Hadi Sutamto menabrak kendaraan lain dari belakang.
Akibatnya, Syabda dan ibunda, Anik Sulistyowati (49) meninggal dunia. Sementara, Muanis dalam kondisi kritis.
Sedangkan Diana Sakti Anistyawati dan adiknya, Tahta Bathari Cahyaloka mengalami luka-luka. Mereka saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Islam Al Ikhlas, Pemalang.
Syabda bersama keluarga sejatinya dalam perjalanan darat dari Bekasi menuju Sragen (Jawa Tengah) pada Minggu (19/3) malam.
Perjalanan itu untuk menghadiri acara pemakaman nenek dari sang ibu yang meninggal dunia pada Minggu (19/3/2023) malam.
(mirz)