Kota Novi Sad Gagal Teror Timnas Swiss

NOVI SAD - Tidak selemah Andorra, Malta, Liechstenstein, Kepulauan Faroe, atau San Marino. Tapi sejak 2021, kekuatan Belarusia hampir setara dengan para kurcaci sepak bola Eropa.

Akibat keberpihakan terhadap Rusia dalam invansi Ukraina, anak asuh Georgy Kondratyev sudah tidak pernah lagi bermain di kandang sendiri. Kehadiran pendukung ke stadion, juga diharamkan UEFA.

Pemain yang ada, hanya merumput di liga Eropa kelas bawah. Jika tidak di Liga Rusia, Ciprus, Latvia atau Israel. Kalaupun ada pemain berkualitas, akibat politik represif President Aleksandr Lukashenko, tidak diizin merumput, atau secara suka rela, menarik diri.



Melawan kesebelasan semacam itulah, Granit Xhaka dkk memulai babak penyisihan Grup I Kualifikasi Piala Eropa 2024, Sabtu (25/3/2023) malam di Novi sad, Serbia.

Novi Sad adalah kota di Serbia, yang dianggap akan meneror Granit Xhaka. Nyatanya, itu tidak terbukti. Bodyguard yang mengawal ketat Timnas Swiss sejak turun dari pesawat di Bandara Beograd, tidak banyak mengeluarkan keringat.

Granit Xhaka dkk bisa melenggang dengan bus dari bandara ke hotel di Beograd. Dan, di pertandingan itu, Swiss sukses mengalahkan Belarusia dengan skor 5-0.



Tiga gol dicetak Renato Steffen, yang kini merumput di FC Bellinzona, klub medioker di Super League Swiss. "Seperti partai persahabatan," tutur presenter SRF Sascha Ruefer. "Tidak ngoyo, tapi rajin menetaskan gol," imbuh Sascha.