Doktrin Muskeljudentum dan Kisah Sepak Bola Israel yang Mengejutkan Eropa

Selasa, 28 Maret 2023 - 03:02 WIB
loading...
Doktrin Muskeljudentum dan Kisah Sepak Bola Israel yang Mengejutkan Eropa
Penolakan timnas kesebelasan Israel atau Yahudi untuk berlaga di Indonesia dalam ajang Piala Dunia U-20 menjadi polemik panjang. Penentangan terus bergulir di kalangan elit politik di Indonesia. Foto ilustrasi
A A A
Penolakan timnas kesebelasan Israel atau Yahudi untuk berlaga di Indonesia dalam ajang Piala Dunia U-20 menjadi polemik panjang. Penentangan terus bergulir dari sejumlah kalangan elit politik di Indonesia.

Mulai Gubernur Bali hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan enggan melihat atlet sepak bola Yahudi merumput di stadion Indonesia. Konflik tak berkesudahan antara Israel dengan Palestina sebagai alasan utamanya.

Sementara di sisi lain ada pihak yang tidak sepakat dengan penolakan itu. Mereka tidak ingin mencampuradukkan antara sepak bola dengan urusan politik.



Sementara dalam sejarahnya, orang-orang Yahudi memakai olahraga, yakni khususnya sepak bola sebagai salah satu instrumen untuk memperkuat kekuatan politik internasional.

Seluruh gerakan Yahudi atau Israel di dunia meyakini sepak bola dan olahraga pada umumnya akan membebaskan mereka dari kekerasan dan tirani anti semit. Keyakinan itu dipandu oleh sebuah doktrin politik yang telah mendarah daging sekaligus menjadi nafas kebangkitan mereka.

“Ahli polemik Max Nordau, salah seorang pelopor Zionisme awal abad ke-20, mencetuskan sebuah doktrin yang disebut Muskeljudentum atau pembugaran Yahudi,” demikian dikutip dari buku Memahami Dunia Lewat Sepak Bola (2006).

Efek dari doktrin Muskeljudentum terlihat pada tahun 1920-an. Klub-klub sepak bola Yahudi menjamur di seluruh Eropa metropolitan, yakni di antaranya di Budapest, Berlin, Praha, Innsbruck dan Linz. Baca Juga: Lengkap, Ini 24 Tim Peserta Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia

Tim-tim sepak bola Yahudi ini membawa nasionalisme mereka sendiri, bukan nasionalisme Hungaria, Austria atau Jerman. Secara terbuka mereka memperlihatkan penanda Zionisme yang disematkan pada lengan baju dan seragam.

Nama-nama tim kesebelasan juga dijumput dari bahasa Ibrani, yakni seperti Hagibor (sang pahlawan), Bar Kochba (Tokoh pemberontakan melawan Romawi pada abad ke-2) dan Hakoah (Kekuatan). “Seragam mereka biru putih, warna bendera Israel”.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2073 seconds (0.1#10.140)