Piala Dunia U-20 di Indonesia Terancam Batal Akibat Timnas Israel, Akmal Marhali: Kenapa Cuma Sepak Bola?
loading...
Akmal Marhali mengomentari kondisi Piala Dunia U-20 di Indonesia Terancam Batal Akibat Timnas Israel. Foto: Sportstars
A
A
A
JAKARTA - Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 Indonesia pada tanggal 20 Maret - 11 Juni 2023 terancam batal. Berbagai persiapan, baik penyelenggaraan maupun kesiapan timnas Indonesia, terus dimatangkan namun muncul polemik baru terkait keikutsertaan Israel.
Beberapa pihak menyuarakan agar Israel tidak diizinkan berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di Indonesia. Penolakan tersebut didasarkan pada sejarah Indonesia yang tidak mengakui Israel sebagai negara karena dianggap telah menjajah Palestina dan tidak adanya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel.
Menanggapi polemik tersebut, Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, mengaku bingung mengapa penolakan tersebut muncul di ajang Piala Dunia U-20, padahal sebelumnya para atlet Israel telah tampil di berbagai kejuaraan di Indonesia. Dia juga mengungkapkan bahwa perwakilan Israel pernah hadir dalam beberapa agenda politik di Bali beberapa tahun lalu.
Kehadiran atlet Israel ke Indonesia untuk cabang olahraga individu sudah terjadi sebelumnya dan di antaranya pebulu tangkis Misha Zilberman yang turun pada Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Istora Senayan, Jakarta. Selain itu pebalap sepeda Mikhail Yakovlev juga pernah mendulang prestasi pada ajang UCI Track Nations 2023 di Jakarta.
Akmal menilai bahwa penolakan terhadap keikutsertaan Israel tidak adil, mengingat para atlet Israel sebelumnya telah tampil di ajang olahraga di Indonesia.
“Kemarin saya diskusi dengan MUI, saya sampaikan ini tidak adil, kenapa? sepakbola yang dilarang karena ada Israel. Padahal sebelumnya banyak kegiatan olahraga bahkan kegiatan politik yang melibatkan Israel yang datang ke Indonesia,” kata Akmal
Oleh karena itu, Akmal meminta agar pemerintah dan PSSI berdiskusi dengan FIFA untuk mencari solusi terkait batasan-batasan aturan Indonesia terhadap Israel. Dia berharap bahwa PSSI, pemerintah, dan FIFA dapat mencari solusi terbaik agar Piala Dunia U-20 dapat berjalan dengan lancar, tanpa menimbulkan polemik yang lebih besar.
Beberapa pihak menyuarakan agar Israel tidak diizinkan berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di Indonesia. Penolakan tersebut didasarkan pada sejarah Indonesia yang tidak mengakui Israel sebagai negara karena dianggap telah menjajah Palestina dan tidak adanya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel.
Menanggapi polemik tersebut, Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, mengaku bingung mengapa penolakan tersebut muncul di ajang Piala Dunia U-20, padahal sebelumnya para atlet Israel telah tampil di berbagai kejuaraan di Indonesia. Dia juga mengungkapkan bahwa perwakilan Israel pernah hadir dalam beberapa agenda politik di Bali beberapa tahun lalu.
Kehadiran atlet Israel ke Indonesia untuk cabang olahraga individu sudah terjadi sebelumnya dan di antaranya pebulu tangkis Misha Zilberman yang turun pada Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Istora Senayan, Jakarta. Selain itu pebalap sepeda Mikhail Yakovlev juga pernah mendulang prestasi pada ajang UCI Track Nations 2023 di Jakarta.
Akmal menilai bahwa penolakan terhadap keikutsertaan Israel tidak adil, mengingat para atlet Israel sebelumnya telah tampil di ajang olahraga di Indonesia.
“Kemarin saya diskusi dengan MUI, saya sampaikan ini tidak adil, kenapa? sepakbola yang dilarang karena ada Israel. Padahal sebelumnya banyak kegiatan olahraga bahkan kegiatan politik yang melibatkan Israel yang datang ke Indonesia,” kata Akmal
Oleh karena itu, Akmal meminta agar pemerintah dan PSSI berdiskusi dengan FIFA untuk mencari solusi terkait batasan-batasan aturan Indonesia terhadap Israel. Dia berharap bahwa PSSI, pemerintah, dan FIFA dapat mencari solusi terbaik agar Piala Dunia U-20 dapat berjalan dengan lancar, tanpa menimbulkan polemik yang lebih besar.
(sto)
Explore More