Indonesia Terhindar dari Sanksi Berat FIFA, KSP: Arahan Presiden Berjalan Baik

Jum'at, 07 April 2023 - 20:30 WIB
loading...
Indonesia Terhindar...
Ketum PSSI, Erick Thohir (kiri) membantu Indonesia terhindar dari sanksi berat FIFA. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
A A A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir berhasil membantu Indonesia terhindar dari sanksi berat FIFA. Kantor Staf Presiden (KSP) mengatakan negosiasi yang dilakukan atas arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) berjalan baik.



Erick menyebut Indonesia dijatuhi hukuman administrasi alias hanya mendapat kartu kuning dari FIFA. Artinya, Indonesia terhindari dari pengucilan.

Ini sesuai harapan publik Tanah Air. Sebab, awalnya sempat dikhawatirkan FIFA bakal memberi sanksi berat setelah pencabutan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

"Yang pertama, Pak Erick ini kan kembali lagi sesuai perintah bapak presiden melakukan negosiasi kembali dengan FIFA terkait dengan sanksi yang FIFA berikan kepada Indonesia dan PSSI," jelas Ali Mochtar Ngabalin selaku Tenaga Ahli Utama KSP.

"Karena itu, sesuai arahan Bapak Presiden menyampaikan ke Pak Erick selain melakukan negosiasi sekaligus beliau juga mempresentasikan kepada FIFA tentang blueprint transformasi sepak bola Indonesia," lanjutnya di Jakarta.

Ngabalin menyampaikan bahwa arahan Presiden yang diberikan kepada Erick dilakukan dengan baik. Dalam pertemuan itu, Erick menjelaskan komitmen pemerintah untuk memajukan persepak bolaan di Indonesia.

Erick juga disebut menyampaikan komitmen Indonesia melakukan renovasi sejumlah stadion untuk dipakai dalam kegiatan FIFA.

"Jadi pada waktu ketemu Presiden FIFA, Pak Erick menjabarkan tentang komitmen pemerintah Indonesia dalam rangka renovasi 22 stadion yang dapat dipakai untuk kegiatan ini, Tim Nasional dan Liga," ucap Ngabalin.

Ngabalin mengatakan FIFA hanya memberikan sanksi administrasi kepada Indonesia. Sanksi ini berupa pembekuan dana FIFA untuk PSSI.

"Kemudian dari pesan Presiden itu, Pak Erick juga menyampaikan, tadi baru abis bicara telepon sama Bang Ali, FIFA itu hanya memberikan sanksi administrasi. Jadi berupa semacam pembekuan dana FIFA untuk keperluan PSSI," jelasnya.

"Jadi nanti akan di-review kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepakbola Indonesia," lanjut Ngabalin.

Ngabalin juga mengatakan, berdasarkan keterangan Erick, Timnas Indonesia tetap dapat bertanding dalam kegiatan SEA Games.

"Jadi tim Indonesia juga bisa bertanding di SEA Games. Jadi Alhamdulillah Wasyukurillah, saya terharu sekali. Ya, syukur Alhamdulillah Pak Erick sebagai Ketua Umum PSSI luar biasa maksimal," kata Ngabalin.

Tidak hanya itu, Indonesia pun disebut masih dapat melakukan program transformasi sepak bola dengan FIFA.

Ngabalin menyebut negosiasi yang dilakukan Erick berjalan dengan baik. Ini membuat sanksi dari FIFA kepada Indonesia hanya berupa kartu kuning.

"PSSI dan Indonesia masih terus melakukan program transformasi sepakbola dengan FIFA. Jadi sanksi yang diberikan ke Indonesia itu berupa pemberian kartu kuning bukan kartu merah. Sehingga kita bisa main dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," jelas Ngabalin.

"Tadi dia sampaikan, tolong sampaikan terimakasih saya (Erick) pada seluruh rakyat Indonesia karena syukur Alhamdulillah negosiasi ini berjalan dengan baik dan perintah Bapak Presiden bisa dijalankan dengan baik karena kita bisa disanksi berupa kartu kuning saja," sambungnya.

Sebelumnya, Erick Thohir kembali bertemu FIFA sebagai tindak lanjut usai pembatalan perhelatan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Dia terbang ke Eropa untuk menemui FIFA.

"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepak bola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia," ucap Erick.

"Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," lanjutnya saat menyampaikan kabar gembira itu.

Erick menemui FIFA sesuai arahan Jokowi. Dia diminta melakukan negosiasi soal sanksi, sekaligus mempresentasikan kepada FIFA blueprint transformasi sepak bola Indonesia.

"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI," jelas Erick.

"Hal itu akan di-review kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," lanjutnya.

Bagi Erick sanksi administrasi yang diberikan FIFA di satu sisi merupakan pembelajaran. Juga berkah bagi sepak bola Indonesia yang saat ini terus berbenah menuju perbaikan di semua sektor.

"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepakbola bersama FIFA," ungkap Erick.



"Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning, sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," pungkasnya.
(mirz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2031 seconds (0.1#10.140)