Tingkatkan Kompetensi Pelatih Olahraga di Era MEA

SURABAYA - Sebanyak 40 pelatih dan calon pelatih dari berbagai cabang olahraga mengikuti Pelatihan Asesor Kompetensi di Magetan, Jawa Timur, 9-13 Desember. Ajang yang digelar Lembaga Sertifikasi Profesi Pelatih Olahraga (LSP POR) ini dilakukan sebagai upaya mendorong peningkatkan kemajuan prestasi olahraga,

"Muara dari kegiatan ini, tentu diharapkan prestasi olahraga kita bisa meningkat. Peran pelatih sangat besar, maka kita harus memiliki pelatih yang punya kualitas dan berkompeten di bidangnya,"ucap Whassi Luchman Haris, Ketua Panitia Pelatihan Asesor Kompetensi.

Selain itu, lanjut Washi, di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan 30 Desember mendatang, peningkatan kualitas pelatih juga harus dilakukan. "Persaingan bukan hanya di bidang ekonomi tapi juga di bidang olahraga. Maka para pelatih olahraga harus menyiapkan diri dalam persaingan profesi pelatih,"ujarnya.

Ajang yang sudah digelar tiga kali ini juga mendapatkan respons baik dari berbagai kalangan. "Kami dibatasi per kelas 20 orang, jadi tidak semua pendaftar bisa ikut. Yang ikut yang sudah berstatus pelatih ada juga dari kampus. Ini angkatan ketiga, sebelumnya juga sudah pernah kita gelar di Surabaya, " ucap pria yang juga menjabat Wakil Manager Sertifikasi LSP POR ini.

Dijabarkan Washi, ada empat level sertifikasi pelatih. Mulai dari level pelatih perkumpulan/club, pelatih tingkat kabupaten kota, pelatih daerah provinsi dan level pelatih nasional. "Semua ini sudah memiliki standardisasi uji kompetensinya yaitu SKKNI, standar kerja kompetensi nasional Indonesia,"ucapnya.

Tahun depan, LSP POR juga memiliki program jangka pendek dengan mendirikan Tempat Uji Kompetensi (TUK) agar pelatih daerah di tingkat Kota dan Kabupaten dapat terjangkau. "Harapanya memudahkan para pelatih untuk mendapatkan sertifikat kompetensi di bidang olahraga,"ucapnya.

Yang membanggakan, Lembaga Sertifikasi Profesi Pelatih Olahraga (LSP POR) yang digagas Toho Cholik Mutohir Phd ini berada di wilayah Jawa Timur merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia. "Ini bisa menjadikan satu tolok ukur kalau Jatim yg paling siap menyambut MEA di sektor olahraga bidang kepelatihan. Kita mendapatkan dukungan dari KONI Jatim dan Dispora Jatim,"ujarnya.