Pelatih PSG Christophe Galtier Dituding Islamofobia, Keberatan Timnya Banyak Pemain Muslim

PARIS - Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Christophe Galtier menuai sorotan negatif setelah diduga membuat pernyataan rasis dan islamofobia yang diungkapkan dalam sebuah email. Galtier disebut tidak suka melatih banyak pemain muslim ketika menjadi menukangi OCG Nice .

Surat elektronik itu diduga bocor dari Julien Fournier, mantan Direktur Sepak Bola Nice, kepada Dave Brailsford, Direktur INEOS. Dalam email tersebut, Fournier menceritakan keluhan Galtier selama menjadi pelatih OGC Nice pada musim lalu terkait komposisi pemain yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Galtier dilaporkan tidak puas memiliki banyak pemain kulit hitam dan juga beragama Islam, seperti Jean-Clair Todibo, Youcef Atal, Hicham Boudaoui, Amine Gouiri, dan Mario Lemina.

Dalam laporan RMC, Rabu (12/4/2023) ketidakpuasan Galtier terhadap skuad Nice disampaikan oleh putranya, John Valovic-Galtier, yang juga menjadi agennya, kepada Fournier. Valovic mengatakan bahwa ayahnya tidak bisa bekerja dengan pemain-pemain yang didominasi pemain muslim.



Laporan teranyar menyebut PSG membuka investigasi internal untuk menyelidiki dugaan bahwa Christophe Galtier seorang Islamofobia meski pernyataan itu dibuat ketika ia masih melatih OSG Nice. Football Joe pada Rabu (12/4/2023) menyebutkan bahwa klub asal Paris menganggap tuduhan tersebut serius.

"PSG telah membuka penyelidikan internal terhadap manajer Christophe Galtier setelah isi email yang dikirim mantan direktur sepakbola Nice Julien Fournier mengklaim Galtier membuat sejumlah komentar rasis tentang pemain," tulis Football Joe.