Alasan Kepergian Villa dari El Barca

BARCELONA - Lima tahun yang lalu, David Villa merupakan salah satu striker paling ditakuti di Eropa. Dia menjadi pemain tersubur La Liga dengan 59 gol, tetapi kariernya anti-klimaks bersama Barcelona. Belakangan diketahui dia mulai tersisih.

Villa bergabung dengan Barcelona pada musim panas 2010. Dia mencetak 33 gol dalam 77 penampilan sebelum memutuskan hengkang ke Atletico Madrid pada 2013. Selama hampir tiga tahun di bawah Bendera Catalan, Villa banyak mengalami pergolakan batin.

Sebagai pesepakbola yang merumput di Klub Eropa, Villa baru merasakan menjadi 'pemain sempurna' setelah mengangkat trofi Liga Champions bersama Barcelona. Hal yang tak kunjung dia rasakan selama lima tahun menunggu bersama Valencia pada periode 2005-2010.

"Barcelona adalah puncak karier saya di klub. Merasakan trofi Liga Champions pertama saya dan memenangkan El Clasico pertama dengan kemenangan 5-0. Saya membawa dua gol ke gawang Real Madrid," kenang Villa.

Tetapi di tahun ketiganya bersama Blaugrana, pemain Timnas Spanyol yang membawa negaranya menjuarai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010, semakin meredup. Apa pasal? usia membuat Villa semakin akrab dengan cedera.

Villa mengaku, Barcelona merupakan tim besar yang membutuhkan tidak hanya sekadar pengalaman pemain, tetapi juga kebugaran fisik. Villa yang digaji ratusan juta per-pekan, sering menghabiskan waktu di bangku cadangan akibat cedera.

Tak hanya tersisih dari lapangan, Villa pun semakin kalah pamor di bangku cadangan. Alhasil dia memutuskan untuk pindah ke Atletico Madrid pada musim panas 2013.

"Saya menderita dengan cedera tersebut. Saya tidak merasa seperti pesepakbola karena saya hanya berdir di ruang ganti," lanjutnya.

Saat ini Villa tak lagi merumput di Eropa. Pemain 34 tahun itu merumput di kompetisi sepak bola negeri Paman Sam, Major League Soccer (MLS) di klub New York City. (Baca juga : Ini Alasan David Villa Hijrah ke MLS)