Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Jose Mourinho Tertawa Ditanya Soal Negosiasi ke PSG
loading...
Pelatih AS Roma Jose Mourinho tertawa ketika ditanya soal rumor yang mengaitkan dirinya dengan Paris Saint-Germain/Foto/Reuters
A
A
A
ROMA - Pelatih AS Roma Jose Mourinho tertawa ketika ditanya soal rumor yang mengaitkan dirinya dengan Paris Saint-Germain (PSG). The Special One mengaku tak pernah berhubungan dengan klub tajir Prancis tersebut.
Belakangan Mourinho santer dirumorkan menjadi juru taktik baru PSG. Tim berjuluk Les Parisiens itu sedang mencari sosok pelatih mumpuni untuk menggantikan posisi Christophe Galtier.
Galtier terikat kontrak hingga Juni 2024, tapi disebutkan PSG sudah tidak berniat melanjutkan kerja sama. Hal itu terkait kinerja Galtier yang dinilai belum maksimal memoles Lionel Messi dkk.
Pada musim ini, Les Parisiens tersingkir dari Liga Champions kendati masih memimpin perburuan gelar juara Liga Prancis musim ini. Materi pemain yang mewah tak membantu prestasi PSG lebih.
Menurut beberapa laporan, dikatakan Mourinho sudah dalam proses negosiasi. Di mana, proses tersebut dia serahkan kepada sang agennya, Jorge Mendes yang berurusan langsung dengan Direktur Olahraga PSG Luis Campos.
Mourinho pun buka suara terkait rumor tersebut. Pelatih berpaspor Portugal itu membantah isu tersebut dan menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah berbicara dengan pihak PSG.
“Jika mereka (PSG) menelepon saya, mereka tidak akan menemukan saya. Saya tidak pernah berbicara dengan mereka,” kata Mourinho seraya tertawa dilansir dari Football Italia, Kamis (11/5/2023).
Namun, ketimbang memikirkan rumor tersebut, Mourinho memilih fokus membawa timnya meraih kemenangan atas Bayer Leverkusen pada leg pertama semifinal Liga Europa 2022/2023 yang akan digelar di Stadio Olimpico, Roma, Jumat (12/5/2023) pukul 02.00 WIB.
Mourinho tidak mau menganggap remeh kekuatan lawannya. Apalagi, Bayer Leverkusen dalam performa terbaiknya di bawah asuhan Xabi Alonso. “Mereka salah satu tim terbaik di Eropa untuk serangan balik," kata Mournho.
"Mereka sangat berbahaya pada momen pertandingan ini, mereka bertahan, menunggu lawan kehilangan bola dan kemudian sulit menghentikan mereka. Mereka memiliki banyak pemain menyerang cepat,” pungkas mantan pelatih Inter Milan tersebut.
Belakangan Mourinho santer dirumorkan menjadi juru taktik baru PSG. Tim berjuluk Les Parisiens itu sedang mencari sosok pelatih mumpuni untuk menggantikan posisi Christophe Galtier.
Baca Juga
Galtier terikat kontrak hingga Juni 2024, tapi disebutkan PSG sudah tidak berniat melanjutkan kerja sama. Hal itu terkait kinerja Galtier yang dinilai belum maksimal memoles Lionel Messi dkk.
Pada musim ini, Les Parisiens tersingkir dari Liga Champions kendati masih memimpin perburuan gelar juara Liga Prancis musim ini. Materi pemain yang mewah tak membantu prestasi PSG lebih.
Menurut beberapa laporan, dikatakan Mourinho sudah dalam proses negosiasi. Di mana, proses tersebut dia serahkan kepada sang agennya, Jorge Mendes yang berurusan langsung dengan Direktur Olahraga PSG Luis Campos.
Mourinho pun buka suara terkait rumor tersebut. Pelatih berpaspor Portugal itu membantah isu tersebut dan menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah berbicara dengan pihak PSG.
“Jika mereka (PSG) menelepon saya, mereka tidak akan menemukan saya. Saya tidak pernah berbicara dengan mereka,” kata Mourinho seraya tertawa dilansir dari Football Italia, Kamis (11/5/2023).
Namun, ketimbang memikirkan rumor tersebut, Mourinho memilih fokus membawa timnya meraih kemenangan atas Bayer Leverkusen pada leg pertama semifinal Liga Europa 2022/2023 yang akan digelar di Stadio Olimpico, Roma, Jumat (12/5/2023) pukul 02.00 WIB.
Mourinho tidak mau menganggap remeh kekuatan lawannya. Apalagi, Bayer Leverkusen dalam performa terbaiknya di bawah asuhan Xabi Alonso. “Mereka salah satu tim terbaik di Eropa untuk serangan balik," kata Mournho.
"Mereka sangat berbahaya pada momen pertandingan ini, mereka bertahan, menunggu lawan kehilangan bola dan kemudian sulit menghentikan mereka. Mereka memiliki banyak pemain menyerang cepat,” pungkas mantan pelatih Inter Milan tersebut.
(sha)
Explore More