Di Tengah Wabah Corona, Nadal Mulai Pesimistis Turnamen Dilanjutkan
loading...
A
A
A
MALLORCA - Rasa pesimistis mengenai kelanjutkan turnamen di tengah pandemi virus corona kembali disuarakan petenis papan atas dunia. Kali ini Rafael Nadal mengungkapkan keraguannya kompetisi tenis bisa digelar dengan normal dalam waktu dekat.
Covid-19 ini memang menjadi pukulan telak bagi dunia olahraga, termasuk tenis yang mengalami penangguhan musim sejak Maret lalu. Turnamen musim 2020 akan kembali dilanjutkan pada Juli mendatang.
Meski demikian, ada sejumlah event yang batal seperti Grand Slam Wimbledon. Tidak hanya itu, beberapa turnamen yang ditunda juga belum mendapatkan kejelasan bisa diselenggarakan atau harus dibatalkan.
Apalagi, kebijakan sejumlah negara penyelenggara memberlakukan larangan mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak orang. Kondisi itu membuat para petenis mengaku agak pesimistis turnamen tenis kembali berlanjut.
Nadal menyatakan kembali menggelar turnamen tenis dalam kondisi normal akan sulit direalisasikan dalam waktu dekat. Alasannya, pandemi virus corona yang membekukan dunia tenis sejak bulan lalu sulit diprediksi penanganannya.
Petenis asal Spanyol itu menyatakan kendala serius berada di tengah-tengah dimulainya kembali turnamen. Menurutnya, butuh waktu lama agar kondisi dunia kembali aman dari wabah yang telah menelan korban jiwa sebanyak 200.000 orang lebih itu.
“Dari sudut pandang pribadi, saya sangat pesimistis turnamen tenis bisa dilanjutkan dengan normal. Dalam tenis, Anda harus bepergian setiap pekannya, tinggal di hotel, dan mendatangi sejumlah negara yang berbeda. Bahkan, jika kita bermain tanpa penonton, untuk mengatur turnamen apa pun, Anda harus melibatkan banyak orang dan itu tidak bisa diabaikan. Di level internasional, saya melihat kendala yang serius,” kata Nadal.
Selain Nadal, petenis putri asal Rumania Simona Halep juga sebelumnya menyatakan pesimistis bisa kembali ke lapangan tahun ini. Menurutnya, pandemi virus corona menjadi krisis global yang telah membuat beberapa kegiatan, termasuk olahraga, menjadi berantakan. Bahkan, dia merasa yakin dirinya akan istirahat lebih panjang dibandingkan rencana WTA yang akan mulai menggelar turnamen pada Juli mendatang.
Selain itu, petenis asal Jerman Alexander Zverev merasa sedikit kurang yakin bisa melakoni turnamen secepatnya. Namun, dia juga tetap memiliki harapan agar bisa kembali bersaing, apa pun caranya. Salah satunya menggelar pertandingan tanpa penonton. Menurutnya, itu menjadi salah satu alternatif paling bisa dilakukan mengingat wabah Covid-19 masih merajalela di berbagai negara.
Petenis berperingkat tiga dunia ini menyatakan akan merasa senang bisa bermain lagi meski tanpa kehadiran penonton daripada sama sekali tidak bermain tenis.
“Pada akhirnya, saya lebih memilih untuk bermain tanpa penonton daripada berdiam diri. Bahkan, jika itu sangat disayangkan. Tapi, jika itu lebih aman, kenapa tidak? Masalah terbesar bahwa kita harus melakukan perjalanan dari seluruh penjuru dunia. Saya pikir larangan melakukan perjalanan adalah masalah terbesar yang dimiliki dunia tenis,” ungkapnya. (Raikhul Amar)
Covid-19 ini memang menjadi pukulan telak bagi dunia olahraga, termasuk tenis yang mengalami penangguhan musim sejak Maret lalu. Turnamen musim 2020 akan kembali dilanjutkan pada Juli mendatang.
Meski demikian, ada sejumlah event yang batal seperti Grand Slam Wimbledon. Tidak hanya itu, beberapa turnamen yang ditunda juga belum mendapatkan kejelasan bisa diselenggarakan atau harus dibatalkan.
Apalagi, kebijakan sejumlah negara penyelenggara memberlakukan larangan mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak orang. Kondisi itu membuat para petenis mengaku agak pesimistis turnamen tenis kembali berlanjut.
Nadal menyatakan kembali menggelar turnamen tenis dalam kondisi normal akan sulit direalisasikan dalam waktu dekat. Alasannya, pandemi virus corona yang membekukan dunia tenis sejak bulan lalu sulit diprediksi penanganannya.
Petenis asal Spanyol itu menyatakan kendala serius berada di tengah-tengah dimulainya kembali turnamen. Menurutnya, butuh waktu lama agar kondisi dunia kembali aman dari wabah yang telah menelan korban jiwa sebanyak 200.000 orang lebih itu.
“Dari sudut pandang pribadi, saya sangat pesimistis turnamen tenis bisa dilanjutkan dengan normal. Dalam tenis, Anda harus bepergian setiap pekannya, tinggal di hotel, dan mendatangi sejumlah negara yang berbeda. Bahkan, jika kita bermain tanpa penonton, untuk mengatur turnamen apa pun, Anda harus melibatkan banyak orang dan itu tidak bisa diabaikan. Di level internasional, saya melihat kendala yang serius,” kata Nadal.
Selain Nadal, petenis putri asal Rumania Simona Halep juga sebelumnya menyatakan pesimistis bisa kembali ke lapangan tahun ini. Menurutnya, pandemi virus corona menjadi krisis global yang telah membuat beberapa kegiatan, termasuk olahraga, menjadi berantakan. Bahkan, dia merasa yakin dirinya akan istirahat lebih panjang dibandingkan rencana WTA yang akan mulai menggelar turnamen pada Juli mendatang.
Selain itu, petenis asal Jerman Alexander Zverev merasa sedikit kurang yakin bisa melakoni turnamen secepatnya. Namun, dia juga tetap memiliki harapan agar bisa kembali bersaing, apa pun caranya. Salah satunya menggelar pertandingan tanpa penonton. Menurutnya, itu menjadi salah satu alternatif paling bisa dilakukan mengingat wabah Covid-19 masih merajalela di berbagai negara.
Petenis berperingkat tiga dunia ini menyatakan akan merasa senang bisa bermain lagi meski tanpa kehadiran penonton daripada sama sekali tidak bermain tenis.
“Pada akhirnya, saya lebih memilih untuk bermain tanpa penonton daripada berdiam diri. Bahkan, jika itu sangat disayangkan. Tapi, jika itu lebih aman, kenapa tidak? Masalah terbesar bahwa kita harus melakukan perjalanan dari seluruh penjuru dunia. Saya pikir larangan melakukan perjalanan adalah masalah terbesar yang dimiliki dunia tenis,” ungkapnya. (Raikhul Amar)
(ysw)