Juara Italian Open, Elena Rybakina Kini Tatap Gelar Roland Garros

ROMA - Elena Rybakina berhasil meraih gelar Italian Open pada Sabtu dan segera mengalihkan fokusnya ke Roland Garros untuk mengejar gelar Grand Slam kedua dalam kariernya.

Petenis putri asal Kazakhstan tersebut memenangkan gelar WTA 1000 keduanya musim ini di Foro Italico setelah lawannya, Anhelina Kalinina dari Ukraina, mengalami cedera paha yang memaksanya menyerah lebih awal dalam pertandingan final.



Rybakina dengan tulus memeluk Kalinina di depan net saat Kalinina menjelaskan bagaimana masalah fisiknya membuatnya akhirnya menyerah.

Rybakina, yang saat ini menempati peringkat enam dunia dan merupakan juara bertahan di Wimbledon, sedang unggul 6-4, 1-0 ketika Kalinina mengundurkan diri tak lama setelah tengah malam, mengikuti penundaan final akibat hujan.

Rybakina menjadi petenis putri pertama yang memenangkan dua gelar WTA 1000 musim ini setelah kemenangannya di Indian Wells pada bulan Maret.

Dia juga menjadi runner-up di Australian Open dan Miami, dan kini mengejar gelar di French Open yang akan dimulai pekan depan.

"Saya berharap bisa melangkah jauh di French Open. Saya memiliki kenangan yang baik bermain di sana," kata Rybakina dikutip dari AFP.

"Karena telah bermain di lapangan tanah liat lebih banyak sekarang, itu akan lebih mudah dan memberikan kepercayaan diri yang lebih pasti. Kesehatan fisik selalu penting, dan saya berharap bisa melangkah jauh di sana," katanya.

Saat merayakan kemenangannya di Roma, Rybakina juga berharap agar Kalinina segera pulih dari cedera.

"Dia bermain dengan sangat baik, saya berharap dia pulih untuk Roland Garros," kata Rybakina.

Pertandingan pada Sabtu malam berlangsung selama 68 menit dan baru dimulai pada pukul 11 malam waktu setempat karena tertunda oleh hujan.

Rybakina, yang akan naik ke peringkat empat dunia menjelang Roland Garros, menjadi petenis putri ketiga yang mencapai final di Australia Open, Indian Wells, Miami, dan Roma dalam satu musim yang sama.

Dia mengikuti jejak Monica Seles pada tahun 1991 dan Maria Sharapova pada tahun 2012.

Rybakina, yang lahir di Rusia, telah memenangkan 28 pertandingan musim ini, hanya terpaut satu kemenangan dari peringkat dua dunia dan juara Australia Open, Aryna Sabalenka, yang telah memenangkan 29 pertandingan.

"Saya rasa kami melakukan pekerjaan yang baik dengan tim. Saya melihat perkembangan di lapangan, termasuk dalam kondisi fisik. Saya merasa kami berada di jalur yang tepat," ujar Rybakina.

Meski puas dengan penampilannya, Rybakina merasa masih ada ruang untuk perbaikan.