Misi Berat Serena Williams di Roland Garros

Sabtu, 04 Juni 2016 - 01:33 WIB
Misi Berat Serena Williams di Roland Garros
Misi Berat Serena Williams di Roland Garros
A A A
PARIS - Gelar juara yang diperolehnya tahun lalu sangat mungkin lepas dari genggaman. Ya, Serena Williams tengah galau. Nama besar sekaligus label pemain nomor satu dunia rasanya tak jadi jaminan bisa mempertahankan gelar Prancis Terbuka. Mengapa?

Bukan tanpa sebab kalau Serena mempunyai perasaan gugup. Ini terkait lawan yang akan dihadapinya, Garbine Muguruza. Petenis Spanyol itu sudah paham dengan pola dan gaya permainan Serena.

Serena boleh berjaya menghadapi semua lawan-lawannya. Namun melawan Muguruza yang kini ada di peringkat empat dunia, Serena harus memeras otak. Serena pernah merasakan bagaimana Muguruza mengubur ambisinya di pentas ini juga pada 2014 lalu.

Pastinya kenangan buruk dua tahun lalu tak mau terulang lagi di tengah ambisi Serena untuk mengoleksi gelar keempatnya di Roland Garros atau gelar ke-22 secara keseluruhan di ajang grand slam. Raut wajah tegang tak bisa dihindari Serena saat menghadapi media usai mengalahkan Kiki Bertens di semifinal.

Serena, seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (4/6/2016), mencoba menampiknya. "Saya kira bagaimana cara Anda melihatnya. Saya merasa sama saja ketika saya ingin meraih gelar ke 21. Hal yang bisa saya lakukan hanya bermain. Itu saja," ucap Serena.

Serena mencoba menepis bayangan kelam masa lalu dengan Muguruza. Ia pun enggan menjadikan catatan pertandingan sebagai patokan pertandingan puncak nanti.

"Ini adalah pelajaran yang benar-benar luar biasa bagi saya. Ini mendorong saya untuk meraih banyak dan banyak lagi meraih kemenangan setelah itu (kekalahan 2014)," imbuh Serena.

Ada ambisi lain yang coba diincar Serena. Petenis 34 tahun itu berharap menyamai rekor Justine Henin pada 2007 yang sukses mempertahankan gelar di Prancis Terbuka. Serena memang sudah mencatatkan diri tiga kali meraih gelar juara. Sayangnya dengan edisi berbeda yakni, 2002, 2013 dan 2015. Berbeda dengan Henin yang mencatat tiga kali beruntun sejak 2005 hingga 2007.

Lalu bagaimana dengan Muguruza? Petenis kelahiran Venezuela itu menancapkan ambisi besar di Prancis Terbuka ini. "Saya sudah belajar banyak mengontrol emosi di dalam dan luar lapangan," tegasnya.

Muguruza bukan hanya mengejar mimpi pribadi, ia pun ingin mengibarkan bendera Spanyol khususnya dari nomor tunggal putri di Roland Garros. Maklum selama ini prestasi tertinggi di Prancis Terbuka baru bisa dilakukan oleh Arantxa Sanchez Vicario pada 1998.

Soal emosi ini menjadi penting buat Muguruza. Sebab, kekalahan dari Serena di final Wimbledon tahun lalu lebih disebabkan ketidak stabilannya mengelola emosi.

"Ketika itu sangat sulit buat saya mengelola tekanan. Saya ingat betul kehilangan tiga anga dan dia mendapatkan keuntungan. Tapi jika tidak, saya tak akan mengatakannya membuat kesalahan besar."

Head to Head Serena vs Muguruza
2015WimbledonSerena Williams vs Garbine Muguruza6-4, 6-4
2015Australia TerbukaSerena Williams vs Garbine Muguruza2-6, 6-3, 6-2
2014Prancis TerbukaGarbine Muguruza vs Serena Williams6-2, 6-2
2013Australia TerbukaSerena Williams vs Garbine Muguruza6-2 6-0
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5436 seconds (0.1#10.140)