Hary Tanoesoedibjo: Soft Skill dan Mental Jadi Senjata Pemain Bulu Tangkis untuk Menang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo , menilai penyelenggaraan Indonesia Open 2023 menjadi sebuah kehormatan bagi Indonesia. Terlebih, prestasi Tim Merah-Putih di dunia tepuk bulu telah mentereng selama puluhan tahun.
Hal itu diungkapkan Hary Tanoe saat datang langsung ke Istora Senayan, Jakarta, untuk menyaksikan partai final Indonesia Open 2023. Pertandingan pamungkas itu berlangsung pada Minggu (18/6/2023). "Tentunya suatu kehormatan (bisa menggelar Indonesia Open 2023) tapi bisa dikatakan ini wajar. Karena prestasi bulu tangkis sudah ada wajah di Indonesia selama berpuluh-puluh tahun. Sangat mudah menyelenggarakan event seperti ini," kata Hary Tanoe kepada Tim MNC.
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Perindo itu menilai bahwa dunia bulu tangkis Indonesia semakin menuju ke arah yang lebih baik. Dia pun memberikan saran kepada para atlet untuk meningkatkan kemampuan dan mental mereka.
"Saya rasa atlet-atlet PBSI berkembang baik ada kemajuan sangat pesat. Ke depan saya lihat semakin banyak peminatnya untuk bulutangkis dan semakin berkembang," jelas Hary Tanoe.
"Jadi kemampuan teknis itu suatu hal. Kemampuan teknis itu penting, dan yang sangat penting adalah soft skill dan mental. Ini jadi senjata ketika masuk ring itu untuk menang," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hary Tanoe mengalungkan medali emas kepada wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, yang berhasil menjadi juara Indonesia Open 2023 setelah mengalahkan duet Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di final dengan skor 21-17 dan 21-18.
Setelah itu, Hary Tanoe naik ke tribun penonton untuk menyaksikan pertandingan final terakhir di turnamen Super 1000 itu yang mempertemukan Anthony Sinisuka Ginting dengan Viktor Axelsen. Dia nampak sangat bersemangat memberikan dukungan kepada pemain ranking dua dunia tersebut.
Sayangnya, di gim pertama Ginting takluk di tangan lawannya yang merupakan pemain ranking satu dunia itu. Kesulitan keluar dari tekanan, dia kalah dengan skor 14-21 dan 13-21.
Hal itu diungkapkan Hary Tanoe saat datang langsung ke Istora Senayan, Jakarta, untuk menyaksikan partai final Indonesia Open 2023. Pertandingan pamungkas itu berlangsung pada Minggu (18/6/2023). "Tentunya suatu kehormatan (bisa menggelar Indonesia Open 2023) tapi bisa dikatakan ini wajar. Karena prestasi bulu tangkis sudah ada wajah di Indonesia selama berpuluh-puluh tahun. Sangat mudah menyelenggarakan event seperti ini," kata Hary Tanoe kepada Tim MNC.
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Perindo itu menilai bahwa dunia bulu tangkis Indonesia semakin menuju ke arah yang lebih baik. Dia pun memberikan saran kepada para atlet untuk meningkatkan kemampuan dan mental mereka.
"Saya rasa atlet-atlet PBSI berkembang baik ada kemajuan sangat pesat. Ke depan saya lihat semakin banyak peminatnya untuk bulutangkis dan semakin berkembang," jelas Hary Tanoe.
"Jadi kemampuan teknis itu suatu hal. Kemampuan teknis itu penting, dan yang sangat penting adalah soft skill dan mental. Ini jadi senjata ketika masuk ring itu untuk menang," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hary Tanoe mengalungkan medali emas kepada wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, yang berhasil menjadi juara Indonesia Open 2023 setelah mengalahkan duet Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di final dengan skor 21-17 dan 21-18.
Setelah itu, Hary Tanoe naik ke tribun penonton untuk menyaksikan pertandingan final terakhir di turnamen Super 1000 itu yang mempertemukan Anthony Sinisuka Ginting dengan Viktor Axelsen. Dia nampak sangat bersemangat memberikan dukungan kepada pemain ranking dua dunia tersebut.
Sayangnya, di gim pertama Ginting takluk di tangan lawannya yang merupakan pemain ranking satu dunia itu. Kesulitan keluar dari tekanan, dia kalah dengan skor 14-21 dan 13-21.
(yov)