KOI dan Komisi X Dukung Kemenpora Pertahankan Opini WTP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diraih Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendapatkan apresiasi banyak kalangan. Komite Olimpiade Indonesia hingga Komisi X DPR berharap Kemenpora mempertahankan raihan tersebut.
Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, mengatakan WTP merupakan sebuah prestasi yang tak bisa diabaikan. Sebab, kata Okto, WTP tidak bersifat permanen sehingga prestasi terutama di bidang administrasi harus dipertahankan Kemenpora. (Lihat Grafis: Waspada Berolahraga di Tengah Wabah )
"Saya dapat kabar itu dari Menpora langsung. Saya sudah ucapkan selamat, karena ini kan setelah beberapa tahun Kemenpora agak sulit untuk dapat WTP. Itu Prestasi yang tidak bisa diabaikan," kata Oktohari, Minggu 26 Juli.
"WTP ini kan bukan hal yang permanen, ini bisa berubah. Mudah-mudahan dengan mendapat WTP ini bisa mendorong Kemenpora untuk semakin profesional, sehingga pasti berdampak terhadap prestasi dari atlet itu sendiri," sambungnya.
Pemberian opini WTP dari BPK ini pun mendapatkan dukungan dari tokoh kepemudaan, Arief Rizky Bakhtiar. Pria yang menjabat staf ASEAN Secretariat itu berharap Kemenpora bisa mempertahankan prestasi yang sudah dibuat di bidang administrasi.
"Salut dan apresiasi setinggi-tingginya dengan komitmen dan kinerja Kemenpora dalam mendorong good corporate governance (GCG). Semoga prestasi ini dapat terus dipertahankan di masa-masa mendatang," tutur alumni Perahu Kepemudaan ASEAN (SSEAYP) 2010 itu.
Apresiasi WTP yang diraih Kemenpora pun datang dari akademisi olahraga, Tandiyo Rahayu. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang itu berharap membaiknya tata kelola keuangan Kemenpora bisa diikuti dengan hal lainnya. (Baca Juga: Raih Opini WTP dari BPK, Menpora: Butuh Usaha Besar )
"Saya menyambut baik klasifikasi WTP yang diberikan kepada Kemenpora oleh BPK. Semoga setelah tata kelola keuangan yang baik dan akuntabel, dapat diikuti dengan tata rencana dan tata laksana program kerja yang baik, benar, terarah dan fokus pada pembangunan Keolahragaan Nasional," ujar Tandiyo Rahayu.
Di tempat terpisah, anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa'aduddin juga mengapresiasi opini WTP yang didapatkan Kemenpora. Apalagi ia telah membuktikan sendiri membaiknya tata kelola administrasi Kemenpora saat kerja sama MoU bantuan pelatnas yang diberikan Kemenpora untuk Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia (PP Perpani).
"Kita berharap lah dengan Pak Menteri Zainudin Amali ini, dengan baiknya birokrasi secara internal pelayanan itu menjadi lebih baik. Kemudian juga tatanan pengelolaan keolahragaan terkelola lebih baik, dan tepat sasaran. Karena olahraga ini kan semua dimulai dari tatanan tata kelola yang baik," ujar Illiza.
"Perpani kan baru saja melaksanakan MoU bantuan Pelatnas dengan Kemenpora, dan Alhamdulillah saya lihat kinerjanya jadi lebih bagus, lebih terukur. Tidak ada kesulitan dalam kepengurusan administrasi keuangan dan lain sebagainya," tutup wanita yang juga menjabat Ketua Umum Perpani itu.
Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, mengatakan WTP merupakan sebuah prestasi yang tak bisa diabaikan. Sebab, kata Okto, WTP tidak bersifat permanen sehingga prestasi terutama di bidang administrasi harus dipertahankan Kemenpora. (Lihat Grafis: Waspada Berolahraga di Tengah Wabah )
"Saya dapat kabar itu dari Menpora langsung. Saya sudah ucapkan selamat, karena ini kan setelah beberapa tahun Kemenpora agak sulit untuk dapat WTP. Itu Prestasi yang tidak bisa diabaikan," kata Oktohari, Minggu 26 Juli.
"WTP ini kan bukan hal yang permanen, ini bisa berubah. Mudah-mudahan dengan mendapat WTP ini bisa mendorong Kemenpora untuk semakin profesional, sehingga pasti berdampak terhadap prestasi dari atlet itu sendiri," sambungnya.
Pemberian opini WTP dari BPK ini pun mendapatkan dukungan dari tokoh kepemudaan, Arief Rizky Bakhtiar. Pria yang menjabat staf ASEAN Secretariat itu berharap Kemenpora bisa mempertahankan prestasi yang sudah dibuat di bidang administrasi.
"Salut dan apresiasi setinggi-tingginya dengan komitmen dan kinerja Kemenpora dalam mendorong good corporate governance (GCG). Semoga prestasi ini dapat terus dipertahankan di masa-masa mendatang," tutur alumni Perahu Kepemudaan ASEAN (SSEAYP) 2010 itu.
Apresiasi WTP yang diraih Kemenpora pun datang dari akademisi olahraga, Tandiyo Rahayu. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang itu berharap membaiknya tata kelola keuangan Kemenpora bisa diikuti dengan hal lainnya. (Baca Juga: Raih Opini WTP dari BPK, Menpora: Butuh Usaha Besar )
"Saya menyambut baik klasifikasi WTP yang diberikan kepada Kemenpora oleh BPK. Semoga setelah tata kelola keuangan yang baik dan akuntabel, dapat diikuti dengan tata rencana dan tata laksana program kerja yang baik, benar, terarah dan fokus pada pembangunan Keolahragaan Nasional," ujar Tandiyo Rahayu.
Di tempat terpisah, anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa'aduddin juga mengapresiasi opini WTP yang didapatkan Kemenpora. Apalagi ia telah membuktikan sendiri membaiknya tata kelola administrasi Kemenpora saat kerja sama MoU bantuan pelatnas yang diberikan Kemenpora untuk Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia (PP Perpani).
"Kita berharap lah dengan Pak Menteri Zainudin Amali ini, dengan baiknya birokrasi secara internal pelayanan itu menjadi lebih baik. Kemudian juga tatanan pengelolaan keolahragaan terkelola lebih baik, dan tepat sasaran. Karena olahraga ini kan semua dimulai dari tatanan tata kelola yang baik," ujar Illiza.
"Perpani kan baru saja melaksanakan MoU bantuan Pelatnas dengan Kemenpora, dan Alhamdulillah saya lihat kinerjanya jadi lebih bagus, lebih terukur. Tidak ada kesulitan dalam kepengurusan administrasi keuangan dan lain sebagainya," tutup wanita yang juga menjabat Ketua Umum Perpani itu.
(sha)