Frank Martin Jatuhkan Artem, Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan
loading...
Frank Martin Jatuhkan Artem, Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan/Boxing Scene
A
A
A
Frank Martin memetik kemenangan setelah menjatuhkan Artem Harutyunyan dalam pertarungan kelas ringan WBC sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahkan. Dengan pelatihnya yang terkenal memintanya untuk meraih kemenangan KO, Frank "The Ghost" Martin bangkit di menit-menit akhir dan menjatuhkan Artem Harutyunyan pada ronde kedua belas untuk menyelesaikan perlawanan lawannya yang lebih berpengalaman itu.
Frank Martin meraih kemenangan angka mutlak dalam laga terberat dalam kariernya, dalam acara Showtime dari The Chelsea di The Cosmopolitan, Las Vegas, Amerika Serikat, akhir pekan lalu. Kemenangan itu membuat Frank Martin (18-0, 12 KO) harus berjuang keras melalui apa yang ia gambarkan sebagai penampilan yang kurang baik saat menghadapi Harutyunyan, peraih medali perunggu Olimpiade tak terkalahkan dari Jerman yang datang ke Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam karier profesionalnya dan bertarung dengan agresif dan penuh percaya diri.
Namun, dengan promotor dan rekan setimnya, Errol Spence Jr. yang menyemangati dirinya dari sisi ring, Martin menang dengan skor 114-113, 115-112 dan 115-112, serta hampir saja menutup mata kiri Harutyunyan. "Saya hanya tahu bahwa saya tidak cukup aktif seperti biasanya," kata Martin, yang memenangkan laga keduanya di The Chelsea dalam delapan bulan terakhir dan mengandalkan stamina elitenya untuk membawanya pada ronde-ronde berikutnya.
"Saya hanya berpikir bahwa waktu reaksi saya tidak tepat malam ini. Dia jelas merupakan lawan yang tangguh. Saya tidak akan mengatakan bahwa itu terlalu sulit, hanya saja waktu reaksi saya tidak berjalan seperti biasanya. Ia benar-benar tangguh. Saya menghantamnya dengan beberapa pukulan keras. Ia berdiri, ia terpental di atas ring seperti pingpong, namun ia tetap berdiri tegak. Saya angkat topi untuknya,"paparnya.
Harutyunyan (12-1, 7 KO) memimpin 58-56 dari seluruh penilaian juri setelah enam ronde, namun Martin memenangkan empat ronde terakhir dari sudut pandang juri untuk memastikan kemenangannya. Setelah pelatihnya, Derrick James, mengatakan bahwa ia membutuhkan penghentian, Martin menyerang dari pojokan untuk memulai ronde kesepuluh dan tampak melukai Harutyunyan dengan sebuah tinju kiri ke arah tubuh.
Baca Juga: Juara Olimpiade Andy Cruz Menantang Bahaya dalam Debut Profesionalnua
Dengan mata kiri Harutyunyan yang tertutup, Martin kembali menekan pada ronde kedua belas, mengejarnya di dalam ring. Harutyunyan menerima serangan lutut dengan hanya 53 detik tersisa dalam laga ini, yang menjadi knockdown pertama dalam kariernya, saat Martin mendaratkan rangkaian pukulan kanan dan kiri. Istirahat itu sangat membantu Harutyunyan, karena ia mampu memulihkan diri dan menari menjauh dari bahaya.
Saat Harutyunyan menerima serangan lututnya, Martin berkata, "Tidak, saya tidak terkejut. Anda tahu setelah beberapa saat, setelah saya mendaratkan banyak serangan ke arah tubuh, saya dapat menjatuhkan lawan. Saya tidak mendaratkan serangan ke arah tubuh sebanyak yang biasanya saya lakukan, maka, anda tahu, ia berdiri di sana."
Frank Martin meraih kemenangan angka mutlak dalam laga terberat dalam kariernya, dalam acara Showtime dari The Chelsea di The Cosmopolitan, Las Vegas, Amerika Serikat, akhir pekan lalu. Kemenangan itu membuat Frank Martin (18-0, 12 KO) harus berjuang keras melalui apa yang ia gambarkan sebagai penampilan yang kurang baik saat menghadapi Harutyunyan, peraih medali perunggu Olimpiade tak terkalahkan dari Jerman yang datang ke Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam karier profesionalnya dan bertarung dengan agresif dan penuh percaya diri.
Namun, dengan promotor dan rekan setimnya, Errol Spence Jr. yang menyemangati dirinya dari sisi ring, Martin menang dengan skor 114-113, 115-112 dan 115-112, serta hampir saja menutup mata kiri Harutyunyan. "Saya hanya tahu bahwa saya tidak cukup aktif seperti biasanya," kata Martin, yang memenangkan laga keduanya di The Chelsea dalam delapan bulan terakhir dan mengandalkan stamina elitenya untuk membawanya pada ronde-ronde berikutnya.
"Saya hanya berpikir bahwa waktu reaksi saya tidak tepat malam ini. Dia jelas merupakan lawan yang tangguh. Saya tidak akan mengatakan bahwa itu terlalu sulit, hanya saja waktu reaksi saya tidak berjalan seperti biasanya. Ia benar-benar tangguh. Saya menghantamnya dengan beberapa pukulan keras. Ia berdiri, ia terpental di atas ring seperti pingpong, namun ia tetap berdiri tegak. Saya angkat topi untuknya,"paparnya.
Harutyunyan (12-1, 7 KO) memimpin 58-56 dari seluruh penilaian juri setelah enam ronde, namun Martin memenangkan empat ronde terakhir dari sudut pandang juri untuk memastikan kemenangannya. Setelah pelatihnya, Derrick James, mengatakan bahwa ia membutuhkan penghentian, Martin menyerang dari pojokan untuk memulai ronde kesepuluh dan tampak melukai Harutyunyan dengan sebuah tinju kiri ke arah tubuh.
Baca Juga: Juara Olimpiade Andy Cruz Menantang Bahaya dalam Debut Profesionalnua
Dengan mata kiri Harutyunyan yang tertutup, Martin kembali menekan pada ronde kedua belas, mengejarnya di dalam ring. Harutyunyan menerima serangan lutut dengan hanya 53 detik tersisa dalam laga ini, yang menjadi knockdown pertama dalam kariernya, saat Martin mendaratkan rangkaian pukulan kanan dan kiri. Istirahat itu sangat membantu Harutyunyan, karena ia mampu memulihkan diri dan menari menjauh dari bahaya.
Saat Harutyunyan menerima serangan lututnya, Martin berkata, "Tidak, saya tidak terkejut. Anda tahu setelah beberapa saat, setelah saya mendaratkan banyak serangan ke arah tubuh, saya dapat menjatuhkan lawan. Saya tidak mendaratkan serangan ke arah tubuh sebanyak yang biasanya saya lakukan, maka, anda tahu, ia berdiri di sana."
(aww)
Lihat Juga :
