Kisah Errol Spence Jr dan Cinta Pertama pada American Football
loading...
A
A
A
Errol Spence Jr dikenal sebagai petinju profesional asal Amerika Serikat. Dia merupakan juara dunia kelas welter yang sampai saat ini belum terkalahkan.
Spence lahir di Long Island, New York, pada 3 Maret 1990. Karier tinju profesionalnya bermula pada 2012. Saat itu, dia melakukan debut dalam sebuah pertandingan di Fantasy Springs Casino, California pada 9 November 2012.
Berhadapan dengan petinju bernama Jonathan Garcia, Spence berhasil menjatuhkannya di ronde ketiga. Pada bulan berikutnya, dia melangsungkan pertarungan kedua dan berhasil menumbangkan Richard Andrews.
Seiring waktu, karier Spence semakin moncer. Dia bahkan tercatat sebagai Prospect of The Year 2015 menurut ESPN. Terbukti, perjalanan karier Spence terbilang menakjubkan.
Tercatat, Spence meraih gelar juara IBF setelah mengalahkan Kell Brook pada 27 Mei 2017. Tak lama setelahnya, giliran gelar WBC (2019) dan WBA (2022) berhasil direngkuhnya. Terlepas dari performa gemilang Spence di ring profesional, dia memiliki kisah yang cukup menarik sebelum memutuskan menjadi petinju. Dari menyukai jenis olahraga lain hingga dukungan keluarganya.
Spence memang terlahir di Long Island, New York. Namun, tak lama setelah kelahirannya, dia pindah bersama orang tuanya ke DeSoto, sebuah kota kecil di Dallas County, Texas.
Berbeda dengan daerah lain di Amerika, Texas tampaknya bukan tempat yang menjadi sarang petinju. Melihat ke belakang, mungkin hanya beberapa nama seperti George Foreman yang terlahir di sana.
Namun, lain halnya dengan olahraga lain seperti American Football. Saat tumbuh, Spence menyadari kecintaannya kepada jenis olahraga yang mirip Rugby itu. Dalam hal ini, dia juga sangat berbakat menjadi seorang quarterback.
Mengutip Bleacher Report, American Football mungkin adalah cinta pertama Spence Jr. Namun, hal ini mulai berubah ketika dia melihat petinju Dallas Luis Yanez lolos ke tim Olimpiade.
Sebelum itu, ayah Spence yang seorang fanatik tinju sejatinya menyadari anaknya itu punya potensi besar sebagai petinju. Dia pernah melihatnya berkelahi dengan teman-temannya ketika berada di rumah.
Pada akhirnya, Spence melangkah ke Vivero Boxing Gym Dallas untuk pertama kalinya saat berusia 15 tahun. Saat itu, dia mendapatkan pelatihan dari pelatih Gene Vivero hingga Wayne Maddox.
Biasanya, petinju muda membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk siap bertarung. Namun, Spence hanya perlu dua minggu untuk mulai bertanding di kelas terbuka amatir dan mengalahkan lawan-lawannya.
Pada awal kariernya sebagai amatir, petinju keturunan Jamaika ini berhasil meraih sarung tangan emas nasional AS pada 2009. Selain itu, dia juga memenangkan tiga kejuaraan tinju kelas welter amatir nasional secara berturut-turut dari 2009 hingga 2011.
Di kancah internasional, Spence pernah menjadi wakil Amerika Serikat di Olimpiade 2012. Sayang, saat itu dia hanya berhasil sampai babak perempat final setelah dikalahkan Andrey Zamkovoy. Pada akhirnya, Errol Spence Jr mengakhiri karier tinju amatir dengan rekor 135-12.
Spence lahir di Long Island, New York, pada 3 Maret 1990. Karier tinju profesionalnya bermula pada 2012. Saat itu, dia melakukan debut dalam sebuah pertandingan di Fantasy Springs Casino, California pada 9 November 2012.
Berhadapan dengan petinju bernama Jonathan Garcia, Spence berhasil menjatuhkannya di ronde ketiga. Pada bulan berikutnya, dia melangsungkan pertarungan kedua dan berhasil menumbangkan Richard Andrews.
Seiring waktu, karier Spence semakin moncer. Dia bahkan tercatat sebagai Prospect of The Year 2015 menurut ESPN. Terbukti, perjalanan karier Spence terbilang menakjubkan.
Tercatat, Spence meraih gelar juara IBF setelah mengalahkan Kell Brook pada 27 Mei 2017. Tak lama setelahnya, giliran gelar WBC (2019) dan WBA (2022) berhasil direngkuhnya. Terlepas dari performa gemilang Spence di ring profesional, dia memiliki kisah yang cukup menarik sebelum memutuskan menjadi petinju. Dari menyukai jenis olahraga lain hingga dukungan keluarganya.
Kisah Errol Spence sebelum Menjadi Petinju Profesional
Spence memang terlahir di Long Island, New York. Namun, tak lama setelah kelahirannya, dia pindah bersama orang tuanya ke DeSoto, sebuah kota kecil di Dallas County, Texas.
Berbeda dengan daerah lain di Amerika, Texas tampaknya bukan tempat yang menjadi sarang petinju. Melihat ke belakang, mungkin hanya beberapa nama seperti George Foreman yang terlahir di sana.
Namun, lain halnya dengan olahraga lain seperti American Football. Saat tumbuh, Spence menyadari kecintaannya kepada jenis olahraga yang mirip Rugby itu. Dalam hal ini, dia juga sangat berbakat menjadi seorang quarterback.
Mengutip Bleacher Report, American Football mungkin adalah cinta pertama Spence Jr. Namun, hal ini mulai berubah ketika dia melihat petinju Dallas Luis Yanez lolos ke tim Olimpiade.
Sebelum itu, ayah Spence yang seorang fanatik tinju sejatinya menyadari anaknya itu punya potensi besar sebagai petinju. Dia pernah melihatnya berkelahi dengan teman-temannya ketika berada di rumah.
Pada akhirnya, Spence melangkah ke Vivero Boxing Gym Dallas untuk pertama kalinya saat berusia 15 tahun. Saat itu, dia mendapatkan pelatihan dari pelatih Gene Vivero hingga Wayne Maddox.
Biasanya, petinju muda membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk siap bertarung. Namun, Spence hanya perlu dua minggu untuk mulai bertanding di kelas terbuka amatir dan mengalahkan lawan-lawannya.
Pada awal kariernya sebagai amatir, petinju keturunan Jamaika ini berhasil meraih sarung tangan emas nasional AS pada 2009. Selain itu, dia juga memenangkan tiga kejuaraan tinju kelas welter amatir nasional secara berturut-turut dari 2009 hingga 2011.
Di kancah internasional, Spence pernah menjadi wakil Amerika Serikat di Olimpiade 2012. Sayang, saat itu dia hanya berhasil sampai babak perempat final setelah dikalahkan Andrey Zamkovoy. Pada akhirnya, Errol Spence Jr mengakhiri karier tinju amatir dengan rekor 135-12.
(yov)