Rummenigge: Ballon dOr 2020 Seharusnya Jadi Milik Lewandowski
loading...
Rummenigge menilai penyerang Bayern Muenchen, Robert Lewandowski, layak mendapatkan trofi Ballon dOr. Foto: Bild
A
A
A
MUNICH - Trofi Ballon d’Or 2020 dibatalkan menyusul adanya wabah virus corona. Pemimpin Bayern Muenchen , Karl-Heinz Rummenigge, menyebut keputusan pembatalan itu tak adil.
Rummenigge menilai penyerang Bayern Muenchen, Robert Lewandowski, layak mendapatkan trofi tersebut setelah mencetak 51 gol dalam semusim. Sehingga keputusan pembatalan Ballon d’Or 2020 dianggap merugikan bagi Lewandowski. (Baca Juga: Pertama Terjadi, Ballon d'Or Ditiadakan akibat Pandemi )
“Itu sangat tidak adil, kami tidak senang,” kata Rummenigge dikutip Bild, Selasa (28/7/2020).
Sebelum adanya pembatalan, penyerang asal Polandia itu memang menjadi favorit dalam perburuan Ballon d’Or 2020. Selain mencetak 51 gol dalam semusim, Lewandowski juga membantu Muenchen memenangkan Bundesliga dan DFB Pokal.
Sayang, majalah France Football memutuskan untuk membatalkan Ballon d’Or 2020 karena pandemi virus corona. Mereka beranggapan tidak adil melanjutkan Ballon d’Or musim ini di saat beberapa liga seperti Belanda dan Prancis mengakhiri kompetisi lebih cepat. (Lihat Grafis: Waspada Berolahraga di Tengah Wabah )
Rummenigge menilai penyerang Bayern Muenchen, Robert Lewandowski, layak mendapatkan trofi tersebut setelah mencetak 51 gol dalam semusim. Sehingga keputusan pembatalan Ballon d’Or 2020 dianggap merugikan bagi Lewandowski. (Baca Juga: Pertama Terjadi, Ballon d'Or Ditiadakan akibat Pandemi )
“Itu sangat tidak adil, kami tidak senang,” kata Rummenigge dikutip Bild, Selasa (28/7/2020).
Sebelum adanya pembatalan, penyerang asal Polandia itu memang menjadi favorit dalam perburuan Ballon d’Or 2020. Selain mencetak 51 gol dalam semusim, Lewandowski juga membantu Muenchen memenangkan Bundesliga dan DFB Pokal.
Sayang, majalah France Football memutuskan untuk membatalkan Ballon d’Or 2020 karena pandemi virus corona. Mereka beranggapan tidak adil melanjutkan Ballon d’Or musim ini di saat beberapa liga seperti Belanda dan Prancis mengakhiri kompetisi lebih cepat. (Lihat Grafis: Waspada Berolahraga di Tengah Wabah )
(sha)
Explore More