Harga Minyak Naik Tipis Berkat Data Penurunan Produksi

Jum'at, 17 Februari 2017 - 11:03 WIB
Harga Minyak Naik Tipis Berkat Data Penurunan Produksi
Harga Minyak Naik Tipis Berkat Data Penurunan Produksi
A A A
SINGAPURA - Harga minyak naik tipis pada perdagangan Jumat (17/2/2017), terangkat oleh laporan klub produsen OPEC tentang penurunan produksi. Hal ini sejalan dengan tujuan mengekang overhang pasokan bahan bakar global.

Melansir Reuters, Jumat ini, harga minyak mentah berjangka Brent Internasional naik 11 sen ke level USD55,76 per barel pada 03:11 GMT. Harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) bertambah 10 sen menjadi USD53,46 per barel.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan non-OPEC, Rusia berupaya memperpanjang produksi. Dan untuk membantu menyeimbangkan pasar, sumber OPEC mengatakan kepada Reuters bahwa pakta pengurangan pasokan bisa diperpanjang jika semua produsen utama menunjukkan "kerja sama yang efektif".

Pemangkasan ini berhasil membuat harga minyak mentah Brent dan WTI telah meningkat USD5 pada periode 2017 ini. Namun saat ini, persediaan minyak mentah tetap kembung berkat peningkatan produksi di Amerika Serikat.

Sementara itu di Asia, permintaan minyak kian tinggi. Para eskportir pun melindungi pelanggan besar mereka dalam persaingan merebut pangsa pasar. Tumbuhnya permintaan minyak Asia terutama datang dari China dan India.

Permintaan minyak di Asia pun kini sudah melampaui Eropa. Untuk menyiasati penurunan produksi yang dilakukan OPEC, data menunjukkan ekspor minyak Laut Utara ke Asia menunjukkan peningkatan.

Para analis memperkirakan pasar minyak akan mengencang dalam jangka panjang. "Pada kuartal keempat 2018, permintaan minyak dunia kemungkinan besar akan melampaui 100 juta barel per hari," kata AB Bernstein pada Jumat ini.

Menurut lembaga aset manajemen ini, bila harga minyak tetap sekitar USD60 per barel dan pertumbuhan PDB lebih dari 3% per tahun, maka pertumbuhan permintaan minyak akan lebih kuat selama lima tahun ke depan, dibandingkan dekade sebelumnya. “Apa yang kita saksikan adalah kebangkitan mengejutkan dari konsumsi minyak," tambahnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3306 seconds (0.1#10.140)