Pelatih Anyar Arema FC Bicara Dampak Tragedi Kanjuruhan: Mental dan Fisik Pemain Berubah!
loading...
A
A
A
MALANG - Fernando Valente, pelatih baru Arema FC, mengakui timnya menghadapi tantangan yang tak mudah setelah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang. Kini, Arema FC harus bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, dalam Liga 1.
"Kami mengalami masalah serius setelah tragedi Kanjuruhan, jujur, itu tidaklah mudah. Itulah sebabnya saya memilih pendekatan bertahap," ujar Fernando Valente pada Rabu (23/8/2023) dalam konferensi pers di Stadion Gajayana, Malang.
Fernando juga mengakui bahwa pertandingan di luar kandang cukup menguras energi. Pemain harus bepergian dari Malang ke Bali, dengan jadwal pertandingan yang padat. Ini menjadi fokusnya dalam mencari solusi.
"Perjalanan selama 7 hari tanpa istirahat menjadi tantangan besar bagi fisik pemain. Ini bukan pekerjaan dalam 7 hari saja," ungkap pelatih berusia 64 tahun ini.
Dia berkomitmen untuk mencari solusi dan strategi pelatihan baru agar setiap pemain dapat meningkatkan performanya. Tujuannya adalah menghadirkan ide-ide yang bisa dimengerti oleh tim dan memberikan keunggulan dalam performa keseluruhan tim.
"Saya berusaha memberikan yang terbaik kepada para pendukung. Semua ingin menang. Pengalaman saya di Cina dan Ukraina mengajarkan saya untuk menciptakan sesuatu yang berbeda. Ini bukan hanya soal uang, manajemen mengerti hal itu," jelasnya.
"Saya akan menerapkan ini pada pemain Arema. Saya menciptakan pelatihan baru untuk membantu pemain meningkatkan performa. Kita akan mencoba yang terbaik," tambah mantan pelatih Estoril U-23.
Sementara itu, General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, meminta semua elemen tim, terutama pemain, untuk bersatu setelah penunjukan Fernando Valente sebagai pelatih baru. Ia menginginkan harmoni di tim tanpa adanya ketidaksepakatan di belakang layar.
"Kita harus bersatu, tidak ada protes di belakang layar. Jika ada masalah, sampaikan kepada kami, bukan kepada pelatih. Kita harus bersatu untuk membawa tim ini ke level yang lebih baik," tegas Yusrinal.
Setelah tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022, Arema FC tidak bisa lagi bermain di Stadion Kanjuruhan, dan kini bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali. Faktor ini dianggap berpengaruh terhadap performa tim. Hingga pekan ke-9, Arema FC belum meraih kemenangan dengan tiga hasil imbang dan enam kekalahan.
"Kami mengalami masalah serius setelah tragedi Kanjuruhan, jujur, itu tidaklah mudah. Itulah sebabnya saya memilih pendekatan bertahap," ujar Fernando Valente pada Rabu (23/8/2023) dalam konferensi pers di Stadion Gajayana, Malang.
Fernando juga mengakui bahwa pertandingan di luar kandang cukup menguras energi. Pemain harus bepergian dari Malang ke Bali, dengan jadwal pertandingan yang padat. Ini menjadi fokusnya dalam mencari solusi.
"Perjalanan selama 7 hari tanpa istirahat menjadi tantangan besar bagi fisik pemain. Ini bukan pekerjaan dalam 7 hari saja," ungkap pelatih berusia 64 tahun ini.
Dia berkomitmen untuk mencari solusi dan strategi pelatihan baru agar setiap pemain dapat meningkatkan performanya. Tujuannya adalah menghadirkan ide-ide yang bisa dimengerti oleh tim dan memberikan keunggulan dalam performa keseluruhan tim.
"Saya berusaha memberikan yang terbaik kepada para pendukung. Semua ingin menang. Pengalaman saya di Cina dan Ukraina mengajarkan saya untuk menciptakan sesuatu yang berbeda. Ini bukan hanya soal uang, manajemen mengerti hal itu," jelasnya.
"Saya akan menerapkan ini pada pemain Arema. Saya menciptakan pelatihan baru untuk membantu pemain meningkatkan performa. Kita akan mencoba yang terbaik," tambah mantan pelatih Estoril U-23.
Sementara itu, General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, meminta semua elemen tim, terutama pemain, untuk bersatu setelah penunjukan Fernando Valente sebagai pelatih baru. Ia menginginkan harmoni di tim tanpa adanya ketidaksepakatan di belakang layar.
"Kita harus bersatu, tidak ada protes di belakang layar. Jika ada masalah, sampaikan kepada kami, bukan kepada pelatih. Kita harus bersatu untuk membawa tim ini ke level yang lebih baik," tegas Yusrinal.
Setelah tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022, Arema FC tidak bisa lagi bermain di Stadion Kanjuruhan, dan kini bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali. Faktor ini dianggap berpengaruh terhadap performa tim. Hingga pekan ke-9, Arema FC belum meraih kemenangan dengan tiga hasil imbang dan enam kekalahan.
(sto)