Profil Nuno Espirito Santo, Pelatih Al Ittihad yang Ingin Mendepak Karim Benzema
loading...
A
A
A
JAKARTA - Artikel ini akan membahas profil Nuno Espirito Santo , yang saat ini menjadi pelatih klub Al Ittihad di Arab Saudi. Nuno dikabarkan tengah terlibat perselisihan dengan salah satu pemainnya, yaitu Karim Benzema. Tidak hanya itu, kabarnya Nuno bahkan berniat untuk menjauhkan mantan penyerang Real Madrid tersebut dari tim.
Mengutip laporan dari DailyMail, Nuno telah menghubungi manajemen klub untuk mengutarakan bahwa Benzema tidak cocok dengan gaya pelatihannya. Namun, kabar mengenai hubungan mereka yang tidak harmonis juga mulai beredar.
Meskipun pernyataannya mengejutkan, pelatih asal Portugal ini juga menolak permintaan Benzema untuk menjadi kapten tim. Namun, siapa sebenarnya Nuno Espirito Santo?
Nuno lahir di Sao Tome, Portugal pada 25 Januari 1974. Sebelum menjadi pelatih, ia juga dikenal sebagai seorang pemain sepak bola.
Berpeluang sebagai penjaga gawang, karirnya dimulai bersama Vitoria SC Guimaraes. Beberapa tahun kemudian, Nuno pindah ke Spanyol dan bergabung dengan Deportivo de La Coruna.
Bermain di Spanyol, Nuno juga beberapa kali dipinjamkan ke klub lain seperti CP Merida dan CA Osasuna. Pada pertengahan tahun 2002, ia kembali ke Portugal setelah FC Porto membelinya.
Bersama FC Porto, Nuno menjadi bagian dari tim yang berhasil meraih Piala UEFA (Liga Eropa) pada musim 2002/2003 serta meraih gelar Liga Champions pada 2003/2004. Kala itu, tim tersebut dilatih oleh Jose Mourinho.
Setelahnya, Nuno bermain untuk klub lain seperti Dynamo Moscow hingga Desportivo Aves. Karirnya sebagai pemain sepak bola berakhir pada tahun 2010 di FC Porto.
Setelah pensiun sebagai pemain, Nuno Espirito Santo beralih menjadi pelatih. Ia memulai karier pelatihnya dengan menjadi pelatih kiper.
Pertama kali menjadi pelatih kepala, Nuno direkrut oleh Rio Ave pada tahun 2012. Bersama klub tersebut, ia berhasil membawa Rio Ave lolos ke Liga Europa untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Pada tahun 2014, Nuno pindah ke Valencia. Di musim La Liga 2013/2014, ia membawa klub tersebut berada di posisi keempat. Ia juga berhasil meraih penghargaan Manajer Terbaik bulanan sebanyak tiga kali.
Mengutip laporan dari DailyMail, Nuno telah menghubungi manajemen klub untuk mengutarakan bahwa Benzema tidak cocok dengan gaya pelatihannya. Namun, kabar mengenai hubungan mereka yang tidak harmonis juga mulai beredar.
Meskipun pernyataannya mengejutkan, pelatih asal Portugal ini juga menolak permintaan Benzema untuk menjadi kapten tim. Namun, siapa sebenarnya Nuno Espirito Santo?
Profil Nuno Espirito Santo
Nuno Herlander Simoes Espirito Santo, atau biasa dipanggil Nuno, adalah seorang pelatih sepak bola asal Portugal. Saat ini, ia menangani salah satu klub di Arab Saudi, yakni Al-Ittihad.Nuno lahir di Sao Tome, Portugal pada 25 Januari 1974. Sebelum menjadi pelatih, ia juga dikenal sebagai seorang pemain sepak bola.
Berpeluang sebagai penjaga gawang, karirnya dimulai bersama Vitoria SC Guimaraes. Beberapa tahun kemudian, Nuno pindah ke Spanyol dan bergabung dengan Deportivo de La Coruna.
Bermain di Spanyol, Nuno juga beberapa kali dipinjamkan ke klub lain seperti CP Merida dan CA Osasuna. Pada pertengahan tahun 2002, ia kembali ke Portugal setelah FC Porto membelinya.
Bersama FC Porto, Nuno menjadi bagian dari tim yang berhasil meraih Piala UEFA (Liga Eropa) pada musim 2002/2003 serta meraih gelar Liga Champions pada 2003/2004. Kala itu, tim tersebut dilatih oleh Jose Mourinho.
Setelahnya, Nuno bermain untuk klub lain seperti Dynamo Moscow hingga Desportivo Aves. Karirnya sebagai pemain sepak bola berakhir pada tahun 2010 di FC Porto.
Karier sebagai Pelatih Sepak Bola
Setelah pensiun sebagai pemain, Nuno Espirito Santo beralih menjadi pelatih. Ia memulai karier pelatihnya dengan menjadi pelatih kiper.
Pertama kali menjadi pelatih kepala, Nuno direkrut oleh Rio Ave pada tahun 2012. Bersama klub tersebut, ia berhasil membawa Rio Ave lolos ke Liga Europa untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Pada tahun 2014, Nuno pindah ke Valencia. Di musim La Liga 2013/2014, ia membawa klub tersebut berada di posisi keempat. Ia juga berhasil meraih penghargaan Manajer Terbaik bulanan sebanyak tiga kali.