Fisik Atlet Panjat Tebing Pelantas Kurang Memuaskan

Jum'at, 07 April 2017 - 14:24 WIB
Fisik Atlet Panjat Tebing Pelantas Kurang Memuaskan
Fisik Atlet Panjat Tebing Pelantas Kurang Memuaskan
A A A
SLEMAN - Tim pelatih dipastikan harus kerja ekstra selama lima bulan ke depan, setelah mendapatkan gambaran tes fisik awal ke-30 atlet pelatnas Asian Games 2017. Dari tes awal diketahui jika fisik para atlet kurang memuaskan.

Meski belum dapat disebutkan secara detail hasilnya, dari beberapa serangkaian tes yang dilakukan di Stadion Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Kamis (7/4/2017), seperti lari sprint 20 meter untuk kecepatan, tes fleksibilitas pada punggung, tes muscular endurance dengan single leg squat kaki kanan maupun kiri, tes core stability, tes power dengan vertical jump, hingga tes endurance vo2max jenis balke dengan mengelilingi lapangan atletik selama 15 menit, ternyata kebanyakan masih di bawah rata-rata.

Seperti dalam tes endurance vo2max, atlet putra yang ditetapkan standar minimal sembilan kali ternyata masih berkisar delapan, begitu pula dengan atlet putri yang baru bisa melakukan enam kali. Kemudian di sesi single leg squat baik atlet putra maupun putri masih berkisar antara 11-20 kali ketika melakukan gerakan tersebut dengan membawa beban dua kilogram (kg).

"Tadi (di balke test) hampir delapan, berat juga karena kemarin (sebelum ikut Pelatnas) habis naik gunung," ujar Aspar Jaelolo, atlet asal DKI Jakarta yang diandalkan turun di nomor Speed World Record putra bersama atlet Jawa Timur Rindi Sufriyanto, Jumat (7/4/2017).

Berbeda dengan Rajiah Salsabillah, atlet junior asal Banten yang akan turun di nomor Speed Classic. Ia terbilang stabil kondisinya ketika mengarungi serangkaian tes. Terbukti terutama ketika menjalani sesi single leg squat, Billah begitu sapaan akrabnya, menjadi salah satu atlet yang mencatatkan hasil cukup baik. Ia mampu melakukannya hingga 26 kali untuk kaki kanan dan 28 untuk kaki kiri.

"Alhamdulillah kalau dikatakan bisa stabil, sebelumnya memang sudah persiapan sejak bulan Februari 2017. Dengan beberapa latihan fisik yang sebagian sama dengan yang saya jalani di Pelatnas. Tak hanya untuk Pelatnas, karena juga untuk mengikuti beberapa kejuaraan pada Maret 2017 kemarin, sehingga sebelumnya harus digenjot dulu fisiknya," jelas Billah.

Sayangnya dari 30 atlet pelatnas, satu atlet yakni Nurul Iqomah dari Nusa Tenggara Barat (NTB) harus menepi dan tidak dapat mengikuti tes fisik secara keseluruhan karena mengalami cedera engkel. Faktor ini tak dipungkiri oleh Manajer Tim Pelatnas Asian Games 2018 Wahyu Pristiawan Buntoro, menjadi kendala bagi sejumlah atlet untuk mengikuti tes fisik, di samping vakum latihan.

Meski demikian, beberapa masih dapat mengikuti tes fisik walaupun tidak maksimal. Seperti atlet Jawa Timur Fitria Hartani dan atlet Jawa Barat Tony Mamiri yang mengalami cedera pada bahu dan jari tangan.

"Tes fisik berlangsung dua hari yakni pada Jum'at-Sabtu (7-8/4) ini dan hari kedua akan menjalani program fitness. Beberapa yang cedera memang dapat bawaan dari PON sebelumnya, untungnya tidak parah dan masih kategori sedang. Sembari ikut pelatnas mereka juga akan recovery di sini dengan terapis selama sepekan, kalau riwayat cedera mereka tentu sudah diberitahukan sebelumnya," kata Pristiawan.

Sementara itu Pelatih Kepala Caly Setiawan mengakui gambaran serangkaian hasil tes fisik memang membutuhkan peningkatan bila ingin bertanding di level internasional. Terutama di sesi balke test sebagai pondasi dari stamina maupun fisik para atlet.

"Kalau standar minimal kebugaran dengan level bertanding internasional perlu ditingkatkan. Di minggu-minggu awal setelah ini kami akan coba high intention dengan bangun basic fisik atlet dengan cara seperti balke test tadi. Yakni berlari di lintasan atlet, baik sprint, lambat, maupun jalan, modelnya seperti kombinasi. Juga latihan kekuatan kardio selama dua sampai tiga bulan ke depan sembari diimbangi latihan teknik. Sebab percuma bisa lakukan teknik dan gerakan sulit, tapi tidak di-support fisik yang sepadan," imbuh Caly.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6340 seconds (0.1#10.140)