Faktor Erick Thohir Dinilai Bawa Tradisi Menang di Timnas Indonesia
loading...
Pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo menilai kesuksesan Timnas Indonesia U-23 mencetak sejarah dengan lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2024 tak lepas dari faktor Ketua Umum PSSI, Erick Thohir / Foto: PSSI
A
A
A
Pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo menilai kesuksesan Timnas Indonesia U-23 mencetak sejarah dengan lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2024 tak lepas dari faktor Ketua Umum PSSI, Erick Thohir .
Kehadiran Erick Thohir yang selalu hadir untuk mendampingi dan memberi perhatian khusus, sekaligus menjaga relasi dengan penggawa timnas di berbagai level menjadi kunci kolaborasi yang berbuah dengan tradisi menang yang kerap dicetak tim Merah Putih di lapangan hijau. "Seperti itulah pemimpin PSSI harus bersikap, ia hadir di event-event perhatian publik, yang menjadi perhatian masyarakat. Mendampingi langsung para pemain, pelatih, dan ofisial saat menjalani fase-fase krusial," jelas Kesit dalam keterangannya, Rabu (13/9/2023).
Kesit menyebut pengalaman Erick Thohir di dunia olahraga dirasa sangat memengaruhi dalam perkembangan sepak bola di Tanah Air. Terutama dalam pengelolaan psikologis tim.
Baca Juga:
"Pengalamannya di dunia olahraga saya rasa amat memengaruhi dirinya bertindak, terutama dalam urusan pengelolaan unsur-unsur psikologis tim. Ia selalu pasang badan buat Shin Tae-yong dan pelatih-pelatih timnas lainnya," lanjutnya.
Erick juga dianggap membantu para pelatih menjalankan program kerja. Di sisi lain, Erick pun sering memberikan perhatian personal ke pemain, yang menjadi aktor sesungguhnya di lapangan.
"Hal ini tidak bisa dilakukan sembarang orang, hanya sosok yang punya passion besar dan tipikal pemimpin pengayom yang bisa melakukannya," tambahnya.
Baca Juga:
Kesit menganggap Indonesia U-23 memang pantas lolos ke putaran final Piala Asia U-23. Hal itu disebabkan proses persiapan membentuk tim yang solid sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari.
"Shin Tae-yong memberi warna buat timnas kita, berani bereksperimen melibatkan banyak pemain baru. Hasilnya kita bisa lihat sekarang, kita punya banyak pemain bagus siap pakai. Tak tergantung pada figur-figur tertentu saja. Ini tidak mudah dilakukan kalau PSSI tidak memberi ruang buatnya berkreasi, hanya mau menuntut tapi tidak mau tahu dengan proses yang berjalan," imbuh Kesit.
Kehadiran Erick Thohir yang selalu hadir untuk mendampingi dan memberi perhatian khusus, sekaligus menjaga relasi dengan penggawa timnas di berbagai level menjadi kunci kolaborasi yang berbuah dengan tradisi menang yang kerap dicetak tim Merah Putih di lapangan hijau. "Seperti itulah pemimpin PSSI harus bersikap, ia hadir di event-event perhatian publik, yang menjadi perhatian masyarakat. Mendampingi langsung para pemain, pelatih, dan ofisial saat menjalani fase-fase krusial," jelas Kesit dalam keterangannya, Rabu (13/9/2023).
Kesit menyebut pengalaman Erick Thohir di dunia olahraga dirasa sangat memengaruhi dalam perkembangan sepak bola di Tanah Air. Terutama dalam pengelolaan psikologis tim.
Baca Juga:
"Pengalamannya di dunia olahraga saya rasa amat memengaruhi dirinya bertindak, terutama dalam urusan pengelolaan unsur-unsur psikologis tim. Ia selalu pasang badan buat Shin Tae-yong dan pelatih-pelatih timnas lainnya," lanjutnya.
Erick juga dianggap membantu para pelatih menjalankan program kerja. Di sisi lain, Erick pun sering memberikan perhatian personal ke pemain, yang menjadi aktor sesungguhnya di lapangan.
"Hal ini tidak bisa dilakukan sembarang orang, hanya sosok yang punya passion besar dan tipikal pemimpin pengayom yang bisa melakukannya," tambahnya.
Baca Juga:
Kesit menganggap Indonesia U-23 memang pantas lolos ke putaran final Piala Asia U-23. Hal itu disebabkan proses persiapan membentuk tim yang solid sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari.
"Shin Tae-yong memberi warna buat timnas kita, berani bereksperimen melibatkan banyak pemain baru. Hasilnya kita bisa lihat sekarang, kita punya banyak pemain bagus siap pakai. Tak tergantung pada figur-figur tertentu saja. Ini tidak mudah dilakukan kalau PSSI tidak memberi ruang buatnya berkreasi, hanya mau menuntut tapi tidak mau tahu dengan proses yang berjalan," imbuh Kesit.
(yov)
Explore More