Pelatih Tunggal Putri Kurang Puas dengan Penampilan Fitri dkk

Sabtu, 29 April 2017 - 09:54 WIB
Pelatih Tunggal Putri Kurang Puas dengan Penampilan Fitri dkk
Pelatih Tunggal Putri Kurang Puas dengan Penampilan Fitri dkk
A A A
WUHAN - Sektor ganda putra dan campuran gagal memenuhi target di Badminton World Championships 2017. Alhasil, tim Merah Putih harus pulang ke Tanah Air tanpa membawa pulang gelar juara.

Indonesia menurunkan 15 pemain di turnamen bergengsi yang berlangsung di Wuhan Sports Center Gynasium, Wuhan, China. Sayangnya, tidak ada satu pun pemain yang mampu menggondol trofi. Terakhir pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto yang harus menelan kekalahan pahit.

Berhadapan dengan wakil tuan rumah, Praveen/Debby terhenti di tangan Wang Yilyu/Huang Dongping dengan skor tipis 22-24,19-21. Indonesia memang tak menurunkan pemain-pemain terbaik seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Pasangan ganda putri Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani dan Jonatan Christie pun batal tampil. Di sektor tunggal putri, tiga wakil Indonesia belum berhasil melewati putaran pertama. Hanna Ramadini dan Dinar Dyah Ayustine harus bertemu pemain unggulan di babak awal. Hanna dikalahkan Sung Ji Hyun (Korea), dengan skor 5-21, 9-21.

Sementara Dinar harus mengakui keunggulan P.V Sindhu, unggulan keempat dari India, dengan skor 8-21,18-21. Fitriani yang sebetulnya punya kesempatan lebih besar untuk melaju ke babak kedua, juga belum berhasil. Fitri dikalahkan Vu Thi Trang (Vietnam) dengan skor 13-21, 8-21.

"Saya kurang puas dengan hasil yang diraih tim tunggal putri di kejuaraan ini. Semua tidak bisa mengeluarkan permainan mereka. Hanna tidak bisa keluar dari tekanan dan dikontrol terus oleh lawan. Dia juga ada cedera siku tangan dan perlu istirahat untuk menyembuhkan cederanya," kata Minarti Timur, Asisten Pelatih Tunggal Putri PBSI seperti dikutip dari Badmintonindonesia, Sabtu (29/4/2017).

"Fitri tidak bisa keluar mainnya, banyak ragu-ragu sehingga ini berpengaruh pada akurasi bola. Sedangkan Dinar tak bisa mengimbangi kecepatan lawannya saat ia mau main cepat di game pertama, di game kedua baru berani main reli balik serang," jelas Minarti.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8314 seconds (0.1#10.140)