Logo dan Maskot PORDA DIY Diluncurkan

Rabu, 07 Juni 2017 - 06:01 WIB
Logo dan Maskot PORDA DIY Diluncurkan
Logo dan Maskot PORDA DIY Diluncurkan
A A A
YOGYAKARTA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) meresmikan peluncuran logo dan maskot Pekan Olahraga Daerah (Porda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) XIV 2017. Mengusung tema 'Bersinergi Mendulang Prestasi', organisasi olahraga tertitinggi di DIY ini juga memasukkan bentuk bangunan Tugu Yogyakarta yang selama ini menjadi ikon dari DIY.

Dikemukakan oleh Kepala Bidang (Kabid) Promosi & Marketing, Sasongko Iswandaru, banyak kisah, sejarah, dan perjuangan yang tersemat dalam kokohnya bangunan ini. Melalui semangat yang terdapat di dalamnya, diharapkan dapat memotivasi seluruh kontestan PORDA DIY sekaligus mensinergikan satu sama lain khususnya dalam meraih prestasi yang membanggakan bagi daerahnya.

"Bangunan tugu yang menjadi logo PORDA juga diselimuti dengan logo Keraton Yogyakarta yang menjadi identitas keistimewaan DIY pada bagian atas tugu, serta bentuk gunungan wayang kulit pada bagian tengah yang selama ini menjadi sarana hiburan bagi masyarakat khususnya DIY. Wayang kulit ini merupakan seni pertunjukan tradisional yang menunjukkan sinergi antara senimannya. Seperti dalang, sinden, hingga pemusik karawitan," papar Sasongko, Selasa (6/6/2017) kemarin.

Tidak hanya bentuk, pihaknya juga mengusung beberapa warna yang memiliki arti sendiri. Warna merah menggambarkan tekad, semangat dan keberanian. Warna hijau menunjukkan kealamian, kesegaran, dan kebugaran. Warna kuning mencerminkan keistimewaan, murni, dan optimis. Warna oranye yang melambangkan kehangatan, harmoni, dan harapan. Warna biru yang menunjukkan kepercayaan, keseriusan, dan aman. Serta warna putih yang melambangkan suci, bersih, dan netral.

Lain halnya dengan maskot yang kali ini terinspirasi dari kesenian kuda lumping. Menurut Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga (Kabid PORA) Bantul, Sapto Priyono, sebenarnya itu merupakan salah satu bentuk latihan prajurit pada zaman dahulu. Namun untuk mengelabui Belanda dan penjajah supaya tidak dicurigai, kemudian dikemas menjadi suatu kesenian tari yang dikenal dengan nama kuda lumping.

"Maskot ini kesannya kuat, tegas, perkasa, ksatria, dan sebagainya, yang diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat kepada atlet yang akan berlaga di PORDA DIY XIV 2017. Kami berterimakasih maskot kuda lumping bisa diterima," jelas Sapto.

Perihal venue pertandingan, pihaknya akan terus melakukan pembenahan dan berupaya menyelesaikannya sebelum PORDA DIY digelar pada 29 Juli-5 Agustus 2017.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0931 seconds (0.1#10.140)